Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bursa Eropa Bergerak Beragam Tersulut Gejolak Timteng

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 03 October 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Bursa Eropa Bergerak Beragam Tersulut Gejolak Timteng

KABARBURSA.COM - Pasar saham Eropa ditutup dengan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan Rabu, 2 Oktober 2024, di tengah meningkatnya kekhawatiran investor terhadap ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Konflik yang semakin memanas antara Israel dan Iran telah membuat investor berhati-hati, sementara mereka juga terus mencermati perkembangan data ekonomi terbaru dari Zona Euro.

Indeks Stoxx 600 Nyaris Tak Bergerak, Sektor Energi Melesat

Indeks saham Eropa regional, Stoxx 600, hampir tidak mengalami perubahan signifikan di sesi penutupan. Beberapa sektor mencatatkan pergerakan yang berlawanan. Sektor utilitas menjadi yang paling tertekan, dengan penurunan sebesar 1,8 persen, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap penurunan permintaan dan tekanan dari ketidakpastian pasar energi.

Sebaliknya, saham di sektor minyak dan gas mengalami kenaikan tajam, naik 1,5 persen. Lonjakan ini dipicu oleh kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan minyak dari Timur Tengah, salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di dunia. Dengan meningkatnya konflik antara Israel dan Iran, para investor khawatir ketegangan dapat mengganggu aliran pasokan energi global.

Saham Pertahanan Menguat, Saham Ritel Tertekan

Perusahaan-perusahaan di sektor pertahanan juga mendapat dorongan positif dari ketegangan geopolitik. Saham Saab, produsen pertahanan asal Swedia, melonjak 2,5 persen, sementara perusahaan seperti Rheinmetall, BAE Systems, dan Thales juga mencatatkan kenaikan lebih dari 1 persen. Meningkatnya risiko konflik berskala besar di Timur Tengah menjadi salah satu faktor yang memicu minat investor terhadap perusahaan-perusahaan pertahanan ini.

Di sisi lain, saham JD Sports, pengecer pakaian olahraga asal Inggris, justru anjlok hingga 6 persen. Penurunan ini terjadi meskipun laporan pendapatan JD Sports untuk paruh pertama tahun ini melampaui ekspektasi. Keterpurukan saham tersebut tampaknya terkait dengan laporan pendapatan Nike yang mengecewakan. JD Sports, yang menjadi salah satu pengecer utama produk Nike, terkena dampak negatif dari prospek buruk kinerja raksasa pakaian olahraga tersebut.

Ketegangan Timur Tengah dan Lonjakan Harga Minyak

Konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran melancarkan serangan misil balistik terhadap Israel sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dan seorang komandan militer Iran di Lebanon. Eskalasi ini meningkatkan ketidakpastian geopolitik di kawasan tersebut dan berdampak pada kenaikan harga minyak.

Harga minyak Brent, patokan internasional, untuk kontrak Desember naik 0,7 persen menjadi USD74,03 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,7 persen ke level USD70,36 per barel. Kenaikan harga minyak ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap potensi terganggunya pasokan minyak global dari kawasan yang kaya akan sumber daya energi tersebut.

Pasar Cemas

Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang sering digunakan sebagai barometer ketakutan di pasar saham Wall Street, mencapai level tertinggi di atas 20 pada hari Rabu, mencerminkan meningkatnya kecemasan di kalangan investor global. Meningkatnya volatilitas ini tidak terlepas dari ketidakpastian yang melingkupi Timur Tengah dan dampaknya terhadap pasar keuangan internasional.

Data Pengangguran Zona Euro Stabil

Meskipun ketegangan geopolitik mendominasi perhatian, investor juga disuguhi kabar positif dari Zona Euro. Data dari Eurostat menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di kawasan tersebut tetap stabil di angka terendah 6,4 persen untuk bulan Agustus. Stabilnya data ini memberikan sedikit sentimen positif di tengah kekhawatiran global yang meningkat.

“Investor masih khawatir dengan ketidakpastian di Timur Tengah. Namun, stabilnya data pengangguran di Eropa memberikan sedikit angin segar bagi pasar,” ungkap seorang analis pasar.

Penutupan Pasar Global Lainnya

Sementara itu, pasar saham di China daratan tutup sepanjang pekan karena libur Golden Week. Namun, indeks Hang Seng di Hong Kong mencatatkan lonjakan lebih dari 6 persen pada perdagangan terakhir, didorong oleh optimisme terhadap kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah China.

Secara keseluruhan, pasar saham Eropa mengalami perdagangan yang bervariasi, dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang menjadi perhatian utama para investor. Di tengah volatilitas yang meningkat, sentimen positif dari data ekonomi domestik sedikit membantu menenangkan pasar, namun ketidakpastian global tetap membayangi prospek pasar saham Eropa dalam jangka pendek.

Hal serupa tampak pada pasar Asia yang ikut bergejolak, utamanya untuk pasar Jepang dan Korea Selatan. Sementara, pasa Hong Kong justru sedang bergairah karena berhasil naik tinggi dari pergerakan hari sebelumnya.

Semua kondisi pasar global masih terdampak dari panasnya situasi di Timur Tengah dan faktor-faktor internal lain yang mempengaruhi.(*)