KABARBURSA.COM - PT United Tractors Tbk (UNTR), perusahaan terkemuka di sektor alat berat dan energi, mengumumkan revisi target kinerja untuk 2024 sekaligus merilis proyeksi optimistis untuk tahun 2025 dalam analyst meeting yang digelar pada Kamis, 21 November 2024.
Revisi ini mencerminkan langkah strategis perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar serta memanfaatkan peluang pertumbuhan di tahun mendatang.
UNTR merevisi target penjualan alat berat merek Komatsu untuk 2024 dari 4.500 unit menjadi 4.350 unit, akibat adanya keterlambatan pengiriman.
Sebelumnya, pada September 2024, UNTR justru menaikkan target penjualan dari 4.000 unit menjadi 4.500 unit, berkat prospek pasar yang lebih baik. Namun, kendala logistik yang muncul belakangan ini memaksa perusahaan menyesuaikan kembali target tersebut.
Di sisi lain, produksi batu bara justru mengalami revisi naik dari 144 juta ton menjadi 147 juta ton. Hal ini menunjukkan kemampuan operasional perusahaan yang solid di tengah permintaan pasar yang stabil.
Menghadapi tahun 2025, UNTR menetapkan target yang lebih ambisius di berbagai lini bisnisnya. Hal tersebut terinci dalam proyeksi kinerja UNTR.
Pertama adalah penjualan alat berat Komatsu. Target ini naik menjadi 4.600 unit, meningkat 5,7 persen dibandingkan target revisi tahun ini. Selanjutnya proyeksi produksi batu bara, yang ditargetkan mencapai 150 juta ton, naik 2 persen dari target 2024.
Dari kenaikan target itu, maka penjualan batu bara diproyeksikan mencapai 14 juta ton, tumbuh 6,1 persen dibandingkan tahun ini. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada volume overburden removal dengan target sebesar 1,25 miliar bcm, meningkat 2 persen secara tahunan.
Selain alat berat, UNTR juga memiliki sektor pertambangan emas yang signifikan memberikan dampak besar pada kinerja keuangan.
Untuk tahun deoan, UNTR memiliki target penjualan emas mencapai 240.000 ons, naik 2,1 persen dari target 2024. Sedangkan untuk penjualan bijih nikels ebagai bagian dari ekspansi ke sektor nikel, memiliki target penjualan sebesar 2 juta ton, meningkat 5,3 persen dari tahun sebelumnya.
UNTR memandang 2025 sebagai tahun yang penuh peluang di tengah tantangan global. Karenanya, UNTR berfokus pada diversifikasi bisnis, seperti ekspansi ke segmen nikel, mencerminkan strategi perusahaan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor energi dan sumber daya mineral.
Kenaikan target pada berbagai segmen bisnis juga mencerminkan kepercayaan diri UNTR terhadap pasar. Penguatan kapasitas produksi, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran diharapkan mampu mendukung realisasi target ambisius perusahaan.
Sebagai salah satu emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Investment Analyst Stockbit Sekuritas Hendriko Gani, Jumat, 22 November 2024, mengatakan bahwa UNTR terus menjadi sorotan investor. Dengan rekam jejak yang solid dan langkah diversifikasi yang agresif, UNTR dipandang memiliki prospek cerah untuk menghadapi dinamika pasar di tahun mendatang.
UNTR tetap menjadi simbol ketangguhan sektor alat berat dan energi di Indonesia. Revisi target 2024 dan proyeksi untuk 2025 menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan kinerja terbaik sekaligus menjaga kepercayaan para pemegang saham.
Beli Tanah Senilai Rp32,72 Miliar
PT United Tractors Tbk (UNTR), emiten Astra Group, menandatangani akta jual beli dengan PT Andalan Multi Kencana (AMK) untuk pembelian tanah pada tanggal 30 Oktober 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengatakan AMK, yang merupakan anak usaha United Tractors, membeli tanah seluas 14.544 meter persegi yang berlokasi di Kelurahan Gambut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Nilai transaksi tersebut mencapai sebesar Rp32,72 miliar,” ungkap Sara pada Jumat, 1 November 2024.
Selain itu, Sara menjelaskan, hubungan afiliasi antara UNTR dan AMK dibuktikan melalui kepemilikan saham dan kesamaan manajemen.
Perseroan, sambung Sara, menguasai hampir seluruh saham AMK, dengan struktur kepemilikan saham sebesar 99,99988 persen. Selain itu, beberapa anggota manajemen, seperti Direktur dan Komisaris, memiliki posisi yang sama di kedua perusahaan.
“Perseroan melaksanakan transaksi ini sebagai langkah strategis untuk memperluas wilayah usahanya. Tanah yang dibeli akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan operasional United Tractors, yang dianggap sebagai solusi optimal dibandingkan melaksanakan transaksi serupa dengan pihak tidak terafiliasi,” ungkap dia.
Dewan komisaris dan direksi UNTR, tutur Sara, menyatakan bahwa seluruh informasi material mengenai transaksi ini telah diungkapkan kepada publik secara lengkap.
“Mereka memastikan bahwa tidak ada fakta material yang disembunyikan atau dihilangkan yang berpotensi menyesatkan publik terkait transaksi ini,” jelas dia.
Perseroan menjelaskan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020, sehingga tidak memerlukan persetujuan dari pemegang saham independen.
Selain itu, transaksi ini juga tidak tergolong sebagai Transaksi Material menurut POJK 17/2020 karena nilainya tidak memenuhi ambang batas yang ditetapkan.
Oleh karena itu, Perseroan hanya diwajibkan untuk melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan melaporkan transaksi ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan Pasal 4 dan Pasal 6 POJK 42/2020.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.