Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Badan Gizi Nasional: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp800 Miliar per Hari

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 08 October 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Badan Gizi Nasional: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp800 Miliar per Hari

KABARBURSA.COM - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan pemerintah berencana mengucurkan dana sebesar Rp800 miliar per hari untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan bagian dari program hasil terbaik cepat atau quick win Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Badan Gizi Nasional akan membelanjakan Rp 1,2 triliun untuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan. Rp 800 miliar dari Rp 1,2 triliun itu akan digunakan untuk intervensi makan bergizi,” ujar Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, 8 Oktober 2024.

Dadan menjelaskan anggaran tersebut akan dipakai untuk membeli bahan baku dan produk pertanian lokal. Belanja ini diharapkan dapat memberikan efek pengganda bagi perekonomian, terutama dengan melibatkan produk dari UMKM.

“Anggaran ini akan digunakan untuk membeli produk-produk pertanian sebagai bahan baku karena kita masak setiap hari dan mengantarkan makanan bergizi untuk ibu hamil. Jadi, ini adalah belanja besar,” jelas Dadan.

Secara total, pemerintah mengalokasikan Rp71 triliun per tahun untuk Program Makan Bergizi Gratis yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional.

Program ini akan diwujudkan dalam bentuk pemberian makan siang bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta siswa di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari prasekolah hingga pendidikan menengah, termasuk sekolah umum, kejuruan, dan keagamaan.

“Anggaran Rp71 triliun untuk satu tahun. Awalnya, kita akan intervensi tiga juta anak, kemudian meningkat menjadi enam juta pada April, dan pada Juli nanti mencapai 15 juta anak,” kata Dadan.

Dua Kali Sehari

Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya menegaskan akan memperluas cakupan program ini dengan memastikan pemberian makan bergizi tidak hanya sekali sehari, tetapi dua kali sehari. Ia mengklaim hal ini untuk meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar siswa.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan program ini akan mencakup sarapan dan makan siang sebagai respons terhadap tingginya angka anak sekolah yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar.

“Saya ingin meluruskan, sebagian masyarakat beranggapan ini makan siang gratis. Yang benar, pagi dan siang,” kata Hashim, Senin, 7 Oktober 2024.

Dia menjelaskan, makan bergizi gratis perlu diberikan dua kali dalam sehari karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kesehatan) sebanyak 41 persen anak sekolah di Indonesia berangkat ke sekolah dalam kondisi lapar.

“Kenapa juga harus diberikan pagi. Karena ada orang tua yang tidak mampu menyediakan sarapan,” terangnya.

“Kondisi ini membuat pelajar di Indonesia sulit konsentrasi belajar di sekolah sehingga ilmu yang terserap pun tidak maksimal,” imbuh Hashim.

Hal ini tercermin dalam Program Penilaian Siswa Internasional (PISA) dimana Indonesia selalu menempati posisi buntut dari sekitar 70 negara yang mengikuti PISA.

“Saya sudah amati selama 12 tahun ranking PISA ini nomor 1 selalu kalau bukan Singapura, Korea Selatan, Finlandia, Selandia Baru. Indonesia konsisten termasuk paling buruk di dunia, 63 dari 70 dan selalu tidak bergeser dari situ,” ungkapnya.

Ketidakmampuan orang tua dalam menyediakan sarapan pagi, maka tidak hanya anak sekolah saja yang berpotensi tidak sarapan setiap hari. Oleh karna itu, penerima program makan bergizi gratis tidak hanya untuk anak sekolah tetapi juga balita.

“Pak Prabowo semakin bertekad, beliau harus jadi presiden yang dapat isi perut semua anak-anak Indonesia, termasuk anak-anak di rumah yang belum masuk sekolah,” katanya.

Selanjutnya, program Makan Bergizi Gratis diperluas, juga diperuntukkan bagi para ibu hamil untuk memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup sehingga perkembangan anak yang dikandung dapat maksimal.

“Pak Prabowo kaget, saya juga kaget, 50.000 anak lahir cacat setiap tahun. Cacat mental, cacat otak, dan sebagainya. Pakar menduga karena sebagian kurang gizi,” ungkapnya.

“Artinya, kita harus sediakan makanan untuk 78 juta anak dua kali sehari dan ibu-ibu yang sedang hamil,” pungkas Hashim.

Susu Ikan Pengganti Susu Impor

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya mengusulkan susu ikan sebagai alternatif menggantikan susu sapi sebagai pemenuhan program Makan Bergizi Gratis yang akan dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Usulan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor susu sebagai salah satu menu utama di program Makan Bergizi Gratis. Menurut Teten, susu ikan bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi ketergantungan pada susu impor dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan domestik.

Teten menjelaskan, pemberian susu ikan juga bagian dari upaya hilirisasi produk kelautan dan sebagai upaya meningkatkan pendapatan nelayan melalui pemanfaatan produk-produk turunannya.

“Hilirisasi produk lautan salah satunya adalah produk-produk turunan dari ikan. Tidak hanya untuk produk susu, ikan juga mengandung ekstrak protein yang bisa digunakan dalam industri makanan,” kata Teten, kemarin.

Dipaparkannya, susu ikan bisa menjadi produk yang memenuhi standar gizi sama seperti susu sapi. Dia menyebutkan, susu ikan mengandung protein yang setara dengan susu sapi. Kata Teten, dalam pemenuhan susu di program Makan Bergizi Gratis bisa memanfaatkan ikan-ikan rucah dan ikan asin yang melimpah di Indonesia.

“Selain itu, susu ikan ini lebih murah dan tidak menimbulkan alergi seperti pada susu sapi. Ini merupakan keuntungan besar untuk masyarakat Indonesia,” katanya.(*)