KABARBURSA.COM - Budi Santoso resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Merah Putih. Budi sebelumnya merupakan Sekretariat Jendral di Kementerian Perdagangan.
Pria dengan segudang pengalaman ini telah membangun kariernya selama lebih dari dua dekade di berbagai posisi penting di lingkungan Kementerian Perdagangan.
Sebelum mengemban tugas sebagai Sekjen, Budi menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dari Desember 2022 hingga Agustus 2024. Di posisi ini, ia memainkan peran kunci dalam mendorong ekspor Indonesia di tengah dinamika perdagangan global yang penuh tantangan. Seperti ditulis di Jakarta, Senin 21 Oktober 2024.
Sebelumnya, Budi juga pernah memimpin Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, dari September 2020 hingga Desember 2022, memperkuat hubungan dagang bilateral antara Indonesia dan Taiwan.
Karier Budi Santoso di Kementerian Perdagangan terus menanjak sejak ia menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan pada tahun 2020. Lebih jauh lagi, kiprahnya dalam dunia perdagangan dimulai dari jabatannya sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif di Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional pada tahun 2010. Kecakapan diplomasi dan pemahamannya tentang pasar internasional pun semakin diasah ketika ia ditunjuk menjadi Atase Perdagangan di India.
Seiring dengan pengabdiannya, Budi dipercaya mengemban berbagai tanggung jawab di posisi strategis, seperti Kepala Pusat Data dan Informasi pada tahun 2017, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi di tahun yang sama, hingga Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian pada tahun 2018.
Keseluruhan perjalanan karier ini menegaskan dedikasinya terhadap pengembangan ekspor nasional dan reformasi kebijakan perdagangan Indonesia.
Atas dedikasi yang konsisten, Budi Santoso menerima berbagai penghargaan bergengsi. Salah satunya adalah Satya Lancana Karya Satya, yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia sebanyak tiga kali: Satya Lancana X tahun 2005, Satya Lancana XX pada tahun 2017, dan Satya Lancana XXX pada tahun 2024. Penghargaan ini diberikan atas pengabdian jangka panjang dan kontribusi luar biasa dalam sektor pemerintahan.
Dalam hal pendidikan, Budi Santoso memiliki latar belakang akademik yang kuat. Ia meraih gelar Sarjana Komunikasi Massa dari Universitas Sebelas Maret, kemudian melanjutkan studi ke tingkat Magister Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia.
Tak berhenti di sana, Budi juga meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Sahid, memperdalam pemahamannya tentang komunikasi yang semakin dibutuhkan dalam diplomasi ekonomi internasional.
Harta Kekayaan Budi Santoso Capai Rp6,86 Miliar
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2023, Budi Santoso tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp6,86 Miliar. Adapun laporan ini mengacu pada saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri.
Berdasarkan laporan dari laman LHKPN, Budi memiliki harta tanah dan bangunan senilai Rp5,01 miliar, alat transportasi dan mesin Rp661 juta, kas dan setara kas Rp1,41 miliar, harta lainnya Rp70 juta, dan utang Rp288,5 juta.
Ia juga mengungkapkan kepemilikan tujuh bidang tanah dan properti yang berlokasi di Jakarta Selatan, Tangerang, Sukoharjo, dan Depok.
Adapun rincian kendaraannya meliputi mobil Honda Jazz RS tahun 2019 seharga Rp250 juta, mobil Hyundai Creta tahun 2022 senilai Rp380 juta, serta sepeda motor Yamaha Nmax tahun 2023 dengan nilai Rp31,6 juta.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan mengadakan pembekalan bagi para kandidat calon menteri kabinetnya di Hambalang, Jawa Barat, pada Rabu, 16 Oktober 2024. Informasi ini dikonfirmasi oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang memastikan acara tersebut akan berlangsung sesuai jadwal.
“Pembekalan akan digelar tanggal 16,” ujar Dasco kepada wartawan di kediaman Prabowo di Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024.
Dasco juga menegaskan Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, akan hadir dalam acara pembekalan itu. Namun, ia mengingatkan bahwa meskipun beberapa tokoh telah dipanggil ke rumah Prabowo, tidak berarti mereka pasti akan masuk ke dalam kabinet. Menurut Dasco, beberapa dari mereka masih memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.
“Kalau calon menterinya kemudian nanti sesudah berkonsultasi dengan keluarga misalnya ada perubahan, tentunya kan ada perubahan,” ujar Dasco.
Sejauh ini, Prabowo telah memanggil 49 tokoh yang dipertimbangkan sebagai calon menteri. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk politisi, akademisi, hingga pejabat aktif di pemerintahan Joko Widodo. Pemanggilan ini dilakukan untuk mengisi posisi di kabinet Prabowo-Gibran, yang akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Dasco sebelumnya mengatakan 49 tokoh yang memenuhi panggilan ke Kertanegara telah menyatakan kesediaannya dalam membantu jalannya pemerintahan Prabowo di periode 2024-2029 mendatang. “Calon menteri yang kemarin sudah menandatangani kesediaan membantu. Tetapi finalisasinya adalah hari ini (14 Oktober 2024),” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dua hari lalu.
Dari 49 tokoh yang dipanggil Prabowo tersebut memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari politisi, menteri definitif periode 2019-2024, pakar, hingga pengusaha.
Adapun 49tokoh yang dipanggil Prabowo hari ini berasal dari berbagai unsur masyarakat dengan rincian sebagai berikut.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.