Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

LPEI Dorong UMKM Papua Jadi Eksportir Andalan

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 29 October 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
LPEI Dorong UMKM Papua Jadi Eksportir Andalan

KABARBURSA.COM - Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi ekspor  yang  sangat  besar,  baik  di  sektor  migas  maupun  non-migas.

Produk-produk non-migas yang menjadi andalan ekspor Papua meliputi kayu, produk olahan kayu, ikan, hewan air lainnya, serta berbagai produk unggulan lainnya. Potensi besar ini menjadikan Papua sebagai salah satu pemain penting dalam mendorong pertumbuhan ekspor nasional.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2024, ekspor produksi dari Papua mengalami lonjakan signifikan, meningkat hingga 174,56 persen atau senilai USD9.367 juta. Angka ini menggambarkan bahwa Papua memiliki kapasitas yang terus berkembang dan berpeluang untuk lebih menggerakkan roda ekonomi provinsi, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam mendukung peningkatan ekspor, Kementerian Keuangan melalui Special Mission Vehicle (SMV) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, terus menjalankan mandatnya untuk menciptakan eksportir baru. Salah satu program utamanya adalah Coaching Program for New Exporter (CPNE), yang kali ini digelar di Papua,  diikuti  oleh  sekitar  27  UMKM  dan  berlangsung  pada  21-22  Oktober  2024  di Jayapura.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kementerian Keuangan Meirijal Nur mengatakan bahwa UMKM memegang peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, dan program CPNE diharapkan mampu melahirkan eksportir baru dari Papua. Untuk itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui LPEI akan memberikan pelatihan intensif agar mereka dapat menjadi eksportir. Sedangkan bagi UMKM yang sudah aktif mengekspor, LPEI akan memberikan coaching lebih lanjut untuk meningkatkan skala ekspor mereka.

“Kementerian Keuangan memandang bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian daerah dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Pelatihan eksportir seperti ini merupakan suatu langkah untuk mendorong peningkatkan pertumbuhan UMKM dalam memenuhi peran strategis pembangunan ekonomi nasional,” katanya.

Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI Maria Sidabutar menjelaskan program CPNE sebelumnya telah sukses dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Hingga saat ini, lebih dari 5.000 pelaku UMKM dari berbagai provinsi telah mendapatkan pendampingan dan pelatihan melalui CPNE.

CPNE ini memberikan pendampingan dari awal hingga proses business matching dengan buyers internasional. Melalui  konsistensi  dan  tekad  kuat,  pelaku  UMKM  Papua  diharapkan  dapat  menjadi eksportir yang sukses di pasar global.

“Banyak  dari mereka yang berhasil menjadi eksportir baru dengan berbagai komoditas unggulan,  seperti  produk perikanan, kerajinan, dan komoditas lokal lainnya. Kami juga berharap Bapak dan Ibu CPNE Papua juga dapat mengikuti jejak keberhasilan tersebut dengan mengikuti setiap tahap CPNE secara berkesinambungan, karena konsistensi dan tekad  kuat  sangat  dibutuhkan  untuk  menjadi  eksportir.  Dengan mengikuti program ini, semoga bapak dan ibu, pelaku UMKM dari Papua, bisa menjadi eksportir yang siap mendunia,’ kata Maria Sidabutari.

Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku Kristijanindyati Puspitasari mengatakan Provinsi Papua memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, dengan hasil hutan dan laut yang melimpah seperti kerajinan, ukiran Asmat, tas noken, ikan, udang, lobster, mutiara, serta produk perkebunan seperti kakao, kopi, vanili, dan kelapa sawit. Meski demikian, banyak pelaku UMKM di Papua masih menghadapi kesulitan dalam melakukan ekspor.

“Melalui program CPNE ini, para pelaku UMKM Papua dapat menjadi eksportir baru dan memperluas  jangkauan  pasar  mereka.  Kementerian  Keuangan  berharap,  ilmu  yang diberikan dalam kegiatan ini dapat diimplementasikan dan dikembangkan untuk membuat produk UMKM Papua semakin dikenal di dunia internasional,” katanya.

Frans, pemilik UMKM Paon Sida, salah satu pelaku UMKM yang mengikuti program CPNE Papua mengatakan program ini memberikan pengalaman, wawasan, dan kesempatan pertama belajar tentang ekspor.

“Ternyata ekspor sebenarnya tidak sulit namun perlu dipelajari  lebih  mendalam.  Harapan  saya,  semoga  kegiatan  ini terus berlanjut dengan program lanjutan yang dapat membimbing para UMKM di Jayapura menjadi eksportir yang andal,” katanya.

Harapan  serupa juga diungkapkan oleh Rini Eko Setiyani, pemilik UMKM Ririn Foods, UMKM asal Jayapura yang mengolah sagu Papua menjadi aneka kue kukis.

“Kesempatan mengikuti program CPNE dari Kemenkeu dan LPEI menjadi motivasi kami untuk segera ekspor. Ilmu yang diberikan akan kami aplikasikan, mulai dari menyusun company pofile, hingga membuat kemasan standar ekspor. Program ini bermanfaat bagi kami dan terus berlanjut sampai kami bisa ekspor.”ungkap Rini.

Kegiatan CPNE Papua merupakan wujud konkrit kehadiran negara untuk mendorong terciptanya eksportir baru di kawasan timur Indonesia, dan kegiatan ini tidak lepas dari kemitraan yang kuat antara LPEI dengan Kemenkeu Satu Papua. (*)