Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Peluang dan Tantangan Trump, Analis: Fokus pada Sektor Domestik

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 07 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Peluang dan Tantangan Trump, Analis: Fokus pada Sektor Domestik

KABARBURSA.COM - Kembalinya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat menciptakan gelombang baru di pasar keuangan global. Seiring dengan peluncuran kebijakan yang pro-deregulasi dan domestik, baik risiko maupun peluang muncul bagi para investor.

Beberapa sektor mungkin meraup keuntungan, sementara yang lain harus bersiap menghadapi tantangan akibat kebijakan perdagangan yang proteksionis dan dolar yang semakin kuat.

Mengutip hasil analisis Head of Fixed Income Strategy Althea Spinozzi, yang diterbitkan di Saxo, Kamis, 7 November 2024, mengenai analisis komprehensif tentang bagaimana kembalinya Trump ke Gedung Putih dapat memengaruhi pasar dan strategi yang dapat dipertimbangkan oleh para investor.

Kenaikan Imbal Hasil Treasury dan Lonjakan Pasar Saham

Setelah kemenangan Trump, imbal hasil Treasury AS mengalami kenaikan signifikan, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun mencapai 4,46 persen. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi stimulus fiskal yang lebih besar dan deregulasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Kenaikan imbal hasil mencerminkan meningkatnya ekspektasi inflasi, yang biasanya mengarah pada penurunan harga obligasi.

Di sisi lain, pasar ekuitas AS menunjukkan reaksi positif. S&P 500 futures melonjak 2,3 persen, sementara Russell 2000 – yang mewakili saham-saham berkapitalisasi kecil di AS – melesat 6 persen.

Ini menandakan optimisme terhadap kebijakan Trump yang berfokus pada ekonomi domestik dan pengurangan regulasi. Sektor-sektor seperti energi dan pertahanan diperkirakan akan mendapatkan keuntungan besar dari kebijakan ini.

Namun, penguatan dolar AS sebagai imbas dari kebijakan fiskal yang agresif juga menimbulkan tantangan.

Sektor multinasional, terutama yang bergantung pada pasar luar negeri, mungkin mengalami tekanan karena kenaikan biaya operasi di luar negeri dan potensi ketegangan perdagangan.

Implikasi Utama Bagi Perdagangan Global, USD, dan Minyak

Salah satu risiko utama dari kembalinya Trump adalah potensi meningkatnya ketegangan perdagangan dengan negara-negara seperti Tiongkok.

Jika tarif baru diberlakukan atau terjadi pembatasan perdagangan, hal ini dapat mengganggu rantai pasokan global. Perusahaan multinasional besar, terutama di sektor teknologi dan manufaktur, dapat menghadapi tantangan besar karena ketergantungan mereka pada komponen dari luar negeri.

Dolar AS yang lebih kuat akan menguntungkan importir, karena mereka dapat membeli barang-barang asing dengan harga yang lebih murah.

Namun, eksportir AS, khususnya perusahaan yang memiliki pendapatan besar di luar negeri, bisa merasakan dampak negatif dari penguatan ini.

Biaya produksi di luar negeri akan meningkat, sementara permintaan terhadap produk AS di pasar internasional mungkin menurun karena harga yang lebih mahal.

Sementara itu, kebijakan Trump yang pro-bahan bakar fosil berpotensi meningkatkan produksi minyak domestik AS, yang dapat menekan harga minyak global. Kecuali ada lonjakan permintaan yang signifikan, pasar energi bisa melihat harga yang lebih rendah dalam jangka panjang.

Deregulasi dalam industri minyak dan gas juga akan memberikan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan energi tradisional, sementara sektor energi terbarukan mungkin menghadapi lebih banyak tantangan.

Dampak Terhadap Pasar Ekuitas

Di bawah kepemimpinan Trump, beberapa sektor utama diperkirakan akan mendapatkan keuntungan:

  • Sektor Energi dan Pertahanan

    Dengan kebijakan yang mendukung bahan bakar fosil dan peningkatan anggaran pertahanan, perusahaan di sektor energi dan pertahanan dapat menjadi pemenang besar. Trump kemungkinan akan meningkatkan belanja militer, yang akan menguntungkan perusahaan-perusahaan seperti Boeing dan Lockheed Martin, serta sektor minyak dan gas domestik.

  • Perusahaan Berkapitalisasi Kecil

    Dengan fokus Trump pada ekonomi domestik, perusahaan kecil dan menengah yang lebih terfokus pada pasar AS akan mendapat keuntungan lebih besar. Indeks Russell 2000, yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil, diperkirakan akan terus menunjukkan performa positif karena sentimen domestik yang menguat.

Sebaliknya, perusahaan multinasional yang bergantung pada ekspor dan memiliki pendapatan signifikan dari luar negeri, seperti Apple dan Coca-Cola, mungkin menghadapi tantangan lebih besar. Kenaikan biaya di luar negeri akibat penguatan dolar serta kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis dapat menekan margin keuntungan mereka.

Risiko dan Peluang: Navigasi di Tengah Lanskap Baru

Risiko utama yang akan dihadapi para investor di tengah situasi seperti saat ini adalah Rising Yields atau kenaikan imbal hasil. Kenaikan imbal hasil Treasury mengindikasikan ekspektasi inflasi yang meningkat, yang bisa mengikis pengembalian dari aset-aset dengan pendapatan tetap seperti obligasi.

Perusahaan yang bergantung pada rantai pasokan global dan ekspor, seperti di sektor teknologi dan manufaktur, mungkin menghadapi ketidakpastian yang lebih besar karena ketegangan perdagangan dan proteksionisme yang lebih agresif.

Sedangkan sektor energi tradisional dan industri berat mungkin akan mendapatkan dorongan positif, sementara sektor energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan kemungkinan besar akan menghadapi tekanan lebih besar di bawah kepemimpinan Trump.

Selain risiko, ada sejumlah peluang utama yang menanti para investor, seperti saham-saham berbasis domestik. Perusahaan kecil yang berfokus pada pasar domestik, seperti yang terdapat dalam SPDR Russell 2000 U.S. Small Cap UCITS ETF (R2US), dapat memperoleh manfaat dari kebijakan pro-Amerika.

Di sektor energi, deregulasi yang diterapkan Trump bisa menguntungkan saham-saham energi fosil, seperti yang ada dalam iShares Oil & Gas Exploration & Production UCITS ETF (IOGP).

Investasi pertahanan dan infrastruktur juga menarik dipertimbangkan. Pengeluaran untuk sektor pertahanan dan proyek infrastruktur kemungkinan akan meningkat di bawah Trump. Investor dapat mempertimbangkan eksposur luas di sektor industri melalui Lyxor MSCI World Industrials TR UCITS ETF (WIND) yang mencakup perusahaan pertahanan global.

Di tengah tantangan dan peluang ini, perlu sebuah strategi untuk melindungi portofolio. Ada dua strategi yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Diversifikasi Across Asset Classes:

    Mengimbangi investasi saham dengan obligasi atau real estat dapat memberikan stabilitas. Kenaikan imbal hasil obligasi mengisyaratkan bahwa obligasi berjangka pendek, seperti iShares Treasury Bond 1-3yr UCITS ETF (IBTA), mungkin lebih tangguh dalam menghadapi risiko inflasi.

  2. Lindung Nilai dengan Logam Mulia:

    Emas tetap menjadi pilihan lindung nilai inflasi jangka panjang yang andal, meskipun dolar AS menguat dalam jangka pendek. ZKB Gold UCITS ETF (ZGLDUS) adalah opsi menarik bagi investor yang mencari keamanan melalui aset fisik seperti emas.

Kepemimpinan Trump membawa peluang besar bagi sektor-sektor yang mendukung kebijakan domestik dan deregulasi, namun investor harus tetap waspada terhadap risiko yang mungkin muncul akibat ketegangan perdagangan, penguatan dolar, dan perubahan sektor energi. Diversifikasi portofolio dan strategi lindung nilai akan sangat penting untuk menavigasi pasar yang dinamis ini.(*)