Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ratusan Karyawan Devisi Marketing Google Kena PHK

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 17 January 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Ratusan Karyawan Devisi Marketing Google Kena PHK

KABARBURSA.COM - Google baru-baru ini melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan anggota tim di divisi pemasaran. Dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa (16/1), langkah ini semakin menegaskan bahwa PHK di anak perusahaan Alphabet akan terus berlanjut dalam tahun ini.

Keputusan ini tak lain karena Google tengah berupaya mengadopsi perangkat lunak dan otomatisasi kecerdasan buatan sebagai solusi untuk meringankan beban kerja yang ada.

Pada pekan sebelumnya, Google juga mengumumkan rencananya untuk memberhentikan sejumlah karyawan di unit Voice Assistant, tim perangkat keras yang bertanggung jawab atas produk-produk seperti Pixel, Nest, dan Fitbit.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan dan bank global juga turut melaksanakan PHK, termasuk Pixar Animation Studios yang merupakan milik Walt Disney (DIS.N) dan kabarnya akan merumahkan 300 karyawan.

Pada hari Kamis (11/1) lalu, sumber dari Reuters menyampaikan bahwa keputusan PHK tersebut diambil karena beberapa produksi telah rampung dan menyebabkan kelebihan tenaga kerja.

Menurutnya, studio Pixar Emeryville di California, Amerika Serikat, awalnya merekrut karyawan untuk menggarap serial streaming. Namun, ketika produksi tersebut selesai, jumlah karyawan melebihi kebutuhan.

Tak hanya itu, Citigroup juga melakukan PHK terhadap 20 ribu pegawainya sebagai dampak dari kerugian sekitar US$1,8 miliar atau sekitar Rp27,96 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.533 per dolar AS).

Bank raksasa asal Amerika ini harus melakukan pemangkasan sekitar 8 persen dari total karyawan mereka mulai tahun 2024 hingga 2026. Saat ini, Citigroup memiliki sekitar 239 ribu pegawai.

Kerugian yang dialami oleh Citigroup disebabkan oleh besarnya biaya hingga mencapai US$3,8 miliar, yang terungkap dalam keterbukaan Bursa Amerika Serikat.

Biaya ini mencakup beban reorganisasi perusahaan, cadangan terkait devaluasi mata uang, serta ketidakstabilan di Argentina dan Rusia, dan juga pembayaran sebesar US$1,7 miliar untuk mengisi kembali dana asuransi simpanan pemerintah.

Sementara itu, Chief Financial Officer Citigroup, Mark Mason, menegaskan bahwa PHK massal ini tidak akan berdampak pada proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan.