Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ghana Pelajari Inovasi dan Strategi Indonesia Eximbank dalam Pembiayaan Ekspor

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 01 November 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Ghana Pelajari Inovasi dan Strategi Indonesia Eximbank dalam Pembiayaan Ekspor

KABARBURSA.COM - Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) menerima kunjungan delegasi Ghana Export-Import Bank dalam rangka mempelajari operasional, inovasi, dan strategi LPEI dalam mendukung ekspor nasional.

Kegiatan yang berlangsung pada 21-24 Oktober 2024 ini menjadi forum interaktif yang memungkinkan kedua lembaga untuk bertukar informasi, pengalaman dan peluang bisnis, terutama terkait inovasi dalam pembiayaan ekspor.

Delegasi Ghana Export-Import Bank yang terdiri dari 10 orang dan dipimpin oleh Gloria Opoku, Manager Export Trade, ini berfokus pada berbagai aspek operasional dan teknologi informasi yang diterapkan oleh Indonesia Eximbank.

Mereka juga mempelajari pendekatan inovatif LPEI dalam mendukung ekspor sektor strategis, seperti industri dirgantara.

“Kami menghargai kesempatan ini dan berkomitmen untuk membangun kemitraan yang produktif dan berkelanjutan. Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Indonesia Eximbank dan kami berharap dapat belajar dan berbagi banyak hal terutama dalam komitmen memajukan ekspor nasional. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak potensi kerja sama di masa yang akan datang,” kata Chief Executive Officer Ghana Export - Import Bank, Lawrence Agyinsam yang diwakili oleh Gloria.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Riyani Tirtoso mengatakan kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan antara kedua lembaga, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas di masa depan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan internasional, khususnya antara Indonesia dengan Ghana, terutama perdagangan dan ekspor.

Sebagai bagian dari agenda kunjungan, delegasi Ghana Export-Import Bank berkesempatan untuk mengunjungi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), salah satu debitur strategis LPEI di sektor industri penerbangan.

PTDI merupakan pemain utama dalam ekspor produk pesawat terbang, termasuk ke kawasan Afrika. Delegasi Ghana Export-Import Bank akan mendapatkan gambaran langsung mengenai proses produksi pesawat serta inovasi dan dukungan Indonesia Eximbank kepada industri strategis seperti PTDI dalam menembus pasar internasional.

Selain itu, delegasi Ghana Export-Import Bank juga diajak untuk memahami lebih dalam tentang sektor kerajinan tangan Indonesia yang memiliki potensi ekspor besar.

Mereka mengunjungi dua mitra binaan LPEI, yakni Balizen dan Maharani Craft, yang telah berhasil menembus pasar global dengan dukungan pembiayaan dan pendampingan dari Indonesia Eximbank.

Kedua mitra usaha ini memproduksi kerajinan berkualitas tinggi yang sudah  diekspor ke berbagai negara, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui produk-produk unggulan mereka.

LPEI Dorong UMKM Papua Jadi Eksportir Andalan

Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi ekspor yang sangat besar, baik di sektor migas maupun nonmigas.

Produk-produk non-migas yang menjadi andalan ekspor Papua meliputi kayu, produk olahan kayu, ikan, hewan air lainnya, serta berbagai produk unggulan lainnya. Potensi besar ini menjadikan Papua sebagai salah satu pemain penting dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024, ekspor produksi dari Papua mengalami lonjakan signifikan, meningkat hingga 174,56 persen atau senilai USD9.367 juta. Angka ini menggambarkan bahwa Papua memiliki kapasitas yang terus berkembang dan berpeluang untuk lebih menggerakkan roda ekonomi provinsi, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam mendukung peningkatan ekspor, Kementerian Keuangan melalui Special Mission Vehicle (SMV) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, terus menjalankan mandatnya untuk menciptakan eksportir baru. Salah satu program utamanya adalah Coaching Program for New Exporter (CPNE), yang kali ini digelar di Papua, diikuti oleh sekitar 27 UMKM dan berlangsung pada 21-22 Oktober 2024 di Jayapura.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kementerian Keuangan Meirijal Nur mengatakan bahwa UMKM memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, dan program CPNE diharapkan mampu melahirkan eksportir baru dari Papua. Untuk itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui LPEI akan memberikan pelatihan intensif agar mereka dapat menjadi eksportir. Sedangkan bagi UMKM yang sudah aktif mengekspor, LPEI akan memberikan coaching lebih lanjut untuk meningkatkan skala ekspor mereka.

“Kementerian Keuangan memandang bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian daerah dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Pelatihan eksportir seperti ini merupakan suatu langkah untuk mendorong peningkatkan pertumbuhan UMKM dalam memenuhi peran strategis pembangunan ekonomi nasional,” katanya.

Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI Maria Sidabutar menjelaskan program CPNE sebelumnya telah sukses dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Hingga saat ini, lebih dari 5.000 pelaku UMKM dari berbagai provinsi telah mendapatkan pendampingan dan pelatihan melalui CPNE.

CPNE ini memberikan pendampingan dari awal hingga proses business matching dengan buyers internasional. Melalui konsistensi dan tekat kuat, pelaku UMKM Papua diharapkan dapat menjadi eksportir yang sukses di pasar global.

“Banyak dari mereka yang berhasil menjadi eksportir baru dengan berbagai komoditas unggulan, seperti produk perikanan kerajinan dan komoditas lainnya. Kami juga berharap Bapak dan Ibu CPNE Papua juga dapat mengikuti jejak keberhasilan tersebut dengan mengikuti setiap tahap CPNE secara berkesinambungan, karena konsistensi dan tekad kuat dibutuhkan untuk menjadi eksportir. Dengan mengikuti program ini, semoga bapak dan ibu, pelaku UMKM dari Papua, bisa menjadi eksportir yang siap mendunia,’ kata Maria Sidabutari.

Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku Kristijanindyati Puspitasari mengatakan Provinsi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, dengan hasil hutan dan laut yang melimpah seperti kerajinan, ukiran Asmat, tas noken, ikan, udang, lobster, mutiara, serta produk perkebunan seperti kakao, kopi, vanili, dan kelapa sawit. Meski demikian, banyak pelaku UMKM di Papua masih menghadapi kesulitan dalam melakukan ekspor.

“Melalui program CPNE ini, para pelaku UMKM Papua dapat menjadi eksportir baru dan memperluas  jangkauan  pasar  mereka.  Kementerian  Keuangan  berharap,  ilmu  yang diberikan dalam kegiatan ini dapat diimplementasikan dan dikembangkan untuk membuat produk UMKM Papua semakin dikenal di dunia internasional,” katanya.

Frans, pemilik UMKM Paon Sida, salah satu pelaku UMKM yang mengikuti program CPNE Papua mengatakan program ini memberikan pengalaman, wawasan, dan kesempatan pertama belajar tentang ekspor.

“Ternyata ekspor sebenarnya tidak sulit namun perlu dipelajari lebih dalam. Harapan saya, semoga kegiatan ini terus berlanjut dengan program lanjutan yang dapat membimbing para UMKM di Jayapura menjadi eksportir yang andal,” tuturnya.

Harapan  serupa juga diungkapkan oleh Rini Eko Setiyani, pemilik UMKM Ririn Foods, UMKM asal Jayapura yang mengolah sagu Papua menjadi aneka kue kukis.

“Kesempatan mengikuti program CPNE dari Kemenkeu dan LPEI menjadi motivasi kami untuk segera ekspor. Ilmu yang diberikan akan kami aplikasikan, mulai dari menyusun company pofile, hingga membuat kemasan standar ekspor. Program ini bermanfaat bagi kami dan terus berlanjut sampai kami bisa ekspor.”ungkap Rini.

Kegiatan CPNE Papua merupakan wujud konkrit kehadiran negara untuk mendorong terciptanya eksportir baru di kawasan timur Indonesia, dan kegiatan ini tidak lepas dari kemitraan yang kuat antara LPEI dengan Kemenkeu Satu Papua. (*)