Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Peluang Besar Investasi Sejak Muda: Industri Tunjukkan Tren Positif

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 20 November 2024 | Penulis: Dian Finka | Editor: Redaksi
Peluang Besar Investasi Sejak Muda: Industri Tunjukkan Tren Positif

KABARBURSA.COM - Sektor pertambangan dan industri makanan menjadi penyumbang utama Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2023, mencapai angka Rp674,9 triliun. Investasi di kedua sektor ini menunjukkan tren positif sepanjang tahun, meskipun mengalami fluktuasi kuartalan, jika dilihat pada data Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada triwulan pertama dan kedua, nilai investasi masing-masing mencapai Rp19,8 triliun dan Rp19,5 triliun. Namun, terjadi peningkatan signifikan pada triwulan ketiga dan keempat, dengan nilai mencapai Rp22,2 triliun dan Rp25,0 triliun. Secara keseluruhan, total investasi di sektor pertambangan dan industri makanan pada tahun 2023 mencapai angka yang menggembirakan, yaitu Rp86,6 triliun.

Industri makanan juga menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kontribusi signifikan dengan total investasi Rp54,8 triliun. Pada triwulan pertama dan kedua, nilai investasi sektor industri makanan tercatat masing-masing sebesar Rp11,3 triliun dan Rp15,5 triliun.

Kemudian, pada triwulan ketiga, terjadi sedikit penurunan menjadi Rp14,5 triliun, namun kembali meningkat pada triwulan keempat dengan mencapai Rp13,6 triliun. Secara keseluruhan, sektor industri makanan mencatatkan total investasi yang cukup besar, yakni Rp54,8 triliun sepanjang tahun 2023.

Sementara itu berdasarkan kategorinya, sektor primer mencatatkan total investasi Rp155,1 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari pertambangan yang menyumbang Rp86,7 triliun atau 55,9 persen.

Adapun subsektor lainnya seperti tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan mencatat nilai Rp42,9 triliun atau 27,7 persen, sementara kehutanan dan perikanan masing - masing menyumbang Rp23,0 triliun atau 14,8 persen dan Rp2,5 triliun atau 1,6 persen.

Kemudian, pada sektor sekunder juga mencatatkan kontribusi investasi senilai Rp171,6 triliun, yang dipimpin oleh industri makanan dengan sumbangan sebesar Rp54,8 triliun atau 31,9 persen dari total sektor.

Pada sektor unggulan lainnya meliputi industri kimia dan farmasi dengan nilai Rp33,8 triliun atau 19,7 persen. Kemudian industri logam dasar dan barang logam dengan nilai investasi Rp25,9 triliun atau 15,1 persen.

Perlu diketahui, sektor tersier juga menjadi penopang utama dan memberikan kontribusi Rp348,1 triliun atau 51,6 persen dari total PMDN, adapun subsektor tersebut meliputi perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai Rp77,1 triliun atau 22,1 persen

Selanjutnya, ada trasnportasi, gudang, dan telekomunikasi menyumbang senilai Rp76,6 triliun atau 22 persen, dan terakhir pada perdagangan dan reparasi dengan nilai Rp48,6 triliun atau 13,9 persen.

Sementara pada triwulan III menjadi puncak kinerja sektor ini, dengan nilai investasi mencapai Rp92,3 triliun. Subsektor perumahan dan transportasi menjadi penopang utama pertumbuhan.

Dapat dilihat bahwa saat ini, subsektor dengan magnet investasi yang diminati dengan kontribusi yang stabil ada pada pertambangan dan industri makanan, dengan kinerja solid, lanjutnya disusul oleh transportasi dan telekomunikasi dengan pertumbuhan seiring dengan pengembangan infrakstfuktur.

Kemudian, jika dilihat dari peluang invetasi baru, subsektor kimia dan farmasi mencerminkan potensi besar di bidang kesehatan dan teknologi. Adapun diversifikasi investasi pada subsektor perikanan juga dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan daya saing sektor primer. Dengan demikian, dapat dikatakan iklim investasi Tanah Air masih sangat positif.

Peluang Besar Investasi

Peluang besar investasi ini sejalan dengan Capital Market Forum yang digelar oleh KabarBursa.com, media yang menavigasi investasi Indonesia. Salah satu alasan utama diselenggarakannya Capital Market Forum ini adalah potensi pertumbuhan investasi yang sangat besar.

Seminar itu, yang akan digelar esok, Kamis, 21 November 2024, mengangkat tema “Bebas Finansial Berkat Saham di Usia Muda, Mungkin Ga Sih?” Ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda, khususnya dalam dunia investasi saham.

“Seminar ini akan dilangsungkan di Auditorium Perpustakaan Nasiona, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat,” kata Abdul Rahman, Ketua Panitia Capital Market Forum Kabar Bursa, di Jakarta, Selasa, 19 November 2024.

Rahman menjelaskan, dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih komprehensif, seminar ini akan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten dan memiliki pengalaman relevan dalam dunia investasi.

“Lusa, kita hadirkan Liza Camelia. Beliau adalah Head of Research di NH Korindo. Liza akan membahas tentang dasar-dasar analisis saham dengan pendekatan praktis, terutama bagi para pemula yang baru ingin memulai investasi di pasar saham,” ujar Rahman.

Selain Liza, akan dihadirkan pula seorang financial planner sekaligus CEO mikirduit.com Surya Rianto. Dia akan membagikan wawasan tentang perencanaan keuangan yang sesuai dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi muda.

Selanjutnya ada Ryan Filbert. Influencer saham dan trader muda ini akan membagikan pengalamannya sebagai investor muda di era digital serta memberikan perspektif nyata mengenai saham.

Dengan keahlian dan pengalaman masing-masing, para narasumber ini diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk memulai perjalanan investasi mereka, dengan bekal pengetahuan yang solid, strategi yang tepat, dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia saham.

“Jadi, dengan memfokuskan diri pada edukasi keuangan sejak dini, terutama kepada mahasiswa dan profesional muda, akan terbentuk generasi investor yang lebih cerdas dan melek keuangan, yang pastikan akan membawa dampak positif bagi masar modal Indonesia ke depannya,” ujar Rahman.(*)