Direktur Bahana TCW, Danica Adhitama menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan produk investasi Bahana TCW ke lebih banyak investor ritel dan segmen pasar baru.
Selain itu, Danica menambahkan, kolaborasi ini juga bertujuan untuk mendukung peningkatan inklusi keuangan serta memperkuat kesadaran dan akses masyarakat terhadap investasi yang bertanggung jawab.
“Dengan pengalaman lebih dari 29 tahun di industri, kami berkomitmen untuk terus menyediakan solusi investasi yang tidak hanya aman dan terpercaya, tetapi juga memberikan nilai tambah signifikan bagi pertumbuhan portofolio investor,” ujar Danica Adhitama. Seperti dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2024.
Enam produk reksa dana Bahana TCW yang tersedia di platform Cermati Invest dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai profil risiko investor.
Produk reksa dana pasar uang, Bahana Dana Likuid dan Bahana Likuid Syariah Kelas G, menawarkan investasi dalam deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun, memberikan keamanan dan likuiditas tinggi.
Sedangkan produk Bahana Obligasi Ganesha Kelas D dan Bahana MES Syariah Fund Kelas G adalah reksa dana pendapatan tetap yang mengalokasikan minimal 80 persen dana pada efek utang atau obligasi, mengoptimalkan investasi dengan risiko menengah.
Bagi investor yang siap mengambil risiko lebih tinggi demi potensi keuntungan yang lebih besar, tersedia produk reksa dana saham Bahana Primavera 99 Kelas G dan Bahana Primavera Plus, yang menawarkan eksposur signifikan pada pasar ekuitas.
Direktur Cermati Invest, Darwin Soesanto, berharap kolaborasi ini dapat memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap produk investasi berkualitas serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
“Kami optimis bahwa dengan bergabungnya Bahana TCW Investment Management dalam ekosistem investasi reksa dana Cermati Invest, kami dapat lebih efektif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi yang cerdas dan berkelanjutan,” tambahnya.
Investor dapat mulai berinvestasi di produk reksa dana Bahana TCW melalui aplikasi Cermati Invest yang tersedia di iOS dan Android. PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) bermitra dengan PT Artha Investa Teknologi sebagai manajer investasi untuk menyediakan enam produk reksa dana di platform investasi tersebut.
Catatan Pertumbuhan Positif
Kinerja Reksa Dana menunjukkan pertumbuhan positif dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Infovesta Utama per 2 Agustus 2024, reksa dana saham mencatatkan return positif sebesar 0,27 persen. Di antara produk reksa dana saham, HPAM Ekuitas Syariah Berkah dari PT Henan Putihrai Asset Management menempati posisi teratas dengan return tertinggi mencapai 50,14 persen year-on-year.
Kemudian, diikuti oleh Simas Danamas Saham dari Sinarmas AM dengan return 18,69 persen, HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan return 18,45 persen, Sucorinvest Sustainability Equity Fund dengan return 8,81 persen, dan BMI Indo Saham Andalan dengan return 5,63 persen.
Untuk reksa dana campuran, produk HPAM Flexi Plus mencapai return tertinggi sebesar 22,69 persen. Di kategori reksa dana pendapatan tetap, UOBAM Inovasi Obligasi Nasional mencatatkan return tertinggi sebesar 8,36 persen.
Reksa dana pasar uang Insight Money juga menunjukkan performa baik dengan return 5,96 persen, sementara reksa dana indeks dan ETF Capital ETF IDX ESG Leaders mencatat return 15,49 persen. Untuk reksa dana pendapatan tetap USD, STAR Fixed Income Dollar mencatatkan return tertinggi sebesar 5,18 persen.
Secara keseluruhan, reksa dana pendapatan tetap mencatatkan penguatan sebesar 0,37 persen, diikuti oleh reksa dana saham yang naik 0,27 persen, reksa dana campuran yang meningkat 0,26 persen, dan reksa dana pasar uang yang menguat 0,08 persen.
Proyeksi Analis
PT Mandiri Manajemen Investasi memproyeksikan bahwa iklim investasi di Indonesia pada semester II/2024 akan tetap kondusif dan menawarkan potensi imbal hasil yang optimal bagi para investor, terutama menjelang masa transisi pemerintahan.
Keyakinan ini didasarkan pada komitmen pemerintahan Joko Widodo untuk menjaga pertumbuhan ekonomi selama periode transisi, termasuk dengan menjaga defisit anggaran tidak melebihi 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan menghindari penerbitan surat berharga negara (SBN) baru untuk mencegah penambahan beban negara.
Selain itu, dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, pemerintah juga melibatkan tim ekonomi Prabowo Subianto untuk memastikan keuangan negara dapat mendukung program strategis pada tahun depan.
Aquarius Rudianto, Direktur Jaringan dan Retail Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., menyatakan bahwa masyarakat masih optimistis terhadap pasar saham dan obligasi, yang tercermin dari pertumbuhan produk reksa dana dan kontrak pengelolaan dana. Jumlah investor reksa dana kini mencapai 11,9 juta, dengan 60 persen di antaranya adalah generasi muda.(*)