Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Saham META Melesat 72 Persen, Mark Zuckerberg Semakin Tajir

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 07 October 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Saham META Melesat 72 Persen, Mark Zuckerberg Semakin Tajir

KABARBURSA.COM - Mark Zuckerberg, CEO Meta, kini menduduki posisi sebagai orang terkaya kedua di dunia. Kekayaannya telah meningkat lebih dari Rp1.000 triliun sejak awal 2024, berkat kinerja saham perusahaan yang mengesankan.

Menurut data dari Bloomberg Billionaires Index, total kekayaan Zuckerberg saat ini diperkirakan mencapai USD211 miliar, atau sekitar Rp3.270,5 triliun dengan asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS. Dalam kurun waktu yang sama, Zuckerberg mengalami lonjakan kekayaan sebesar USD82,6 miliar, setara Rp1.280,3 triliun.

Dengan pertumbuhan ini, Zuckerberg kini melampaui kekayaan dua miliarder ternama, Jeff Bezos, pendiri Amazon, dan Bernard Arnault, pendiri LVMH. Kekayaan Bezos tercatat mencapai USD209 miliar, sedangkan Arnault memiliki USD193 miliar.

Meskipun Zuckerberg mengalami kemajuan signifikan, dia masih berada di belakang Elon Musk, pendiri Tesla, yang kekayaannya kini mencapai USD263 miliar. Musk juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar USD33,8 miliar sejak awal tahun ini.

Kenaikan kekayaan Zuckerberg sangat dipengaruhi oleh kepemilikan saham Meta Platforms. Saham yang diperdagangkan dengan kode META mengalami lonjakan sebesar 72 persen sejak awal tahun, mencapai harga USD595,94 per lembar pada 4 Agustus 2024.

Meta, yang merupakan perusahaan induk dari platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Threads, dan WhatsApp, kini juga memperkenalkan layanan kecerdasan buatan bernama Meta AI.

Zuckerberg mengklaim bahwa AI ini akan menjadi salah satu yang paling banyak digunakan di masa depan.

"Sejauh ini, kami telah memiliki hampir 500 juta pengguna aktif setiap bulannya, dan kami belum meluncurkan di sejumlah negara besar," kata Zuckerberg pada konferensi pers yang dikuti, Senin, 7 Oktober 2024.

Selain Zuckerberg, sejumlah miliarder di sektor teknologi juga mengalami lonjakan kekayaan yang signifikan. Jensen Huang, CEO Nvidia, dan Larry Ellison, Co-founder Oracle, masing-masing mencatatkan kenaikan kekayaan sebesar USD63,5 miliar dan USD55,9 miliar sejak awal tahun ini.

Dengan perkembangan yang terus berlangsung, dunia bisnis dan teknologi tampaknya akan terus menyaksikan dinamika kekayaan yang menarik.

Tantang OpenAI Saingi Terobosan AI Meta

Meta mengumumkan peluncuran model AI terbaru mereka, Movie Gen, pada Jumat lalu.

Menurut Reuters pada 7 Oktober 2024, Movie Gen dirancang untuk menghasilkan klip video dan audio yang tampak realistis berdasarkan instruksi pengguna.

Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg ini mengklaim bahwa model tersebut dapat bersaing dengan alat serupa dari perusahaan-perusahaan pionir dalam pengembangan media, seperti OpenAI dan ElevenLabs.

Contoh kreasi Movie Gen meliputi video hewan yang berenang dan berselancar, serta pengolahan foto asli seseorang untuk menunjukkan aktivitas seperti melukis di kanvas.

Selain video, Movie Gen juga dapat menciptakan musik latar dan efek suara yang disesuaikan dengan konten video, seperti dijelaskan Meta dalam postingan blog mereka.

Dalam salah satu contoh video, alat ini digunakan untuk menambahkan pom-pom ke tangan seorang pria yang berlari di padang pasir.

Dalam video lainnya, alat ini mengubah lokasi seorang pria yang bermain skateboard dari lahan kering menjadi area yang penuh genangan air.

Video yang dihasilkan oleh Movie Gen dapat berdurasi hingga 16 detik, sementara audio bisa mencapai 45 detik.

Meta juga membagikan data dari uji buta yang menunjukkan bahwa model ini mengungguli produk dari perusahaan lain seperti Runway, OpenAI, ElevenLabs, dan Kling.

Meskipun para ahli teknologi di industri hiburan tertarik menggunakan alat ini untuk mempercepat produksi film, ada kekhawatiran tentang potensi penggunaan sistem yang tampaknya telah dilatih menggunakan karya berhak cipta tanpa izin.

Legislator juga menyoroti risiko berita palsu yang dihasilkan oleh AI dalam konteks pemilihan umum di berbagai negara, termasuk AS, Pakistan, India, dan Indonesia.

Namun, seorang juru bicara Meta menyatakan bahwa perusahaan tidak berencana merilis Movie Gen untuk penggunaan umum oleh pengembang, dan mereka mempertimbangkan risiko secara individual untuk setiap model.

Meta juga menyebutkan bahwa mereka telah berkolaborasi dengan komunitas hiburan dan pembuat konten mengenai pemanfaatan Movie Gen, yang akan diintegrasikan ke dalam produk Meta pada tahun depan.

Meta Hadirkan Teknologi Lip-Sync

Selain itu, Meta baru saja meluncurkan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru yang memungkinkan terjemahan lip-sync untuk video Reels para kreator. Inovasi ini diumumkan oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam acara tahunan Meta Connect 2024.

Teknologi AI ini dapat menerjemahkan video Reels ke dalam bahasa lain dengan gerakan bibir yang sinkron, sehingga terlihat seolah-olah kreator berbicara dalam bahasa tersebut. Fitur ini tidak hanya menerjemahkan konten, tetapi juga meniru suara pembicara dalam bahasa yang dituju.

Pada tahap awal, fitur ini akan tersedia untuk beberapa kreator dalam bahasa Inggris dan Spanyol, dengan rencana untuk menambah bahasa lain di masa mendatang.

Selain terjemahan lip-sync, Meta juga memperkenalkan kemampuan AI lainnya, termasuk respons suara untuk pertanyaan di platform seperti Instagram, Messenger, WhatsApp, dan Facebook.

Pengguna dapat memilih suara selebriti yang disimulasikan oleh AI, seperti Awkwafina, Dame Judi Dench, John Cena, Keegan-Michael Key, dan Kristen Bell.

Meta berharap fitur terjemahan ini akan membantu kreator menjangkau audiens yang lebih luas dan mengatasi hambatan bahasa.

Meskipun belum ada tanggal rilis resmi, Meta telah melakukan uji coba dengan beberapa kreator, menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan menyediakan alat canggih bagi pengguna.

Perkembangan ini memperkuat posisi Meta sebagai pemimpin dalam teknologi media sosial dan membuka peluang baru bagi kreator untuk berinteraksi dengan audiens global.

Teknologi AI ini diharapkan dapat mengubah cara komunikasi dan berbagi informasi di dunia digital. (*)