KABARBURSA.COM - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini, menilai program makan gratis di pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya menuntaskan masalah pangan, tapi juga masalah di sektor pertanian.
“Kita lihat umpamanya program yang dicangkan makan gratis. Makan gratis ini kalau kita tarik benang merahnya, petani yang sekarang ini mengeluh kalau lagi panen jualanya murah mau dikemanain,” kata Jazuli kepada awak media sebelum pelantikan presiden di gedung DPR MPR, Minggu, 20 Oktober 2024.
Program makan gratis, lanjut Jazuli, secara tidak langsung menciptakan pasar di sektor pertanian sehingga dapat menyejahterakan petani. Karena selama ini, salah satu kesulitan petani di daerah adalah mencari pasar untuk hasil produksi mereka.
“Dengan adanya makan bergizi gratis ini artinya sudah ada pasar. (Produk pertanian) akan dibeli pemerintah untuk kebutuhan rakyat sendiri,” jelasnya.
Mantan anggota Badan Anggaran DPR RI ini menambahkan, petani juga menghadapi masalah harga pupuk mahal. Sementara ketika musim panen, harga produk hasil pertanian murah. Di sisi lain, pemerintah terus mengimpor produk pertanian dan hasil produksi petani terpaksa dijual murah.
“Program makan bergizi akan jadi solusi besar karena sekarang ini petani mengeluh kalau musim tanam pupuknya mahal, kalau musim panen harga (produk pertanian) murah. Apalagi terus ada orang-orang yang pengennya impar-impor impar-impor terus. Kasihan petani,” tuturnya.
Ia berharap agar kebutuhan pangan dalam negeri tercukupi oleh petani dalam negeri sehingga tidak perlu impor hasil pertanian.
Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP) periode 2018-2022 ini menilai Prabowo mampu membawa Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Menurutnya, dukungan PKS untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sejalan visi-misi partainya.
Jazuli mengaku optimistis apa yang dicita-citakan pemerintahan yang baru ini dapat terlaksana meski kabarnya jabatan Menteri Pertanian akan dipimpin oleh Amran Sulaiman. Menurutnya Amran punya kapasitas untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan.
“Saya kira Pak Amran atau menteri yang diteruskan pasti menurut Pak Prabowo itu punya kapasitas. Menteri in ikan pembantu presiden. Tergantung presidennya sebagai leader. Kalau leadernya top, menterinya top,” kata Jazuli.
Sebelum menjadi lumbung pangan dunia, kata dia, pemerintah harus mewujudkan kedaulatan pangan. Menurutnya, pemerintah harus berpikir terkait dengan ketahanan pangan saja, tapi kedaulatan pangan.
Karena ada garis pembeda antara keduanya. Kedaulatan pangan merupakan kondisi ketika petani jadi penyuplai kebutuhan pangan masyarakat. Sementara ketahanan pangan dapat dicapai dengan berbagai cara, salah satunya adalah impor bahan pangan dari negara tetangga.
Agar dapat mencapai kedaulatan pangan dibutuhkan persatuan dan kekompakan semua stakeholder dalam hal realisasi. Terlebih lagi Indonesia memiliki bonus demografi yang dapat menunjang cita-cita tersebut.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menuju kedaulatan pangan adalah mengupayakan agar milenial dapat menjadi petani modern.
Selain berdaulat pangan, sektor pertanian di Indonesia memiliki potensi besar dalam hal menyedot lapangan pekerjaan. Menurutnya, sektor pertanian dan perkebunan dapat menyedot tenaga kerja kerja sebesar 36 persen dari tenaga kerja nasional.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, akan melakukan modernisasi alat pertanian guna memangkas biaya produksi hingga 70 persen. Langkah memodernisasi alat pertanian dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses budidaya.
“Sudah saatnya kita menggunakan alat panen modern yang mampu menekan biaya hingga 60-70 persen. Selain itu, tingkat kehilangan hasil panen berkurang 20 persen. Biaya jadi lebih murah dan produksi jelas meningkat,” ungkap Mentan dalam pernyataannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, ia tak merinci detailnya berapa penghematan yang dapat dicapai melalui penghematan melalui modernisasi tersebut.
“Kita harus beralih ke pertanian modern. Ini akan membuat proses usaha tani jauh lebih efisien dan biaya produksinya lebih terjangkau,” tegasnya.
Amran pun tak hanya bicara, ia langsung menunjukkan cara penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) modern, salah satunya combine harvester, saat melakukan panen di lapangan.
Ia meyakinkan bahwa dengan penggunaan alat-alat modern seperti combine harvester, produksi padi dapat meningkat secara signifikan.
Jadi, program makan gratis pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap tidak hanya menyelesaikan masalah pangan masyarakat, tetapi juga dapat membantu sektor pertanian. Dengan adanya pasar yang terbuka melalui program makan bergizi gratis, produk pertanian lokal dapat diserap oleh pemerintah, yang membantu petani mendapatkan harga yang lebih baik dan menciptakan kesejahteraan.
Jazuli juga berharap Indonesia dapat mencapai kedaulatan pangan dan menjadi lumbung pangan dunia, dengan mendukung petani dalam negeri dan mengurangi impor. Selain itu, modernisasi alat-alat pertanian akan meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi, yang diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.(*)