Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

DI TEI 2024, Konsul RI Tawau Kerja Sama Perdagangan USD49 Juta

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 10 October 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
DI TEI 2024, Konsul RI Tawau Kerja Sama Perdagangan USD49 Juta

KABARBURSA.COM - Konsul Republik Indonesia (Konsul RI) Tawau dan Pembantu Ketua Menteri Sabah dan Ahli Dewan Undangan Negeri Sabah untuk Apas YB Datuk Nizam bin Datuk Seri Panglima Abu Bakar Titingan menyaksikan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) Kerja Sama Perdagangan Perikanan antara Persatuan Usahawan Perikanan Tawau (PUPT) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Tarakan.

Pelaksanaan tanda tangan dilakukan di tengah Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 tahun 2024 di Nusantara Hall ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu, 9 Oktober 2024. Selain MOU tersebut, ditandatangani pula Single Purchase Statement (SPS) oleh Koperasi Emas Tawau Sabah Berhad.

Dalam MOU yang ditandatangani oleh Ketua PUPT Haji Ali Anuar Bin Alwi dan Ketua HNSI Tarakan M Nurhasan Alhuda disebutkan bahwa PUPT sebagai Pihak Pertama akan membeli produk perikanan dari HNSI sebagai pihak kedua seperti ikan bandeng, kepiting dan aneka hasil laut segar senilai USD49 Juta.

Konsul RI Tawau menyambut gembira penandatanganan MOU perdagangan perikanan antara PUPT dan HNSI dan SPS oleh pengusaha Tawau  menunjukkan terus tumbuhnya kerja sama ekonomi perbatasan Indonesia dan Malaysia, terutama antara Tawau di Sabah dengan Tarakan dan Nunukan di Kalimantan Utara.

“Melalui penandatanganan MOU diharapkan dapat tercipta perdagangan ikan dan produk laut yang lebih terorganisir sehingga akan membuka peluang kerja sama ekonomi perbatasan, seperti peningkatan ekspor, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan bagi nelayan dan pelaku industri perikanan di perbatasan,” ujar Konsul RI.

Ditambahkan oleh Konsul RI bahwa dengan melalui kerja sama perdagangan perikanan di perbatasan Indonesia dan Malaysia, diharapkan dapat membantu mencegah masalah-masalah seperti pencurian ikan (illegal fishing) dan konflik perbatasan.

“Kerja sama perdagangan perikanan di perbatasan juga bisa menjadi sarana untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. Hal ini akan menciptakan iklim kerja sama yang lebih luas, termasuk kerjasama di sektor-sektor lainnya,” tambah Konsul RI.

Adapun mengomentari penandatanganan SPS oleh Ketua Koperasi Emas Tawau Sabah Berhad Kamariah Binti Ahmad senilai USD 100 ribu untuk jangka waktu satu tahun, Konsul RI Tawau menyampaikan bahwa hal tersebut menunjukkan adanya kepercayaan antara penjual dan pembeli dalam hubungan antarnegara, di mana transparansi dan kejelasan dalam transaksi merupakan faktor kunci untuk kerja sama yang berkelanjutan.

Selain kedua pengusaha Tawau tersebut di atas yang hadir ke TEI ke-39 di BSD Tangerang Selatan, hadir pula 34 perwakilan pengusaha Tawau dari berbagai sektor dan organisasi bisnis seperti China Chamber of Commerce Tawau, Persatuan pengusaha China-Sabah, Persatuan Pengusaha Bugis-Sabah, pengusaha ekspedisi pelayaran, perkebunan, pemborong produk makanan dan minuman Indonesia dan lain-lain.

Transaksi RI di TEI Capai USD15 Miliar

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan optimis bahwa Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 dapat mencapai transaksi sebesar USD15 miliar. Penetapan target ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik dari tahun ke tahun.

“Dulu target kita USD10 miliar pada 2022, lalu naik menjadi USD11 miliar pada 2023. Sekarang, karena kondisi ekonomi yang positif, kita menetapkan target USD15 miliar. Kita memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional,” kata Zulkifli, Jumat, 31 Mei 2024.

Pada TEI 2023, Kementerian Perdagangan mencatat transaksi sebesar USD30,5 miliar atau sekitar Rp473 triliun, jauh melampaui target awal sebesar USD11 miliar.

Zulkifli menyebutkan bahwa pencapaian transaksi tahun lalu adalah prestasi besar dan ia yakin TEI 2024 akan menghasilkan angka yang lebih tinggi.

“Jika targetnya USD15 miliar, mungkin pencapaiannya bisa USD40 miliar. Jadi target harus realistis, karena jika hasilnya tinggi, itu adalah prestasi,” ujarnya.

Kementerian Perdagangan juga menargetkan jumlah pengunjung tahun ini mencapai 30.000 orang dari seluruh dunia dan 1.000 peserta pameran.

Zulkifli berharap TEI 2024 dapat menjadi momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyatakan bahwa TEI 2024 akan mengusung tema “Build Strong Connection with the Best of Indonesia” yang akan menampilkan berbagai produk Indonesia dalam tiga zona: produk makanan dan minuman serta agrikultur, produk manufaktur, dan perlengkapan rumah.

Selain itu, Kemendag akan kembali menggelar Jakarta Muslim Fashion Week 2025 sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan acuan bagi industri fesyen modest.

“Sebagai upaya menjadikan Indonesia pusat industri halal dan kiblat mode bagi industri fesyen modest dunia, Jakarta Muslim Fashion Week 2025 akan kembali diadakan pada 9-12 Oktober, bersamaan dengan Trade Expo itu sendiri,” kata Didi. (*)