Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Suka Cita Wall Street, S&P 500 Capai Rekor Tertinggi

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 22 August 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Suka Cita Wall Street, S&P 500 Capai Rekor Tertinggi

KABARBURSA.COM - Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada Kamis, 22 Agustus 2024, setelah risalah pertemuan kebijakan The Federal Reserve (The Fed) Juli kemarin memperkuat harapan investor akan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. S&P 500 naik 0,42 persen menjadi 5.620,85, mendekati rekor tertingginya sepanjang masa dengan hanya tertinggal 1 persen.

Nasdaq Composite juga menguat 0,57 persen menjadi 17.918,99, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,14 persen menjadi 40.890,49. Indeks Russell 2000, yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil, mencatatkan lonjakan lebih dari 1 persen, mengungguli indeks lainnya.

Kenaikan ini terjadi setelah pejabat The Fed menyatakan bahwa penurunan biaya pinjaman pada pertemuan kebijakan September semakin mungkin terjadi, sesuai dengan risalah pertemuan Juli yang dirilis kemarin sore. Mayoritas peserta pertemuan tersebut menunjukkan bahwa pelonggaran kebijakan moneter akan sesuai jika data ekonomi terus menunjukkan tren yang diharapkan.

Pasar semakin optimis, dengan para pedagang memperkirakan 100 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan depan, meskipun masih ada ketidakpastian mengenai besaran pemangkasan tersebut.

Kenaikan pada hari Rabu ini terjadi setelah reli S&P 500 dan Nasdaq Composite sempat terhenti sehari sebelumnya. Pada Agustus ini telah menjadi periode yang penuh volatilitas bagi pasar ekuitas, di mana laporan data pekerjaan yang lemah di AS dan kenaikan suku bunga dari Bank of Japan sempat memicu aksi jual global pada awal bulan.

Namun, ekuitas berhasil bangkit kembali didorong oleh data penjualan ritel yang kuat dan laporan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, yang meredakan kekhawatiran akan resesi.

Seluruh perhatian pasar kini tertuju pada Simposium Ekonomi Jackson Hole pada Jumat, 23 Agustus 2024, di mana Ketua The Fed Jerome Powell diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai keputusan suku bunga The Fed pada pertemuan September. Chris Zaccarelli, Kepala Investasi di Independence Advisor Alliance, mencatat bahwa pasar kini lebih fokus pada siklus pemangkasan suku bunga daripada kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, investor juga memantau laporan laba perusahaan, dengan saham Target melonjak lebih dari 11 persen setelah melaporkan laba kuartal kedua yang melampaui ekspektasi Wall Street. Sebaliknya, saham Macy's turun hampir 13 persen setelah menurunkan perkiraan penjualan sepanjang tahun.

Sempat Melemah

Wall Street terpantau melemah pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Agustus 2024, dengan semua indeks utama mencatatkan penurunan. Ini terjadi di tengah penantian pasar terhadap Simposium Ekonomi Jackson Hole, yang akan dimulai pada Kamis pekan ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average tergelincir 61,56 poin, atau turun sebesar 0,15 persen ke level 40.834,97. Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 11,13 poin, atau 0,20 persen ke level 5.597,12, sementara Nasdaq Composite terdepresiasi 59,83 poin, atau turun 0,33 persen ke level 17.816,94.

Di antara 11 sektor utama dalam S&P 500, saham energi mencatat penurunan terbesar dengan koreksi mencapai 2,7 persen. Sebaliknya, sektor bahan pokok konsumen memimpin kenaikan dengan menguat 0,5 persen.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 9,93 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 12,22 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Ketiga indeks utama di AS melemah, mengakhiri reli yang berlangsung selama beberapa sesi berturut-turut. Sebelumnya, pasar ekuitas mengalami rebound setelah aksi jual tajam yang dipicu oleh kekhawatiran akan resesi.

“Minggu lalu adalah minggu terbaik tahun ini bagi saham, yang menimbulkan pertanyaan apakah reli ini akan berlanjut,” ujar Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

“Namun, menurut saya, penurunan hari ini tidak serta-merta menunjukkan adanya perubahan tren,” lanjutnya. “Investor saat ini mengambil jeda setelah menikmati kenaikan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.”

Pada Kamis, 22 Agustus 2024 nanti, perwakilan bank sentral dari seluruh dunia dijadwalkan akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming, untuk menghadiri Simposium Ekonomi tahunan. Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan memberikan pidato pada hari Jumat, 23 Agustus 2024.

Para pelaku pasar akan mencermati pidato Powell untuk mendapatkan petunjuk mengenai besaran dan timing dari penurunan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi tahun ini dan tahun depan.

“Pertanyaannya adalah, apakah penurunan suku bunga nanti akan sebesar 25 atau 50 basis poin. Saya pikir di sinilah banyak perkiraan yang akan terfokus, yaitu untuk melihat seberapa agresif pemotongan pertama tersebut,” tambah Carlson.

Saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 69,5 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bulan September nanti. Sementara, ada peluang sebesar 30,5 persen untuk penurunan yang lebih tajam, yakni sebesar 50 basis poin, berdasarkan alat FedWatch dari CME.

Pada hari Rabu, 21 Agustus 2024, Departemen Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis revisi terhadap data ketenagakerjaan untuk periode 12 bulan hingga Maret. Jika revisi data tersebut menunjukkan penurunan signifikan, hal ini berpotensi mempengaruhi kebijakan suku bunga The Fed di masa mendatang.(*)