KABARBURSA.COM - Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza C. Suryanata, menyoroti rencana pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat bersamaan dengan kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) seperti pedang bermata dua.
Adapun langkah ini dianggap sebagai kebijakan yang berlawanan arah, dengan potensi dampak beragam pada daya beli masyarakat, dan sektor penerbangan.
"Penurunan harga tiket pesawat bisa meningkatkan mobilitas masyarakat, mendukung sektor pariwisata, dan bahkan mendorong konsumsi. Namun, kenaikan PPN berpotensi menekan daya beli secara keseluruhan," ujar Liza dalam Capital Market Forum bertajuk “Bebas Finansial Berkat Saham di Usia Muda, Mungkin Gak Sih?” di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.
Kenaikan PPN menjadi 12 persen diyakini sebagai upaya pemerintah untuk menambah pendapatan negara.
"Pemerintah tentu butuh pemasukan tambahan, entah melalui pajak atau dengan menjual surat utang. Hal ini tak terhindarkan, kecuali mereka ingin meningkatkan defisit anggaran," ungkap Liza.
Namun, menurutnya, dampak kenaikan PPN akan langsung terasa di masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
"Jika konsumsi melemah, efek domino bisa terjadi pada pertumbuhan ekonomi. Program seperti penurunan harga tiket pesawat mungkin tidak cukup untuk mengimbanginya," tambahnya.
Sektor Penerbangan di Tengah Tekanan
Di sektor penerbangan, penurunan harga tiket pesawat bisa menjadi peluang untuk meningkatkan jumlah penumpang. Namun, tanpa efisiensi yang baik, maskapai seperti Garuda Indonesia tetap berada dalam tekanan finansial.
"Meskipun ada peningkatan volume penumpang, jika biaya operasional masih tinggi, sulit bagi emiten untuk mencatatkan profit," ujar Liza.
Ia juga mengingatkan bahwa kombinasi kebijakan yang kontradiktif dapat membingungkan pelaku pasar.
"Di satu sisi, pemerintah mendorong konsumsi dengan menurunkan harga tiket pesawat, tapi di sisi lain kenaikan PPN justru menekan daya beli. Kebijakan seperti ini harus dievaluasi agar dampaknya tidak kontraproduktif," tambahnya.
Prabowo Perintahkan Dirut Garuda Indonesia Baru Turunkan Harga Tiket Pesawat
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah resmi menunjuk Wamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama (Dirut) yang baru.
Wamildan mengungkapkan bahwa salah satu arahan penting yang diterimanya dari Presiden Prabowo Subianto adalah untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Kata Wamildan, meski belum ada instruksi spesifik terkait mekanisme penurunan harga, Presiden telah memberikan arahan tegas agar harga tiket pesawat dapat disesuaikan agar lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Belum ada instruksi khusus terkait tiket pesawat, tetapi sudah ada instruksi dari Pak Prabowo bahwa harga tiket harus turun, dan kami akan melaksanakan itu,” kata Wamildan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat, 15 November 2024.
Sebagai maskapai milik negara yang berada di bawah Kementerian BUMN, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjalankan arahan dari Presiden Prabowo tersebut. Wamildan menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan penyesuaian harga tiket pesawat dalam waktu dekat, dengan memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan tingginya harga tiket saat ini.
“Pak Presiden sudah memerintahkan untuk melaksanakan penyesuaian harga tiket pesawat dan kami selaku maskapai dan juga bagian dari kementerian BUMN, akan melaksanakan instruksi tersebut,” ujar Wamildan.
Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat
Untuk memantau dan menilai penyebab tingginya harga tiket pesawat, Garuda Indonesia akan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait melalui Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat. Melalui satgas ini, Garuda Indonesia berharap dapat menemukan solusi yang tepat guna menurunkan harga tiket tanpa mengganggu kelangsungan operasional maskapai.
“Melalui Satgas ini, kami akan mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat tinggi, dan kami akan melakukan review satu per satu bersama kementerian/lembaga terkait,” jelas Wamildan.
Wamildan juga menyatakan bahwa target utama dari proses penurunan harga tiket pesawat ini adalah untuk mencapai hasil sebelum periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tiba. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang merencanakan perjalanan udara selama masa liburan tersebut.
Paket liburan terbaik
“Harapannya, sebelum libur Nataru sudah ada hasil yang bisa ditindaklanjuti untuk menurunkan harga tiket pesawat,” tambah Wamildan.(*)