KABARBURSA.COM - Apple dikabarkan perlahan tapi pasti akan hengkang dari China. Mereka ke depannya tidak lagi memproduksi iPhone di negara Tirai Bambu tersebut.
Apple dilaporkan berencana untuk meningkatkan produksi iPhone di India hingga mencapai lebih dari USD30 miliar dalam dua tahun ke depan.
Saat ini, nilai produksi iPhone di India diperkirakan berada pada kisaran USD15-16 miliar.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap pabrik-pabrik di China, terutama setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) yang berpotensi memicu ketegangan geopolitik dengan China.
Trump sendiri telah menyatakan niatnya untuk meningkatkan tarif impor dari China hingga 60-100 persen, yang membuat Apple semakin mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian besar produksinya ke India.
Neil Shah, Wakil Presiden Counterpoint Research, menjelaskan bahwa peralihan ini juga akan fokus pada peningkatan produksi model iPhone Pro yang lebih premium di India.
“Dengan meningkatnya permintaan untuk perangkat premium dan dengan semakin banyaknya produksi lokal, Apple berpotensi meningkatkan nilai produksi tahunan di India melebihi angka USD30 miliar,” kata Neil Shah seperti yang dilaporkan FoneArena, Senin, 11 November 2024.
Counterpoint mencatat, saat ini Apple memiliki pangsa pasar smartphone sekitar 6 persen di India. Pada 2023, Apple mencatatkan 23 persen dari total pendapatan pasar smartphone di India, dan mengklaim telah mengalahkan Samsung yang mencatatkan 21 persen.
Pada tahun yang sama, Apple juga mengapalkan lebih dari 10 juta unit iPhone ke India, sebuah angka yang menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan 6 juta unit pada 2022.
Meskipun India menjadi lokasi yang menarik bagi Apple, beberapa tantangan masih perlu diatasi, seperti biaya operasional yang relatif tinggi dan kebijakan pemerintah yang dianggap kurang stabil. Jika isu-isu tersebut tidak segera diselesaikan, Apple mungkin akan mempertimbangkan alternatif lain, seperti Vietnam, sebagai lokasi produksi baru.
Saat ini, India menyumbang sekitar 12-14 persen dari total rantai pasokan Apple, dengan nilai sekitar USD15-16 miliar.
Dengan rencana ekspansi ini, Apple diperkirakan akan meningkatkan kontribusinya menjadi 26 persen, yang pada gilirannya dapat menciptakan hingga 200.000 lapangan kerja baru di sektor elektronik India.
Pada laporan keuangan terbaru, Apple mencatatkan pendapatan tertinggi di India pada kuartal September, yang diungkapkan oleh CFO Apple, Luca Maestri.
Selain itu, CEO Apple, Tim Cook, juga mengumumkan rencana untuk membuka empat Apple Store baru di India, yang akan berlokasi di Bengaluru, Pune, Delhi-NCR, dan Mumbai.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kehadiran iPhone 16 di Indonesia sangat bergantung pada pemenuhan ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen pada produk tersebut.
Airlangga pun belum dapat memastikan kapan iPhone 16 bisa diperjualbelikan di Indonesia.
“Soal iPhone 16, nanti kita lihat dulu TKDN-nya,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 5 November 2024.
Airlangga memastikan bahwa pemerintah akan mendorong perusahaan teknologi, termasuk Apple, utnuk memenuhi regulasi TKDN yang berlaku demi memastikan produk iPhone 16 sesuai standar Indonesia.
Selain itu, pemerintah akan terus memantau dan memperbarui kebijakan TKDN sejalan dengan perkembangan yang ada.
“TKDN akan kita dorong, dan kebijakannya juga akan disempurnakan dengan adanya perubahan. Kita akan monitor,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa perpanjangan sertifikasi TKDN untuk Apple masih menunggu pemenuhan janji investasi dari perusahaan tersebut agar iPhone 16 bisa dipasarkan di Indonesia.
Untuk diketahui, sertifikat untuk penjualan produknya Apple di Indonesia telah kedaluwarsa, dan hingga kini belum diperpanjang. Hal itu bisa dilakukan jika Apple merealisasikan penambahan investasi.
Agus Gumiwang mengungkapkan, nilai investasi Apple di Indonesia saat ini hanya Rp1,48 triliun, jumlah yang dinilai belum memadai dibandingkan dengan dominasi Apple di pasar lokal.
Beberapa waktu lalu Apple telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan investasi di Indonesia hingga Rp1,71 triliun. Dengan begitu, masih terdapat selisih sekitar Rp240 miliar yang perlu dipenuhi untuk mencapai kesepakatan.
Jika investasi tambahan tersebut terlaksana, Apple akan memenuhi nilai TKDN sebesar 40 persen, yang memungkinkan iPhone 16 dan perangkat lain yang berbasis jaringan seluler kembali masuk ke pasar Indonesia.
“Langkah ini penting demi keadilan bagi investor yang serius berkomitmen di Indonesia,” jelas Agus di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.