KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, memastikan bahwa gas bumi telah mengalir di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan siap digunakan menjelang upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79.
Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman, mengungkapkan bahwa PGN menyediakan gas bumi di IKN melalui kombinasi layanan inovatif dengan moda beyond pipeline, yaitu Compressed Natural Gas (CNG). Pada tahap ini, CNG diangkut menggunakan tabung cylinder, yang dikenal sebagai gaslink cylinder. Di IKN, tersedia dua jenis gaslink cylinder: yang berkapasitas 24 m³ per tabung dan mini gaslink cylinder dengan kapasitas 4 m³ per tabung.
"Saat ini, PGN berupaya secara maksimal agar layanan gas bumi dapat beroperasi dengan aman, guna mendukung kesiapan infrastruktur untuk peringatan HUT RI di IKN," ujar Fajriyah dalam keterangan resminya pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Pada Minggu, 11 Agustus 2024, rumah tapak jabatan menteri (RTJM) 105 telah terinstal gaslink cylinder dan gas perdana telah mulai mengalir secara bertahap. Sebanyak 12 unit gaslink cylinder dipasang di RTJM yang tersebar di delapan kavling.
Tak hanya di RTJM, gaslink cylinder juga telah dipasang di berbagai fasilitas penting lainnya, termasuk istana negara, istana garuda, kantor sekretariat presiden, ASN 4 Tower B dan C, ASN 1 Tower B dan C, rusun BIN, rusun POLRI, Paspampres Tower, Beranda Nusantara, dan Hotel Nusantara (pelanggan komersial milik swasta). Total terdapat 34 unit gaslink cylinder yang siap melayani kebutuhan gas bumi di IKN.
Untuk mendukung penyaluran gas bumi di IKN, PGN juga membangun jaringan pipa gas sepanjang 61,1 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Sub WP 1A. Pasokan gas bumi saat ini didatangkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, melalui intermoda transportasi gas bumi.
Fajriyah menambahkan bahwa PGN terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi di IKN sesuai dengan target. Jaringan gas di IKN juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, yang diproyeksikan mencapai 9.996 Sambungan Rumah (SR).
Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk, telah menandatangani kontrak penting dengan PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) untuk menjamin pasokan gas alam cair (LNG) dari sumber domestik.
PGN dan DSLNG telah menyepakati kontrak payung untuk pembelian LNG melalui master LNG sale and purchase agreement (MSPA). Kesepakatan ini diperkuat dengan penandatanganan memorandum konfirmasi untuk rencana pembelian satu kargo LNG pada September 2024, dengan volume sebesar 135.000 m³ atau setara 3.159.000 MMBTU.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, di Jakarta, Selasa, menyatakan bahwa kolaborasi antara PGN dan DSLNG ini akan memperkuat pasokan gas hasil regasifikasi LNG untuk wilayah Jawa Barat serta Sumatera bagian selatan dan tengah.
Dengan durasi perjanjian selama lima tahun, diharapkan kerjasama ini akan memperkokoh kepercayaan terhadap penyerapan gas bumi sebagai bagian dari penyediaan energi bersih yang ramah lingkungan, khususnya untuk mendukung sektor industri dan komersial.
Penambahan pasokan gas dalam bentuk LNG ini mencerminkan komitmen berkelanjutan PGN dalam memenuhi kebutuhan pasar dan menjaga stabilitas iklim investasi di sektor industri dan komersial. Seiring dengan meningkatnya permintaan LNG, PGN terus menjalin koordinasi dengan operator lapangan gas untuk mengeksplorasi potensi penambahan LNG dari berbagai sumber, ujar Rosa di Jakarta, 13 Agustus 2024.
Melihat lonjakan permintaan LNG yang telah mencapai sekitar 50 BBTUD dan disambut positif oleh sektor industri dan komersial, PGN berkomitmen untuk memastikan pasokan LNG tetap andal demi kelangsungan bisnis.
Selain memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah ada, penambahan pasokan gas hasil regasifikasi LNG ini juga membuka peluang baru untuk penetrasi pasar.
Pemanfaatan LNG saat ini dinilai sebagai solusi paling layak di tengah tantangan penurunan produksi alami gas bumi.
Rosa menambahkan bahwa penyerapan LNG ini juga akan berkontribusi terhadap pencapaian target volume niaga pada 2024. Hingga saat ini, PGN menargetkan volume niaga tahun 2024 sebesar 954 BBTUD.
PGN telah memiliki kapabilitas dalam pengelolaan dan distribusi LNG. Selain mendukung stabilitas ekonomi nasional, LNG juga dapat berperan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060, tutupnya.
PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), terus menggenjot pemanfaatan gas bumi di Jawa Tengah dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD melalui optimalisasi integrasi infrastruktur gas.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa salah satu pilar utama integrasi infrastruktur di Jawa Tengah adalah kolaborasi pemerintah melalui APBN, yaitu fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo dan badan usaha melalui jaringan distribusi di Jawa Tengah.
Fasilitas ORF tersebut dioperasikan oleh afiliasi Subholding Gas PGN, yakni PT Pertamina Gas (Pertagas).
Gas bumi mengalir dari PEP Jambaran Tiung Biru melalui pipa ruas Gresik-Semarang (Gresem), yang secara teknis dikelola tekanan dan distribusinya di ORF Tambak Rejo menuju pembangkit listrik IP Tambak Lorok dan industri komersial rumah tangga di Semarang-Demak.
Selanjutnya, gas juga mengalir ke KIT Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal sebagai optimalisasi pemanfaatan pipa Cirebon-Semarang Tahap I (pipa Cisem I), termasuk melayani Kawasan Industri (KI) Tambak Aji serta KI Wijaya Kusuma.
Secara keseluruhan, gas bumi mengalir untuk satu pembangkit listrik, 31 industri dan komersial, serta 29 pelanggan kecil.(*)