KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), melalui entitas terkendali, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), menyelesaikan rangkaian akuisisi atau transaksi kepemilikan saham pada dua perusahaan senilai Rp94,19 miliar.
Amelia Allen, Kepala Bidang Hukum dan Sekretaris Perusahaan ERAA menyampaikan dua perusahaan afiliasi tersebut adalah PT JD Sports Fashion Indonesia (JDFI) dan PT JD Sports Fashion Distribution (JDFD).
"Pada 21 November 2024, telah dilakukan penandatanganan perjanjian jual-beli saham JDFI antara JD Sports Fashion Plc (JD UK), ERAL, dan JDFD," ujarnya melalui keterbukaan informasi, Senin, 25 November 2024.
Amelia menerangkan, sebanyak 89.249 saham JDFI yang sebelumnya dimiliki oleh JD UK dialihkan kepada ERAL, sehingga ERAL kini memiliki 99,999 persen saham JDFI. Sementara 1saham JDFI yang sebelumnya dimiliki oleh JD UK dialihkan kepada JDFD, menjadikan JDFD pemegang 0,001 persen saham JDFI.
"Total nilai nominal saham pada transaksi ini mencapai Rp89,25 miliar," ungkap Amalia.
Selain itu, transaksi serupa juga terjadi pada JDFD. Detail perubahan kepemilikan, terang Amalia, adalah 4.948 saham JDFD yang sebelumnya dimiliki oleh JD UK dialihkan kepada SES, meningkatkan kepemilikan SES di JDFD menjadi 99,99 persen.
Dan, 1 saham JDFD yang sebelumnya dimiliki oleh JD UK dialihkan kepada JDFI, menjadikan JDFI pemegang 0,01 persen saham JDFD. "Total nilai nominal saham yang dialihkan sebesar Rp4,94 miliar," imbuhnya.
Perseroan, tambah Amalia, menilai bahwa setelah rangkaian proses peralihan selesai, JD UK tidak lagi menjadi pemegang saham di JDFI dan JDFD. Kepemilikan penuh atas kedua entitas ini kini berada di bawah kendali ERAL.
"Dengan demikian, laporan keuangan JDFI dan JDFD akan dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan ERAL, memberikan dampak positif terhadap posisi keuangan perusahaan," terangnya, menambahkan.
Meskipun kepemilikan telah sepenuhnya beralih, kata Sekretaris Perusahaan ERAA, kemitraan strategis antara Erajaya dan JD UK tetap berlanjut. Hal ini diwujudkan melalui perjanjian waralaba antara JDFI dan JD UK, yang mulai berlaku efektif pada 21 November 2024. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan operasional dan pengembangan bisnis JDSports di Indonesia.
Oleh karena itu, pengambilalihan penuh atas JDFI dan JDFD oleh ERAL menjadi langkah penting bagi Erajaya Swasembada untuk memperkuat posisi strategisnya dalam industri ritel olahraga di Indonesia.
Konsolidasi ini diharapkan mampu memberikan sinergi bisnis yang lebih besar sekaligus memperkuat kemitraan dengan JD UK sebagai mitra waralaba yang tetap aktif mendukung pengembangan merek JDSports di pasar lokal.
PT Erajaya Swasembada Tbk (kode saham ERAA) mencatatkan laba bersih yang mengesankan selama sembilan bulan pertama tahun 2024, berkat tingginya penjualan produk gadget. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kabarbursa.com pada Selasa, 29 Oktober 2024, Erajaya melaporkan hasil kinerja keuangan yang kuat, melampaui ekspektasi pasar.
Laba bersih ERAA pada sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp791 miliar, tumbuh 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Capaian ini telah memenuhi 83 persen dari estimasi laba bersih sepanjang tahun 2024 berdasarkan konsensus analis. Sebagai perbandingan, pada sembilan bulan pertama tahun 2023, laba bersih Erajaya hanya mencapai 60 persen dari total laba bersih sepanjang 2023, menunjukkan peningkatan efisiensi dan performa yang signifikan.
Pada kuartal ketiga 2024, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp268 miliar, melesat 640 persen yoy. Meskipun demikian, angka ini relatif stagnan dibandingkan kuartal kedua 2024. Pertumbuhan signifikan ini didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 11 persen yoy meski mengalami penurunan 6 persen secara kuartalan (qoq).
Ekspansi margin laba kotor (GPM) menjadi salah satu pendorong utama kinerja. Pada kuartal III 2024, GPM Erajaya meningkat menjadi 12 persen, naik 191 basis poin (bps) yoy dan 145 bps qoq. Selain itu, pendapatan lain-lain, termasuk dari promosi, naik drastis menjadi Rp60 miliar dibandingkan Rp5 miliar pada kuartal III 2023. Peningkatan ini mendorong laba usaha melonjak 119 persen yoy menjadi Rp520 miliar.
Pendapatan Erajaya pada triwulan III 2024 mencapai Rp15,5 triliun, tumbuh 11 persen yoy meski turun 6 persen qoq. Secara kumulatif, pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp48,6 triliun, tumbuh 14 persen yoy dan setara dengan 73 persen dari proyeksi pendapatan 2024 dari konsensus analis. Sebagai pembanding, pada sembilan bulan pertama 2023, pendapatan hanya setara dengan 71 persen dari total pendapatan sepanjang 2023.
Segmen Cellular Phones and Tablets terus menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 82 persen dari total pendapatan triwulan III 2024. Pendapatan segmen ini tumbuh 14 persen yoy meskipun turun 12 persen qoq. Segmen Accessories and Others juga menunjukkan performa positif, tumbuh 20 persen yoy dan 17 persen qoq, berkontribusi 12 persen terhadap total pendapatan.
Kenaikan margin laba kotor menjadi penopang utama kinerja Erajaya. GPM segmen Cellular Phones and Tablets meningkat 88 bps yoy menjadi 5,7 persen, sementara GPM segmen Accessories and Others naik 65 bps yoy menjadi 14,7 persen.
Pertumbuhan ini mendongkrak laba kotor kedua segmen masing-masing sebesar 34 persen yoy dan 25 persen yoy. Laba kotor dari segmen Cellular Phones and Tablets mencapai Rp1,2 triliun, sedangkan segmen Accessories and Others mencatat Rp500 miliar.
Dengan pencapaian ini, Erajaya Swasembada diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan hingga akhir 2024. Peningkatan margin laba kotor dan pertumbuhan pendapatan yang stabil dari segmen-segmen utama diperkirakan tetap menjadi motor penggerak utama keberhasilan perusahaan.
Kesuksesan ini menegaskan posisi Erajaya sebagai salah satu pemain utama di sektor distribusi elektronik di Indonesia. Erajaya berhasil mengatasi tantangan pasar sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang menguntungkan, menjadikannya perusahaan yang patut diperhitungkan di industri ini. (*)