Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

GoTo dan Alibaba Kerja Sama Perkuat Infastruktur Digital di Indonesia

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 10 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
GoTo dan Alibaba Kerja Sama Perkuat Infastruktur Digital di Indonesia

KABARBURSA.COM - GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud secara resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat infrastruktur komputasi awan (cloud) dan mengembangkan talenta digital di Indonesia.

Kesepakatan ini ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) di Beijing, dan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Penandatanganan perjanjian ini menegaskan komitmen ketiga perusahaan untuk mendukung percepatan transformasi digital Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Direktur Utama GoTo Group Patrick Walujo mengatakan bahwa kemitraan ini akan mengamankan platform GoTo sekaligus memperkuat ekonomi digital Indonesia melalui investasi signifikan dalam infrastruktur cloud.

Selain itu, pihaknya juga akan berfokus pada pelatihan talenta digital lokal untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkokoh fondasi bagi pengguna dan mitra kami di Indonesia, serta memosisikan negara ini sebagai pemimpin dalam transformasi digital di Asia Tenggara,” kata Patrick Walujo dalam siaran persnya, Minggu, 10 November 2024.

Sebagai bagian dari perjanjian ini, ketiga perusahaan akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi digital global.

Tencent Cloud, misalnya, berencana untuk membangun pusat data ketiganya di Indonesia dengan investasi sekitar USD500 juta hingga tahun 2030. Ini akan mencakup pembangunan infrastruktur, sumber daya, dan teknologi, termasuk penerapan kecerdasan buatan (AI), untuk mendukung adopsi teknologi digital di kalangan perusahaan lokal.

Alibaba Cloud juga telah membangun tiga pusat data di Indonesia dan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan untuk melatih hampir 400.000 individu dalam bidang cloud dan AI.

Tak hanya itu, perusahaan ini berencana menggandakan jumlah peserta pelatihan menjadi 800.000 orang pada 2033, serta mendirikan Pusat Keterampilan di Universitas Indonesia sebagai bagian dari Alibaba Cloud Academic Empowerment Program (AAEP).

Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kontrak layanan cloud yang lebih luas antara GoTo, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud yang diumumkan pada September 2024.

Kontrak ini memastikan bahwa data GoTo akan tetap disimpan di Indonesia, sesuai dengan kebijakan kedaulatan data nasional dan untuk meningkatkan keamanan data bagi pengguna dan bisnis di negara ini.

Wakil Presiden Senior Tencent Cloud Internasional Poshu Yeung menegaskan bahwa komitmen Tencent dalam mendukung Indonesia sejalan dengan visi pemerintah untuk Indonesia Emas 2045.

“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan revolusi AI guna memberdayakan perusahaan lokal dengan solusi cloud yang andal,” ujarnya.

Sementara, Wakil Presiden Alibaba Cloud International Sean Yuan mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi pertumbuhan digital di Asia Tenggara.

“Kami berkomitmen untuk mendukung ekosistem digital Indonesia dengan solusi lokal yang berkinerja tinggi, yang membuka peluang baru bagi perusahaan dan mempercepat kemajuan ekonomi,” ujar Sean Yuan.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam ekonomi digital global serta mencapai transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Saham GoTo Berpotensi Menguat

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan kode saham GOTO berpotensi terus menguat usai mencatatkan kinerja apik di kuartal III-2024. Apalagi, pada September kemarin perseroan melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali saham atau buyback.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Jumat, 1 November 2024, perseroan mengungkap telah mengeluarkan dana sebanyak Rp743 miliar untuk melakukan buyback. Chief Financial Officer GOTO Simon Ho menjelaskan, pada 30 September kemarin GOTO telah membeli kembali 14,1 miliar saham dengan nilai mencapai Rp743 miliar atau setara dengan USD49 juta.

Di akhir Agustus kemarin, GOTO tercatat menyimpan 14,78 miliar saham treasury yang setara dengan 1,23 persen dari total saham yang beredar. Di akhir September, jumlahnya bertambah menjadi 24,4 miliar saham atau setara dengan 2,03 persen dari total saham yang beredar.

Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia, menjelaskan, buyback yang dilakukan GOTO mengartikan bahwa realisasi telah mencapai sekitar 25 persen, sehingga masih ada ruang untuk buyback saham lagi secara bertahap.

“Adanya aksi buyback ini menjadi sentimen positif terhadap likuiditas GOTO dan dapat mendorong pergerakan sahamnya ke depan,” ujar dia.

Saat ini, telah terjadi supply of share GOTO yang terlalu besar, karena sekitar 75 persen hingga 80 persen merupakan saham free float yang menyebabkan overhang harga saham GOTO di tengah fundamental yang mulai mengalami perbaikan.

Kinerja Keuangan GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diproyeksikan masih akan mengalami penguatan setelah mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024.

Dalam laporan keuangan yang dikutip dari situs resmi perusahaan, pendapatan bruto GOTO tumbuh 34 persen secara YoY menjadi Rp4,7 triliun. Sementara EBITDA Grup yang disesuaikan berbalik positif dengan menyentuh Rp137 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang merugi Rp559 miliar.

Selain itu, GOTO juga mampu memangkas rugi sebesar 58 persen YoY. Pada kuartal III 2024 emiten ini membukukan rugi periode berjalan sebesar Rp655 miliar. Hal ini ditopang oleh peningkatan pendapatan dan berkurangnya pengeluaran untuk insentif dan pemasaran produk.

Di sisi lain, beban kas rutin tetap Grup menurun sebesar 3 persen YoY dan biaya kas perusahaan yang dilaporkan juga menurun sebesar 37 persen dari tahun ke tahun.

GOTO mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Per 30 September 2024, Perseroan memiliki Rp21 triliun, atau USD1,39 miliar, dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.

Pengamat Pasar Modal William Hartanto, mengatakan para investor sejatinya memang tengah menunggu momentum GOTO dalam memperbaiki kinerjanya.

William melihat catatan kinerja gemilang pada kuartal III 2024 bisa menjadi sentimen positif untuk GOTO. Dengan begitu, dia berkeyakinan jika emiten ini akan terus membukukan penguatan.

“Saya melihat GOTO ada peluang penguatan yang bisa berlanjut,” ujar dia dalam acara Bursa Pagi-pagi  kemarin, dikutip Jumat, 1 November 2024.

Lebih lanjut William mengatakan, faktor penguatan tersebut kemungkinan berasal dari kinerja perusahaan GOTO itu sendiri. Menurut dia, harga saham GOTO juga masih berpeluang menguat.

“Secara teknikal ada support pada 67 dan resistance pada 88 jadi setidaknya 88 adalah target berikutnya untuk goto dan sampai akhir tahun diestimasikan penguatan terjadi sampai dengan harga 90,” ungkap dia.

Sementara itu Direktur Keuangan Grup GOTO Simon Ho, mengatakan bisnis perseroan berkembang pesat, terutama untuk segmen fintech dan kami terus berhati-hati dalam mengelola beban.

“Hal ini tercermin nyata dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun di grup,” kata dia dalam keterangannya dikutip, Jumat, 1 November 2024.

Hasil kuartal III 2024, kata dia, menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun. Dia pun berharap pihaknya dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis dalam beberapa bulan mendatang, sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line.

“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target  EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun.” jelasnya.

Adapun Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan, semua lini bisnis perusahaan bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis.

“Strategi kami berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya,” ungkapnya.

Dengan perkembangan positif tersebut, lanjut dia, pihaknya memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal selanjutnya, satu tahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya

Pemegang saham GOTO menyetujui program pembelian kembali saham (share buyback) selama 12 bulan dengan alokasi sampai dengan USD200 juta pada Juni 2024.

Hingga 30 September 2024, GOTO telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 14.141.175.803 saham, dengan total nilai sekitar USD49 juta, atau setara Rp743 miliar.

Seluruh agenda di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah mendapat persetujuan, termasuk penarikan kembali saham treasuri, yang berdampak pada pengurangan jumlah saham Seri A yang beredar sebanyak 10.264.665.616 lembar saham.

Penarikan kembali saham treasuri ini diperkirakan akan selesai pada awal November 2024. Saham treasuri tersebut merupakan saham hasil pembelian kembali yang dilakukan Perusahaan sebelum masa IPO yaitu di tahun 2021 dan 2022 dan saham yang diperoleh dari pelaksanaan program stabilisasi harga saham Perseroan pasca-IPO (greenshoe). (*)