Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Yassierli Jadi Menaker, Akademisi ITB yang Berharta Miliaran Rupiah

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 21 October 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Yassierli Jadi Menaker, Akademisi ITB yang Berharta Miliaran Rupiah

KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 resmi melantik Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dalam Kabinet Merah Putih. Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai akademisi di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kini dihadapkan pada tanggung jawab besar di pemerintahan. Penunjukan Yassierli mengundang pertanyaan mengenai kapasitas dan latar belakangnya, apakah sesuai untuk mengemban jabatan di sektor ketenagakerjaan.

Latar Belakang Yassierli

Yassierli lahir pada 22 April 1976 dan menempuh pendidikan tinggi di ITB, meraih gelar Sarjana Teknik Industri pada tahun 1997. Ia melanjutkan studi Magister di bidang Teknik dan Manajemen Industri di kampus yang sama, lulus pada 2000, dan kemudian melanjutkan pendidikannya hingga ke Virginia Tech, Amerika Serikat, di mana ia memperoleh gelar Ph.D. dalam Industrial and Systems Engineering pada 2005.

Sejak 1998, Yassierli bergabung sebagai staf pengajar dan peneliti di Fakultas Teknologi Industri ITB. Fokus keilmuannya pada ergonomi, rekayasa kerja, dan keselamatan kerja sejalan dengan tantangan di sektor ketenagakerjaan, meski bidang tersebut lebih dikenal dalam konteks industri dan manufaktur. Di luar Indonesia, Yassierli juga sempat menjadi adjunct faculty di Virginia Tech pada 2006.

Meski memiliki latar belakang yang kuat di bidang akademis, sektor ketenagakerjaan yang diembannya saat ini sangat luas dan melibatkan aspek-aspek regulasi, kebijakan, hingga dinamika pasar tenaga kerja yang jauh lebih kompleks dibanding sekadar isu ergonomi dan keselamatan kerja. Pengalaman Yassierli di dunia akademis mungkin bisa membawa perspektif baru, tetapi masih perlu dilihat apakah itu bisa diimplementasikan dalam realitas kementerian yang dia pimpin.

Dilansir dari laman yassierli.com, Selama kariernya di ITB, pria yang didorong menjadi menteri oleh Partai Keadilan Sejahtera ini tidak hanya berkutat pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi profesional. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dan menjadi President of SEANES (Southeast Asian Network of Ergonomics Society) untuk periode 2015-2017. Selain itu, Yassierli terlibat dalam manajemen kampus sebagai anggota Senat Akademik dan Komite Manajemen Risiko MWA ITB pada tahun 2024.

Penghargaan yang ia raih menunjukkan pengakuan internasional atas kompetensinya, antara lain penghargaan dari International Ergonomics Association (IEA) dalam kategori Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries pada 2021, dan IEOM Award sebagai Outstanding Professor in Human Factors & Ergonomics di tahun yang sama. Ia juga memegang sertifikasi sebagai Certified Human Factors Professional dari BCPE USA. Namun, sekali lagi, sebagian besar penghargaan ini terkait dengan bidang ergonomi dan keselamatan kerja yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan tantangan di sektor ketenagakerjaan secara umum.

Karya dan Kontribusi Penelitian

Beberapa karya ilmiah Yassierli turut memperkuat kredibilitasnya sebagai akademisi yang meneliti secara serius isu-isu di bidang ergonomi dan keselamatan kerja. Beberapa buku yang telah ia terbitkan antara lain:

  • Ergonomi: Suatu Pengantar (2014), ditulis bersama Iridiastadi.
  • Ergonomi Industri (2020).
  • Design Thinking (2023).

Selain itu, ia berkontribusi dalam berbagai proyek penelitian seperti pengembangan model pemantauan kelelahan berbasis ekspresi wajah pada petugas Air Traffic Controller (2020) dan bimbingan desain produksi kaki palsu bagi tunadaksa pada Yayasan Difabel Mandiri Bandung (2017). Keterlibatannya dalam proyek-proyek ini menunjukkan perhatian pada kesejahteraan kerja dan inklusi sosial, yang bisa menjadi modal awal dalam menjalankan tugas di kementerian.

Harta Kekayaan Yassierli

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Yassierli yang disampaikan pada 30 Maret 2021 menunjukkan total aset sebesar Rp4.52 miliar. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Tanah dan Bangunan: Senilai Rp4.050.000.000, yang mencakup beberapa aset di Bandung Barat, Bandung, dan Subang. Salah satu aset utamanya adalah tanah dan bangunan seluas 1.751 meter persegi dengan bangunan 310 meter persegi di Bandung Barat, dengan nilai Rp2 miliar.
  • Alat Transportasi dan Mesin: Senilai Rp205.000.000, terdiri dari Toyota Innova (2017), Toyota Avanza (2009), dan Honda Vario (2015).
  • Kas dan Setara Kas: Rp270.000.000.

Tidak ada utang yang dilaporkan dalam LHKPN tersebut.

Tantangan Menanti di Kementerian Ketenagakerjaan

Sebagai Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menghadapi tantangan besar dalam memastikan kebijakan yang dapat mengakomodasi peningkatan keterampilan tenaga kerja, perbaikan keselamatan kerja, dan stabilitas di tengah perkembangan ekonomi yang dinamis. Latar belakang akademisnya bisa menjadi kekuatan dalam pendekatan berbasis data dan penelitian, tetapi dinamika politik dan ekonomi di sektor ketenagakerjaan menuntut keterampilan manajerial dan kepemimpinan yang mungkin tidak sepenuhnya ia dapatkan dari pengalaman akademisnya.

Penunjukan Yassierli memang bisa dipandang sebagai langkah berani untuk menggabungkan keahlian akademis dengan praktik kebijakan publik, namun tidak sedikit yang mempertanyakan sejauh mana pendekatan ilmiah dan teknis bisa menjawab masalah riil ketenagakerjaan di Indonesia. Perjalanan Yassierli sebagai Menaker baru saja dimulai, dan publik akan menunggu apakah ia mampu menerjemahkan dedikasinya di dunia akademis menjadi kebijakan yang efektif dan berkelanjutan di sektor ketenagakerjaan.(*)