Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Investasi dalam Membentuk Lanskap Ekonomi Indonesia, di Mana Peran Anak Muda?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 November 2024 | Penulis: Dian Finka | Editor: Redaksi
Investasi dalam Membentuk Lanskap Ekonomi Indonesia, di Mana Peran Anak Muda?

KABARBURSA.COM - Investasi, baik lokal maupun asing, memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, dampak investasi terhadap peluang kerja dan perkembangan teknologi di Tanah Air saat ini masih menjadi topik yang kompleks dan penuh tantangan.

Sebagian masyarakat menilai bahwa meskipun ada potensi besar dari investasi, dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja dan adopsi teknologi masih terbatas.

Iman (28), seorang pegawai swasta yang tinggal di Jakarta, menyampaikan pandangannya mengenai potensi investasi dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Ia mengakui bahwa investasi memang dapat membuka peluang kerja, tetapi ia merasa dampaknya masih kurang terasa di kalangan masyarakat luas.

Menurut Iman, persepsi publik yang terjebak dalam dilema halal-haram terkait investasi menjadi hambatan yang menghalangi potensi investasi untuk berkontribusi secara maksimal terhadap perekonomian.

"Investasi bisa berdampak terhadap peluang kerja, tapi kemungkinannya kecil. Karena enggak semua orang kita percaya investasi itu halal," kata Iman saat ditemui Kabarbursa.com di Jakarta, Rabu, 20 November 2024.

Menurut Iman, ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap investasi, terutama yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, membuat mereka enggan terlibat dalam proses investasi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Meskipun demikian, Iman menyatakan pandangan yang berbeda mengenai investasi asing. Ia menilai bahwa investasi asing lebih menarik bagi masyarakat Indonesia karena adanya sentimen positif yang sering menyertai investor asing.

"Ya kalau sebatas investor lokal, investasi kayaknya kurang bergairah. Embel-embel asing kan bisa jadi sentimen," ungkapnya.

Iman menjelaskan bahwa kehadiran investor asing memberikan citra positif dan dapat meningkatkan minat publik terhadap suatu proyek, meskipun beberapa investor asing seringkali tidak begitu dikenal oleh masyarakat.

"Persis seperti Adidas Samba, kalo enggak banyak orang yang tahu Oasis, kayaknya enggak akan banyak yang beli sepatu itu," tambah Iman, mengilustrasikan pentingnya branding dan kepercayaan terhadap investor asing dalam menarik perhatian masyarakat.

Namun, Iman juga menganggap kehadiran investor asing sebagai hal yang positif bagi perekonomian Indonesia. "Ya bagus lah, artinya banyak modal yang bisa dukung ekonomi kita. Infrastruktur juga," ujarnya. Ia menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan investasi asing, asalkan dijalankan dengan prosedur yang tepat.

"Enggak perlu lah naif anti modal asing, toh sepatu yang kita pakai juga bukan merek sepatu lokal," tambahnya.

Perkembangan Teknologi dan Tantangannya terhadap Peluang Kerja

Di sisi lain, Cornelia (27), seorang pegawai swasta yang juga bekerja di Jakarta, menilai kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), memiliki dampak ganda terhadap peluang kerja di Indonesia. Di satu sisi, Cornelia mengakui bahwa teknologi membuka banyak peluang kerja baru, terutama di sektor-sektor yang sebelumnya tidak ada.

"Karena semakin banyak bidang baru dengan berkembangnya teknologi, maka ada peluang baru bagi para pencari kerja," jelas Cornelia.

Ia menilai bahwa teknologi telah menciptakan sektor-sektor baru yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan kompeten. Namun, ia juga mengakui bahwa teknologi, terutama AI, dapat menggantikan pekerjaan manusia di beberapa bidang, yang pada gilirannya mengurangi jumlah peluang kerja di sektor-sektor tersebut.

"Karena dengan berkembangnya teknologi, di beberapa bidang untuk tenaga manusia sudah bisa digantikan dengan AI/teknologi, sehingga peluang di bidang tersebut berkurang," ujarnya.

Terkait dengan proyek-proyek yang didukung oleh investor asing, Cornelia menyatakan ketertarikannya karena proyek-proyek tersebut memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan baru dan memperoleh pengalaman bekerja di level internasional.

"Tentu, proyek asing dapat membuat kita developed skill-skill baru, mendapat exposure dengan bisnis internasional/multinasional, memperluas knowledge, dan mengasah soft skill, terutama dalam menghadapi berbagai situasi di luar zona nyaman, seperti yang biasa terjadi dalam bisnis di Indonesia," ungkapnya.

Menurut Cornelia, proyek yang melibatkan investor asing tidak hanya memberikan manfaat dari segi finansial, tetapi juga membuka peluang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Dalam hal penanaman modal asing di Indonesia, Cornelia menilai bahwa pengaturan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia sudah cukup baik.

"It's been great. Pengaturan yang sudah diterapkan oleh pemerintah memang bagus, di mana meskipun investor asing memiliki saham atau menanamkan modal, mereka tidak dapat sepenuhnya melakukan sendiri beberapa kegiatan bisnisnya," pungkasnya.

Sebagai contoh, Cornelia menyebutkan bahwa perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bergerak di bidang grosir diwajibkan untuk menunjuk distributor lokal Indonesia guna mendistribusikan barang kepada konsumen akhir. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun investasi asing masuk, sektor-sektor tertentu tetap memberikan ruang bagi pelaku ekonomi lokal untuk terlibat langsung dalam rantai bisnis.

Peran Anak Muda dalam Investasi

Dari uraian di atas, terlihat jelas betapa investasi memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Generasi muda diharapkan dapat mengambil peran penting tersebut agar negara dapat terus berkembang.

Untuk itu pula, KabarBursa.Com melalui Capital Market Forum  Kabar Bursa, mengajak para generasi muda untuk melek investasi.

Bagi yang berminat menambah literasi, bisa bergabung dalam Capital Market Forum Kabar Bursa yang diselenggarakan di Auditorium Perpusnas (Perpustakaan Nasional), di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.

Capital Market Forum Kabar Bursa mengambil tema “Bebas Finansial Berkat Saham di Usia Muda, Mungkin Ga Sih?”, menghadirkan tiga pembicara top, pakar investasi, yaitu Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia, Financial Planner and CEO mikirduit.com Surya Riyanto, serta influencer saham dan trader muda Ryan Filbert.

Capital Market Forum Kabar Bursa terselenggara berkat dukungan dari sponsor, yaitu PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Bursa Efek Indonesia, PT Surya Semesta Internusa Tbk, PT Gema Indo Berkat Semesta, dan Perpustakaan Nasional. (*)