Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Sah, Bahlil Lahadalia jadi Ketum Partai Golkar

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 21 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Sah, Bahlil Lahadalia jadi Ketum Partai Golkar

KABARBURSA.COM - Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar resmi memutuskan dan menetapkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum. Bahlil terpilih secara aklamasi.

Dalam Munas tersebut, Bahlil merupakan calon tunggal, sehingga dirinya terpilih secara aklamasi.

“Saya menanyakan apakah seluruh hadirin yang hadir di Munas setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir dalam Munas XI yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Sebelumnya, Bahlil dinyatakan lolos dari verifikasi dan disahkan menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.

Menteri ESDM Bahlil resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pada Senin 19 Agustus 2024 petang.

Bahlil memastikan dirinya menyerahkan surat bukti pernah menjabat sebagai pengurus DPD Golkar Provinsi Papua saat pendaftaran.

“Hari ini saya serahkan SK saya, saya pernah menjadi pengurus DPD Golkar Papua 2009-2014, SK tersebut ditandatangani oleh Aburizal Bakrie dan Idrus Marham. Ini sudah saya serahkan ke panitia,” ujar Bahlil di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, usai menyerahkan berkas.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga mengklaim telah mengantongi dukungan 469 suara dari total 558.

“Itu artinya dukungan sudah mencapai lebih dari 80 persen,” jelas mantan Menteri Investasi tersebut dengan nada yakin.

Tak hanya itu, Bahlil juga menyertakan surat pernyataan bahwa dirinya tidak pernah bergabung dengan partai politik lain. “Saya sertakan juga KTA (Kartu Tanda Anggota) saya,” tegas Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil mengonfirmasi bahwa dirinya akan mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Saya akan segera ambil formulir untuk pendaftaran Caketum Golkar,” ucap Bahlil pasca-pelantikannya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Istana Negara, Senin.

Namun, Bahlil tetap bersikap rendah hati, tak ingin berandai-andai apakah dirinya akan terpilih menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.

Di lain pihak, Partai Golkar akan mengadakan Rapimnas dan Munas selama dua hari, di mana ketua umum yang baru akan ditetapkan pada hari kedua Munas, Rabu 21 Agustus 2024.

Rumor Jokowi Ingin Kuasai Beringin

Pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar menggegerkan publik, memicu spekulasi dan tanda tanya. Langkah politik ini disinyalir sebagai strategi Joko Widodo untuk mengamankan kontrol atas partai berlambang pohon beringin pasca kepemimpinannya sebagai presiden.

Namun, pihak Istana menepis keras asumsi tersebut. “Tidak ada kaitannya sama sekali dengan presiden,” ujar Ari Dwipayana, Koordinator Stafsus Presiden, Senin 12 Agustus 2024. Beberapa elite Golkar juga menegaskan bahwa keputusan Airlangga diambil secara mandiri, demi menjaga soliditas internal partai.

Meski begitu, publik tetap berspekulasi. Tagar #AirlanggaMundur sempat menjadi tren di media sosial X, yang dulu dikenal sebagai Twitter. Pada Selasa malam 13 Agustus 2024, DPP Partai Golkar akhirnya menunjuk Agus Gumiwang sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar.

Reaksi warganet mencuat, banyak yang menduga ini adalah taktik Jokowi untuk memperoleh ‘kendaraan politik’ baru setelah masa jabatannya berakhir. Ada juga yang mengaitkan pengunduran diri Airlangga dengan urusan hukum. Namun, lagi-lagi pihak Istana menegaskan tidak ada hubungan antara mundurnya Airlangga dengan Presiden Jokowi.

“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah hak pribadi beliau. Ini sepenuhnya urusan internal Golkar, tidak ada kaitannya dengan Presiden,” tambah Ari. Airlangga masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, mendampingi Presiden di Ibu Kota Nusantara.

Kemunduran ini memang mengundang tanda tanya besar, terutama karena isu Munaslub yang kerap terdengar namun tak pernah terealisasi. Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia, menyebut bahwa dukungan internal partai sebelumnya membuat Munaslub tak pernah terjadi. Namun kini, dengan mundurnya Airlangga, publik semakin mempertanyakan langkah ini.

Sejak 2023, isu Munaslub telah mencuat, seiring dengan sikap Golkar yang belum menentukan dukungan capres. Meski begitu, Jokowi pernah menepis anggapan bahwa ia turut campur dalam urusan internal Golkar. Bahkan, Ketua Dewan Penasihat Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, baru-baru ini mempertanyakan urgensi Munaslub.

Sebelumnya, Airlangga telah membantah adanya Munaslub dan mengatakan bahwa Munas Golkar tetap dijadwalkan pada Desember. Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, ia mengklaim bahwa diskusi mereka hanya membahas soal ekonomi. Namun, Sabtu 10 Agustus 2024, Airlangga secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya, menyusul pernyataan resminya pada Minggu 11 Agustus 2024.

Mundurnya Airlangga terjadi di tengah keberhasilan Golkar meraih prestasi politik signifikan. Di bawah kepemimpinannya, Golkar berhasil menambah jumlah kursi di parlemen dan naik peringkat. Namun, justru di puncak prestasinya, Airlangga memilih untuk mundur.

Dalam pernyataan resminya, Airlangga menegaskan bahwa ia mundur demi menjaga keutuhan Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan. Ia berpesan kepada seluruh kader untuk menjaga soliditas partai di semua tingkatan.

Namun, gestur tubuh Airlangga dalam video pengunduran dirinya menimbulkan spekulasi bahwa ada yang tidak beres di balik layar. Menurut Aditya Perdana, ada indikasi kuat bahwa mundurnya Airlangga disebabkan oleh dinamika internal Golkar, termasuk faksi-faksi dan kepentingan elit yang beragam.

Golkar memang dikenal sebagai partai besar dengan berbagai faksi, mulai dari sayap organisasi pemuda, wanita, hingga buruh. Kompleksitas ini membuat partai selalu dipenuhi oleh dinamika internal. Aditya Perdana juga menyebut bahwa kepentingan Golkar terkait pilkada serentak 2024 mungkin menjadi salah satu faktor yang mendorong kemunduran Airlangga.

Jokowi yang segera lengser dan Gibran yang diproyeksikan menjadi wakil presiden disebut-sebut tak memiliki kendaraan politik yang solid. Hubungan keluarga Jokowi dengan PDI-P sudah mulai renggang sejak Pilpres. Golkar dinilai sebagai salah satu kendaraan politik potensial bagi Jokowi karena kesamaan karakter partai ini dengan visi pembangunan Jokowi.

Namun, Golkar sendiri tengah dalam proses transisi. Pada Rapat Pleno Selasa malam 13 Agustus 2024. Agus Gumiwang dipilih sebagai Plt Ketua Umum Golkar. Tugas utamanya adalah mempersiapkan partai menuju Munas dan Rapimnas.

Langkah ini akan menjadi penentu apakah kemunduran Airlangga benar-benar masalah besar bagi Golkar atau tidak. Jika terjadi gejolak di internal partai, itu akan menjadi pertanda bahwa ada yang salah di balik keputusan tersebut. (*)