KABARBURSA.COM - Sebanyak 59 calon menteri kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto mengikuti pembekalan intensif di kediaman Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Rabu, 16 Oktober 2024. Salah satu tokoh yang hadir dan menarik perhatian adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Komandan Detasemen Pengawalan Khusus Menteri Pertahanan Letkol Inf G. Borlak membenarkan kehadiran Budi Gunawan dalam pembekalan tersebut. “Pak Budi Gunawan masuk terakhir,” ujar Borlak kepada wartawan di Hambalang.
Dari catatan yang diterima Borlak, sebanyak 59 orang hadir dalam pembekalan ini. Namun, ia belum bisa memastikan apakah semua yang hadir merupakan calon menteri dan wakil menteri. "Yang sesuai data 59 orang," kata Borlak. "Ya, itu saja," ujarnya singkat.
Pembekalan ini berlangsung selama dua hari, dari Rabu hingga Kamis, 17 Oktober 2024. Beberapa tokoh lain yang hadir dalam sesi pagi ini termasuk politikus Golkar Nusron Wahid, Sekjen Kemendag Budi Santoso, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri ATR/Waka BPN Raja Juli Antoni, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang tidak hadir dalam pertemuan di Kertanegara pada awal pekan ini, juga terlihat di Hambalang.
Selain itu, kehadiran Budi Gunawan di tengah-tengah pembekalan ini menarik perhatian mengingat posisinya sebagai Kepala BIN akan segera digantikan oleh Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengirim surat resmi ke DPR pada 10 Oktober 2024 untuk meminta pertimbangan terkait pengangkatan Herindra sebagai Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan.
Budi Gunawan, yang menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016, diketahui memiliki kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri karena pernah menjadi ajudannya saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI. Namanya sempat disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang mungkin masuk dalam kabinet Prabowo, meskipun hingga kini belum ada kepastian mengenai posisinya.
Presiden Jokowi sendiri telah mendiskusikan penggantian Budi Gunawan dengan Prabowo Subianto, yang akan segera dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024. "Guna mendapatkan pertimbangan DPR RI, yang selanjutnya akan ditetapkan pemberhentian dan pengangkatannya dengan Keputusan Presiden,” bunyi surat yang ditandatangani Presiden Jokowi.
Dengan kehadiran tokoh-tokoh penting dalam pembekalan dua hari ini, publik masih menantikan formasi lengkap kabinet Prabowo-Gibran yang akan diumumkan setelah pelantikan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya mengatakan ada 49 tokoh yang memenuhi panggilan ke Kertanegara telah menyatakan kesediaannya dalam membantu jalannya pemerintahan Prabowo di periode 2024-2029 mendatang. “Calon menteri yang kemarin sudah menandatangani kesediaan membantu. Tetapi finalisasinya adalah hari ini (14 Oktober 2024),” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dua hari lalu.
Dari 49 tokoh yang dipanggil Prabowo tersebut memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari politisi, menteri definitif periode 2019-2024, pakar, hingga pengusaha.
Adapun 49 tokoh yang dipanggil Prabowo hari ini berasal dari berbagai unsur masyarakat dengan rincian sebagai berikut:
Unsur Politik
Unsur Menteri Periode 2019-2024
Unsur Pengusaha
Unsur Ormas Keagamaan
Unsur Akademisi dan Pakar
Unsur Lainnya
Dari sekian kandidat menteri yang dipanggil, tak satu pun ada berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, buka suara ihwal pemanggilan calon menteri di kediaman Presiden terpilih, Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024.
Puan menyebut, PDIP memang tidak dipanggil dalam pertemuan sejumlah calon menteri kemarin. Meski begitu, dia menekankan, hubungan Prabowo dan PDIP terjalin dengan baik sebagaimana sinergi antar-fraksi di DPR RI.
“Berarti enggak dipanggil, ya sudah itu saja. (Komunikasi) Baik sekali, selalu berkomunikasi, ya seperti juga di DPR kita baik-baik, selalu menjalin komunikasi,” kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.(*)