Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ekonom Minta Simon dan Iwan Bule Mundur dari Pertamina: Begini Alasannya

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 05 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Ekonom Minta Simon dan Iwan Bule Mundur dari Pertamina: Begini Alasannya

KABARBURSA.COM - Pengamat Ekonomi dan Energi, Fahmy Radhi, mengaku terkejut dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero), pada Senin, 4 November 2024. Pasalnya, restrukturisasi pimpinan Pertamina diisi oleh para petinggi Partai Gerindra.

Sebut saja Simon Aloysius Mantiri, yang menggantikan posisi Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Fahmy mengungkap, Simon merupakan Wakil Sekretaris Partai Gerindra. Sementara di Komisaris Utama Pertamina ditempati oleh Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Akademisi UGM itu menilai, penempatan dua kader Partai Gerindra di Pertamina berpotensi membuka akses pelanggaran korupsi di tubuh perseroan. Di sisi lain, dia juga menilai akan menimbulkan konflik kepentingan dan tidak berfungsinya pengawasan oleh Komut terhadap Dirut.

"Berpotensi membukakan akses pelanggaran korupsi di tubuh Pertamina, dan menimbulkan konflik kepentingan serta tidak berfungsinya pengawasan oleh Komut terhadap Dirut," kata Fahmy dalam keterangannya, dikutip Selasa, 5 November 2024.

Pembukaan akses pelanggaran korupsi di Pertamina, tutur Fahmy, bertentangan terhadap komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pemberantasan korupsi di Pemerintahan, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dia pun menduga, pengangkatan dua kader Partai Gerindra sebagai pimpinan Pertamina lahir dari inisiatif Menteri yang berwenang.

"Tujuannya adalah untuk menyenangkan Presiden melalui serangkaian aksi Asal Babak Senang (ABS)," ungkapnya.

Fahmy menyebut, menjadi kelaziman bagi sebuah perusahaan melakukan akuisisi saham tertentu dengan menempatkan orang-orangnya di jajaran direksi dan komisaris, utamanya Dirut dan Komut. Kendati begitu, dia menekankan bahwa Pertamina milik negara yang seyogyanya tidak diisi kepentingan politik.

"Pemegang saham Pertamina adalah 100 persen milik Pemerintah, yang diwakili oleh Menteri BUMN, sehingga tidak layak dan tidak pantas bagi Partai Politik menempatkan dua kadernya sebagai Dirut dan Komut Pertamina," tegasnya.

Untuk tetap menjaga komitmennya dalam pemberantasan korupsi, Fahmy menilai, Prabowo baiknya membatalkan pengangkatan Simon Aloysius sebagai Dirut dan Iwan Bule sebagai Komut Pertamina. "Alternatifnya, keduanya mengundurkan diri sebagai kader dan pengurus Partai Gerindra, kalau kedua kader Partai Gerindra itu tetap bertahan sebagai Dirut dan Komut Pertamina," tutupnya.

Klarifikasi Erick Thohir 

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir, buka suara ihwal pergantian Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Tbk, Nicke Widyawati, menjadi Simon Aloysius Mantiri. Dia menyebut, pergantian Dirut tersebut diharapkan bisa melahirkan terobosan-terobosan baru.

"Sekarang ada Pak Simon, yang saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi," kata Erick kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2024.

Diketahui, Simon sendiri sempat menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Pada saat menjabat sebagai komut, Erick juga mengaku telah menitipkan beberapa poin penting untuk mengoptimalkan kerja perseroan. "Saya sudah bertemu Pak Simon waktu menjadi komut, ada beberapa poin yang saya titipkan, dan insya Allah saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal," jelasnya.

Kendati begitu, Erick tetap mengapresiasi kinerja Nicke. Apalagi, kata dia, Nicke telah menjabat cukup lama sebagai Dirut Pertamina. "Bu Nike saya rasa sudah kerja maksimal, beliau sampai 6 tahun. Saya rasa jarang lho Dirut Pertamina selama itu, jadi saya mengapresiasi kinerjanya," jelasnya.

Sementara penunjukan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, kata Erick, diharapkan bisa meningkatkan pengawasan dan menghindari kebocoran. Adapun Iwan Bule sendiri ditunjuk sebagai Komut PT Pertamina menggantikan Simon Aloysius Mantiri yang menjabat sebagai Dirut baru.

"Jadi di Pertamina itu ada Pak Mohamed Iryawan, ada Pak Chondro (Komisaris Independen Pertamina). Kita harapkan dari perwakilan ini bisa memperkuat lagi keborosan-keborosan yang selama ini terjadi. Tapi bukan keborosan karena korupsi, karena memang tadi datanya harus terus disinkronisasikan. Masalah kita memang kan data selama ini," tutupnya.

Nicke Widyawati Resmi Diganti

Diketahui, Menteri BUMN, Erick Thohir, melantik Simon Aloysius Mantiri menjadi Dirut Pertamina menggantikan Nickey Widyawati. Sebagai informasi, Simon Aloysius Mantiri sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Perubahan tersebut ditetapkan dalam RUPS Pertamina yang berlangsung hari ini, Senin, 4 November 2024. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina, merupakan kewenangan pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.

“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin, 4 November 2024.

Selain direksi, Menteri BUMN Erick Thohir juga merombak sejumlah posisi di jajaran komisaris. Posisi Komisaris Utama Pertamina kini ditempati oleh Mochamad Iriawan. Sedangkan posisi Wakil Komisaris Utama Pertamina ditempati oleh Dony Oskaria. Dony sendiri saat ini merupakan Wakil Menteri BUMN.

Selain itu, Raden Adjeng Sondaryani ditetapkan sebagai Komisaris Independen. Raden Adjeng sebelumnya pernah menjabat sebagai merupakan Ketua Ikatan Alumni Perminyakan Universitas Trisakti. Seiring dengan pengangkatan komisaris tersebut, ditetapkan pula pemberhentian Ahmad Fikri Assegaf dari posisi Komisaris Independen Pertamina.

Menurut Fadjar, kehadiran pemimpin baru di Pertamina diharapkan akan memberikan energi baru untuk memastikan keberlanjutan perusahaan di masa depan.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Nicke dan Bapak Fikri yang telah mengantarkan Pertamina untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Fadjar.

Perubahan Direksi dan Komisaris Pertamina (Persero) ini ditetapkan dalam keputusan Menteri BUMN yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Nomor SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Berikut susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina:

Komisaris

Komisaris Komisaris Utama: Mochamad Iriawan

Wakil Komisaris Utama: Dony Oskaria

Komisaris Independen: Raden Adjeng Sondaryani

Komisaris: Heru Pambudi

Komisaris: Bambang Suswantono

Komisaris Independen: Condro Kirono

Komisaris Independen: Alexander Lay

Komisaris Independen: Iggi H. Achsien

Direksi

  • Direktur Utama: Simon Aloysius Mantiri
  • Wakil Direktur Utama: Wiko Migantoro
  • Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
  • Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha: A. Salyadi Dariah Saputra
  • Direktur Logistik dan Infrastruktur: Alfian Nasution
  • Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
  • Direktur Penunjang Bisnis: Erry Widiastono
  • Direktur Sumber Daya Manusia: M Erry Sugiharto.(*)