"Di sisi teknikal, saham BRMS saat ini sedang berada di sekitar level Fibonacci retracement 0.5 dan 0.618. Kedua level ini adalah area kritikal yang sering digunakan oleh para trader untuk mengidentifikasi potensi pembalikan arah (rebound) setelah koreksi harga," tulis Rita Effendy, Founder dan CEO Indonesia Investment Education (IIE), dalam riset yang dipublikasikan Senin, 18 November 2024.
Dalam Fibonacci Retracement 0.5 dan 0.618, level retracement ini menunjukkan area di mana harga sering kali akan menemukan support atau resisten.
Jika harga BRMS mampu bertahan di sekitar level ini dan tidak turun lebih jauh, ada kemungkinan besar harga akan mengalami rebound. Pengujian level Fibonacci ini sering kali menjadi momen penting dalam pergerakan harga saham.
Selanjutnya, dalam analisis teknikal, identifikasi level support dan resistance sangat penting untuk menentukan titik masuk dan keluar. Berdasarkan data yang ada, berikut adalah level-level yang perlu diperhatikan:
- Level Support:
- Rp380: Merupakan level support pertama yang perlu diperhatikan. Jika harga BRMS turun dan menemukan dukungan di level ini, maka potensi untuk rebound semakin besar.
- Rp370: Merupakan level support kedua yang lebih rendah. Jika harga turun lebih jauh dan menyentuh level ini, bisa jadi ini adalah titik kritis bagi harga untuk berbalik arah.
- Level Resistance:
- Rp438: Ini adalah target harga pertama (TP) yang dapat dijadikan acuan. Jika harga berhasil melewati level ini, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan lebih lanjut.
- Rp454: Ini adalah target harga kedua (TP) yang lebih tinggi. Jika harga BRMS mampu menembus level ini, bisa dikatakan bahwa tren kenaikan harga telah kembali terkonfirmasi.
Jadi, berdasarkan analisis teknikal di atas, strategi trading yang dapat diambil adalah melakukan pembelian di sekitar level support dengan target harga di level resistance.
Entry Point-nya adalah beli di sekitar Rp380 - Rp390 (dekati level support pertama). Jika harga BRMS mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi atau rebound di area ini, trader dapat membuka posisi beli.
Atau, dengan memperhatikan Target Price (TP). TP pertama di Rp438. Target ini didasarkan pada level resistance pertama yang mungkin akan diuji setelah harga mengalami rebound.
Sedangkan TP kedua ada di Rp454. Jika harga menembus resistance pertama, target harga kedua adalah Rp454.
Bagaimana dengan stop loss (SL) nya? SL pertama di level Rp380, yaitu jika harga BRMS turun di bawah level support pertama, ada risiko bahwa koreksi lebih lanjut akan terjadi. Oleh karena itu, trader disarankan untuk menggunakan stop loss di sekitar level ini.
Sementara, SL kedua di Rp 370. Ini adalah level stop loss lebih ketat jika harga turun lebih jauh.
Dengan menggunakan strategi ini, trader dapat mengelola risiko dengan baik sambil mencari potensi keuntungan dari rebound harga.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait risiko. Meskipun potensi rebound cukup menarik, beberapa faktor perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan trading.
Pertama adalah sentimen pasar. Faktor eksternal seperti kondisi pasar global, harga komoditas, atau kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Sentimen negatif atau berita buruk terkait BRMS atau sektor pertambangan dapat menghambat rebound yang diharapkan.
Kedua adalah volume perdagangan. Perhatikan volume perdagangan saat harga mencapai level support atau resistance. Rebound yang didukung oleh volume yang lebih tinggi biasanya lebih berpotensi berkelanjutan.
Dan terakhir adalah manajemen risiko. Seperti biasa, pastikan untuk selalu menggunakan stop loss untuk melindungi modal. Rebound saham tidak selalu terjadi sesuai dengan prediksi, jadi penting untuk siap menghadapi kemungkinan harga bergerak melawan posisi.
Pergerakan Saham BRMS
Sementara itu, hingga pukul 09.53 WIB, Senin, 18 November 2024, saham BRMS menunjukkan kenaikan harga sekitar 40 poin atau setara dengan 10 persen, dengan harga mencapai Rp440 setelah sebelumnya ditutup di Rp400 pada sesi sebelumnya.
Harga saham BRMS sendiri sempat menyentuh titik tertinggi hari ini di Rp448, yang mendekati level resistance setelah sebelumnya di kisaran Rp454. Jika harga ini berhasil ditembus, BRMS berpotensi melanjutkan rally ke level berikutnya.
Volume perdagangannya pun cukup tinggi, yaitu 12,548 ribu lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp542,3 miliar, yang menunjukkan tingkat likuiditas yang cukup besar.
Volume tersebut mendekati ARA (500 lot), yang menunjukkan bahwa pasar memberikan ruang bagi harga untuk naik lebih jauh, meskipun ada batasan di level ARA yang bisa membatasi pergerakan jika permintaan lebih lanjut tidak tercapai.
Harga Rp440 berada di tengah antara level support (Rp420 - Rp430) dan resistance (Rp448 - Rp454). Dalam hal ini, potensi rebound atau bullish continuation akan lebih kuat jika harga bisa menembus level resistance di Rp448, dengan target selanjutnya di Rp454.
Sedangkan indikator RSI dan MACD (belum disediakan dalam data) dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi overbought atau oversold, yang bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut apakah saham ini sudah mencapai titik puncak atau masih ada ruang untuk naik.
Saham BRMS saat ini menunjukkan potensi rebound yang cukup menjanjikan jika level support di sekitar Rp380 dan Rp370 dapat bertahan. Dengan memperhatikan level Fibonacci retracement dan level support/resistance yang ada, trader dapat memanfaatkan peluang ini dengan membuka posisi beli di area support dan menargetkan harga di area resistance.
Namun, selalu ingat untuk mengelola risiko dengan cermat, karena pergerakan harga saham bisa sangat volatile.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.