Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Aguan Gelontorkan Rp60 Miliar untuk Pembangunan Rumah Rakyat di Tangerang

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 01 November 2024 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Aguan Gelontorkan Rp60 Miliar untuk Pembangunan Rumah Rakyat di Tangerang

KABARBURSA.COM - Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) melakukan groundbreaking Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat. Ini merupakan bagian dari upaya merealisasikan Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Groundbreaking diawali dengan penyerahan lahan seluas 2 hektare milik pribadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melalui PT Bumi Samboro Sukses yang berlokasi di Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, untuk dibangun rumah rakyat.

Maruarar berharap langkahnya ini bisa menjadi contoh dan mendorong partisipasi pengembang swasta dalam bergotong royong membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Target kita akan diikuti oleh semua pengembang besar. Untuk itu, mohon semua developer diundang, karena saya harap gerakan ini mendapat dukungan dari mereka,” kata Ara, panggilan akrabnya di sela acara grounbreaking di Sukawali, Jumat, 1 November 2024.

Selain itu, Maruarar meminta jajaran Kementerian PKP untuk terus mengembangkan skema pembiayaan yang mendukung pembangunan rumah untuk rakyat.

“Siapkan dan rekomendasikan pola yang paling efektif. Tolok ukur pertama legalitasnya harus benar, kedua harus adil dan memberikan manfaat bagi negara, rakyat, konsumen, dan tentunya juga bagi dunia usaha,” pesan Maruarar Sirait.

Konglomerat Aguan Suntik Dana Rp60 Miliar

Di kesempatan yang sama, konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, melalui perusahaan propertinya, Agung Sedayu Gorup, menggelontorkan dana Rp60 miliar yang diambil dari corporate social responsibilty (CSR) untuk membangun 250 unit rumah susun (rusun) di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Rumah-rumah tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Aguan mengatakan pentingnya dukungan dana CSR dari perusahaan besar untuk merealisasikan Program 3 Juta Rumah.

“Di perusahaan kami memang disiapkan dana CSR. Untuk ini total dananya sekitar Rp60 miliar, sebagian dari CSR,” kata Aguan.

Berdasarkan site plan yang dipasang di lokasi, akan dibangun 250 unit rusun tipe 36  seluas 60 meter persegi atau 6 x 10.

Rumah gratis ini terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan teras, dan dilengkapi halaman yang bisa untuk parkir satu mobil dan satu motor.

Nantinya, perumahan yang berada di Desa Sukawali ini akan dilengkapi dengan lapangan serbaguna, masjid, one gate system, dan sekolah.

Lebih lanjut, Aguan mengaku proses konstruksi bakal berlangsung selama satu tahun. Dia menargetkan proyek tersebut bakal rampung pada kuartal III-2025.

“Selesai tahun depan ya sekitar kuartal III/2025, berarti Oktober” pungkasnya.

Maruarar Curhat Minimnya Anggaran

Menteri PKP Maruarar Sirait mengeluhkan minimnya anggaran yang diberikan untuk mencapai target program Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun 3 juta rumah.

Seperti diketahui, Kementerian PKP merupakan lembaga teknis hasil pemekaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kementerian PUPR sebelumnya memperoleh pagu sebesar Rp116,23 triliun sesuai persetujuan Komisi V DPR dalam Rapat Kerja, Rabu, 11 September 2024, lalu. Sementara itu, anggaran Kementerian Perumahan dan Permukiman saat ini hanya sebesar Rp5 triliun.

Maruarar mengungkapkan, hingga kini pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perumahan di kementeriannya baru berhasil membangun 34.000 unit rumah dari target 145.000 unit untuk tahun 2024. Ia pun menyoroti minimnya anggaran sebagai kendala utama.

“Anggarannya Rp14 triliun (2024), bayangkan ini kita tahun ini targetnya hanya 145.000 (unit) per hari ini baru tercapai 34.000,” kata Maruarar dalam rapat perdana bersama Komisi V di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.

Sementara saat ini, kata Maruarar, Kementerian PKP Indonesia menerima anggaran Rp5 triliun di tahun 2025 dengan target pembangunan 3 juta rumah. Menurutnya, tantangan kementerian yang dipimpin lebih besar hingga 25 kali lipat dibanding tahun ini.

“Kalau data ini benar, berarti kita mesti kerja bayangkan 25 kali lipat untuk mencapai 3 juta,” ucapnya.

“Anggaran kami dari Rp14 triliun jadi Rp5 triliun, harus bangun 3 juta rumah. Tolong juga kritisi apakah betul anggaran ini? Karena mungkin sebagian bapak/ibu (anggota DPR RI) yang bikin anggaran ini bersama kementerian sebelum saya,” kata Maruarar.

Maruarar pun mempertanyakan kelayakan anggaran yang diterimanya kepada DPR RI. Dia juga mengaku akan terbuka secara anggaran kepada DPR RI tentang kelayakan anggaran demi memenuhi target pembangunan 3 juta rumah. (*)