KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka lebih rendah pada hari Selasa ini, seiring investor mencerna kemungkinan dampak kembalinya Presiden terpilih AS, Donald Trump, ke Gedung Putih terhadap perekonomian kawasan. Kekhawatiran utama berkisar pada potensi penerapan tarif baru yang dapat memengaruhi perdagangan global.
Indeks FTSE 100 Inggris diperkirakan akan turun 18 poin ke level 8.054, sementara DAX Jerman diperkirakan anjlok 93 poin menjadi 19.355. Indeks CAC Prancis juga diprediksi melemah 34 poin menjadi 7.392, dan FTSE MIB Italia terjun 157 poin ke angka 33.659, menurut data dari IG. Seperti dilansir CNBC Internasional di Jakarta, Selasa 12 November 2024.
Para investor akan memantau sejumlah rilis data ekonomi yang dijadwalkan untuk minggu ini. Di antaranya adalah pembacaan inflasi Jerman yang akan dirilis pada hari Selasa, serta data inflasi AS dan produk domestik bruto Inggris yang akan diumumkan pada hari Kamis.
Selain itu, beberapa perusahaan besar seperti Infineon, Bayer, Vodafone, dan AstraZeneca dijadwalkan melaporkan hasil pendapatannya. Sementara itu, angka pengangguran Inggris dan data sentimen ekonomi ZEW Eropa serta Jerman juga akan dirilis pada hari ini.
Pasar saham Asia-Pasifik mengalami penurunan semalam, seiring investor yang cenderung berhati-hati, meskipun di AS saham terus melanjutkan reli pasca pemilu dengan indeks acuan utama mencatatkan rekor tertinggi. Saham berjangka AS hampir tidak bergerak pada pagi hari Selasa.
Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih memberi dampak signifikan pada pasar keuangan global. Banyak investor kini tengah menyesuaikan portofolio mereka untuk menghadapi kebijakan yang diperkirakan akan sangat berbeda di masa depan.
Kemenangan Partai Republik dalam kursi kepresidenan dan kemungkinan besar, kedua majelis Kongres, telah memicu apa yang oleh para analis disebut sebagai kembalinya "perdagangan Trump". Namun, terdapat perbedaan-perbedaan signifikan dibandingkan dengan tahun 2016 yang dapat memengaruhi prospek investasi ke depannya.
Para bank di Wall Street kini tengah mengamati dengan cermat potensi dampak dari kemenangan Trump terhadap obligasi AS, pasar saham Asia dan Eropa, serta pergerakan mata uang. Semua ini akan menentukan arah investasi ke depan.
Pasar saham di Asia dan Eropa pada penutupan perdagangan Kamis pagi WIB, 7 November 2024, bergerak bervariasi dengan reaksi yang beragam terhadap kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Sentimen positif yang berasal dari penguatan Wall Street tidak sepenuhnya dirasakan di pasar Asia, dan bahkan membawa kekhawatiran di pasar Eropa.
Di Asia, beberapa pasar saham mencatat penguatan, sementara yang lain mengalami tekanan.
Nikkei 225 Jepang mengalami lonjakan signifikan sebesar 2,61 persen, ditutup di level 39.480,67, sementara indeks Topix naik 1,94 persen ke 2.715,92. Penguatan ini didorong oleh pernyataan Bank of Japan yang siap menaikkan suku bunga jika pertumbuhan ekonomi dan inflasi sesuai ekspektasi. Pernyataan ini menciptakan optimisme di kalangan investor Jepang.
Namun, kondisi berbeda terlihat di Korea Selatan. Indeks Kospi turun 0,52 persen ke level 2.563,51, sementara Kosdaq yang lebih volatil terkoreksi lebih tajam, turun 1,13 persen ke 743,31. Tekanan yang dirasakan pasar Korea Selatan mencerminkan kekhawatiran tentang prospek ekonomi regional yang masih rapuh, meski ada kabar baik dari pasar AS.
Pasar saham di Hong Kong tidak kalah mengecewakan. Indeks Hang Seng jatuh 2,5 persen pada sesi perdagangan terakhir, menunjukkan kekhawatiran besar dari para pelaku pasar di wilayah ini.
Sementara itu, di Tiongkok, indeks CSI 300 turun 0,5 persen menjadi 4.024,28. Investor di Tiongkok menunggu hasil dari Kongres Nasional Rakyat yang diharapkan akan menghasilkan kebijakan baru untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Di Australia, pasar saham relatif stabil dengan S&P/ASX 200 menguat 0,83 persen dan ditutup di level 8.199,5. Penguatan ini dipengaruhi oleh prospek ekonomi domestik yang positif meskipun ada ketidakpastian dari luar negeri.
Di Eropa, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS membawa dampak negatif yang besar. Pasar saham Eropa ditutup di zona merah pada Kamis pagi WIB, 7 November 2024.
Indeks Stoxx 600, yang mencakup saham-saham di seluruh Eropa, turun 0,59 persen pada penutupan perdagangan. Sebagian besar sektor di Eropa mengalami tekanan, kecuali sektor jasa keuangan yang mencatat kenaikan sebesar 1,84 persen.
Di sisi lain, sektor utilitas mengalami penurunan terbesar, yakni sebesar 2,61 persen. Indeks utama di beberapa negara Eropa juga menunjukkan pelemahan yang signifikan.(*)