KABARBURSA.COM Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra baru saja resmi ditetapkan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh DPR RI. Kini, mantan Wakil Menteri Pertahanan itu tinggal menunggu dilantik oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan memulai masa jabatannya pada 20 Oktober 2024. Namun, di balik tugas barunya ini, Herindra juga ternyata menjabat sebagai Komisaris Utama PT Len Industri (Persero), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang teknologi pertahanan dan infrastruktur strategis lainnya.
Pelantikan Herindra sebagai Kepala BIN menjadi perhatian publik setelah ia berhasil melewati proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada 16 Oktober 2024. Penunjukan Herindra sebagai Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan sudah direncanakan oleh Jokowi yang mengirimkan surat resmi kepada DPR pada 10 Oktober 2024. Pergantian ini dikaitkan dengan upaya penyegaran organisasi, terutama karena transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo. Herindra dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Prabowo Subianto dan telah memiliki perjalanan karier militer yang cemerlang.
Namun, tugas sebagai Kepala BIN bukan satu-satunya posisi strategis yang diemban oleh Herindra. Sejak Agustus 2021, ia juga dipercaya untuk menjabat sebagai Komisaris Utama PT Len Industri, sebuah perusahaan BUMN yang menjadi Ketua Holding BUMN Industri Pertahanan, DEFEND ID. Penunjukannya sebagai komisaris utama PT Len Industri disahkan melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-274/MBU/08/2021. Dalam kapasitas ini, Herindra memainkan peran penting dalam memastikan PT Len Industri menjadi pelopor dalam menyediakan alat utama sistem senjata (alutsista) bagi TNI dan Kementerian Pertahanan.
Menjabat sebagai Kepala BIN dan sekaligus Komisaris Utama di PT Len Industri, Herindra kini memegang dua posisi yang sangat strategis. BIN, sebagai salah satu lembaga vital dalam menjaga keamanan negara, memiliki tanggung jawab besar dalam intelijen domestik maupun internasional. Di sisi lain, PT Len Industri sebagai produsen peralatan elektronik pertahanan turut berperan besar dalam menunjang kebutuhan militer Indonesia.
Len Industri telah lama dikenal sebagai pemain utama dalam pengembangan sistem C5ISR (Command, Control, Communications, Computers, Cyber, Intelligence, Surveillance and Reconnaissance), radar pertahanan, dan drone militer. Salah satu produk andalan yang dikembangkan adalah sistem drone MALE Black Eagle dan target drone, yang menjadi komponen penting dalam operasi pertahanan modern. Dalam beberapa tahun terakhir, Len Industri juga berperan penting dalam proyek energi baru terbarukan dan infrastruktur telekomunikasi, termasuk membangun modul surya dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Dengan peran ganda ini, Herindra menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan kepentingan keamanan nasional dengan kemajuan teknologi pertahanan yang semakin kompleks. Sebagai Kepala BIN, ia diharapkan mampu merumuskan strategi intelijen yang lebih adaptif dalam menghadapi ancaman keamanan non-konvensional, termasuk keamanan siber dan ancaman global. Di sisi lain, sebagai Komisaris Utama PT Len Industri, Herindra juga harus memastikan bahwa perusahaan ini terus berinovasi dalam menyediakan peralatan pertahanan berkualitas tinggi untuk kebutuhan militer nasional.
Pada 2023, PT Len Industri mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan. Perusahaan berhasil meraih pendapatan usaha sebesar Rp25,22 triliun, yang merupakan peningkatan sebesar 27,92 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih perusahaan juga mengalami kenaikan drastis sebesar 56,05{6fb4e9191d3a368937c8efd0d66239a5ef26a13b97be884ddf8bd2ce9168b1d8} persen, dengan nilai mencapai Rp726 miliar. Realisasi kontrak yang berhasil dicapai oleh perusahaan mencapai Rp109,65 triliun, atau tumbuh 29,65 persen dari tahun 2022.
Pertumbuhan ini menunjukkan bagaimana PT Len Industri terus memperkuat perannya dalam sektor teknologi pertahanan dan infrastruktur strategis lainnya. Pencapaian ini tidak lepas dari berbagai proyek strategis yang diemban oleh PT Len Industri, baik di sektor pertahanan, energi terbarukan, maupun infrastruktur transportasi.
Sementara itu, PT Len Industri juga menerima dukungan signifikan dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN. Pada 2023, PT Len Industri menerima PMN sebesar Rp2,2 triliun, yang digunakan untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan teknologi pertahanan dalam negeri.
Untuk tahun 2024, PT Len Industri kembali menerima PMN sebesar Rp600 miliar. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menguatkan struktur permodalan perusahaan tanpa memberikan dana tunai langsung. PMN non-tunai sering kali diberikan dalam bentuk konversi piutang atau aset-aset lain yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya.
Selain itu, dalam RAPBN 2025, PT Len Industri mendapatkan dukungan melalui skema penjaminan pinjaman yang merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemerintah telah menerbitkan delapan jaminan atas pinjaman untuk beberapa BUMN, termasuk PT Len Industri, dengan nilai total penjaminan sebesar Rp55.996,8 miliar. Jaminan ini memiliki tenor rata-rata selama tiga tahun dan bertujuan untuk mendukung proyek-proyek strategis nasional yang dilaksanakan oleh PT Len Industri, khususnya di sektor pertahanan dan infrastruktur.
Selain kinerja keuangan yang positif, PT Len Industri juga mendapatkan berbagai penghargaan atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengembangkan talenta dan sumber daya manusia unggul. Pada tahun 2023 atau selama Herindra menjabat Komisaris Utama, perusahaan meraih penghargaan CEO Vision Terbaik dan Pengembangan Talenta & SDM Unggul Terbaik dalam Anugerah BUMN 2023. Selain itu, perusahaan ini juga dinobatkan sebagai The Most Interact BUMN by Engagement dalam kategori Sektor Industri Manufaktur, yang menyoroti interaksi positif perusahaan dengan para pemangku kepentingan.(*)