Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Begini Respons Menteri ESDM Ditanya soal Rombak Kabinet

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 14 August 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Begini Respons Menteri ESDM Ditanya soal Rombak Kabinet

KABARBURSA.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengaku tidak mengetahui mengenai isu rencana reshuffle kabinet yang sempat menyeret namanya.

"Saya mana tahu soal reshuffle kabinet," ujar Arifin singkat di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2024.

Arifin tampak enggan memberikan banyak komentar terkait isu reshuffle kabinet yang tengah ramai diperbincangkan dan melibatkan dirinya. Saat diminta tanggapan lebih lanjut, Arifin hanya meminta semua pihak untuk bersabar dan menunggu perkembangan.

"Tunggu aja lah," ucapnya kilat.

Setelah memberikan keterangan tersebut, Arifin memilih tidak menambah penjelasan dan segera bergegas menuju mobil yang telah menunggunya, sembari tetap menjawab pertanyaan dari media terkait isu lainnya.

Tak hanya Menteri ESDM, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyatakan ketidaktahuannya mengenai isu reshuffle kabinet.

"Saya nggak tahu soal reshuffle kabinet," ujar Luhut, usai menghadiri acara yang sama di JCC.

Luhut juga menghindari komentar panjang mengenai isu tersebut. Ketika ditanya lebih lanjut, ia hanya menegaskan akan menjawab sesuai dengan apa yang bisa ia sampaikan.

"Saya jawab yang bisa saya jawab," katanya singkat.

Setelah memberikan pernyataan singkat itu, Luhut langsung menuju mobilnya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait isu reshuffle yang sedang hangat dibicarakan.

Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana juga menekankan bahwa pihaknya belum mendengar kabar tentang rencana reshuffle kabinet. Yusuf menanggapi kabar yang beredar mengenai kemungkinan perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.

"Kami belum mendengar tentang reshuffle kabinet. Bapak Presiden sudah sampaikan bahwa 'jika diperlukan'," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu.

Yusuf menegaskan bahwa keputusan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.

Presiden Joko Widodo sebelumnya juga menyatakan bahwa reshuffle hanya akan dilakukan jika memang diperlukan.

"Ya kalau diperlukan. Saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif itu," kata Jokowi di sela kegiatan kerjanya di IKN.

Saat ditanya apakah reshuffle sudah diperlukan atau belum, Jokowi hanya tersenyum lebar, tanpa memberikan jawaban pasti.

Fasilitas Pemurnian Mineral

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) menghadapi tantangan besar, terutama dalam penyediaan tenaga listrik.

Arifin menjelaskan, smelter membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar. Saat ini, sebagian besar listrik tersebut masih dihasilkan oleh pembangkit berbahan bakar batu bara yang mengeluarkan emisi gas buang signifikan.

“Di Sulawesi, smelter yang ada mengonsumsi sekitar 20 GW, dan mayoritas dari batu bara. Jika dihitung, emisi karbonnya mencapai jutaan ton. Ini jelas menjadi tantangan bagi industri smelter di sini,” ujarnya di Jakarta, Kamis 4 Juli 2024.

Ia menambahkan, dunia kini menuntut produk-produk yang dihasilkan dari energi bersih. Negara-negara Eropa sudah mulai menerapkan mekanisme yang disebut ‘Cross Border Carbon Mechanism’, yang ke depan akan mengenakan pajak emisi CO2. Hal ini membuat produk industri dalam negeri terbebani pajak karbon, sehingga menjadi mahal dan kurang kompetitif.

Pemerintah saat ini tengah menyusun rencana untuk menyediakan listrik dengan energi beremisi karbon rendah. Indonesia memiliki sumber daya alam besar seperti gas di Blok Masela, yang diproyeksikan akan memproduksi 10,5 juta ton LNG per tahun pada 2030. Selain itu, ada lapangan gas di Selat Makassar milik ENI yang akan berproduksi pada 2027-2028, serta Blok Andaman di Sumatera Utara.

Arifin juga menyoroti potensi besar energi matahari dan angin di Indonesia. Namun, karena keterbatasan industri pendukung, potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, potensi hidro di Kalimantan dan Papua.

Dengan memanfaatkan potensi-potensi tersebut, maka produk-produk yang dihasilkan berasal dari energi yang rendah emisi sehingga harganya bisa kompetitif.

“Tentu saja itu bisa menjadi peluang besar yang bisa ditangkap oleh industri, bagaimana kita itu bisa menyiapkan produk-produk yang didukung oleh energi bersih untuk bisa bersaing secara global. Produk kita pun juga tidak tergantung kepada satu pasar yang belum menerapkan Cross Border Carbon Mechanism, karena produknya sudah standar internasional dan kompetitif, pungkasnya.”.

Kawasan Ekonomi Khusus

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan pengoperasian smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

Smelter PTFI adalah fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia, memiliki kapasitas pemurnian mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

“Kita beri tepuk tangan kepada manajemen yang luar biasa. Pabrik yang dibangun pun luar biasa, sangat tepat waktu. Saat ini, energi terbarukan menjadi tren dan tren tersebut memerlukan mineral kritis. Salah satunya adalah tembaga,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024.

Airlangga menjelaskan, proyek yang menempati lahan seluas 100 hektar ini memiliki nilai investasi kumulatif mencapai 3,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp58 triliun.(*)