KABARBURSA.COM - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa sekitar empat perusahaan asing akan menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
"FDI (foreign direct investment) ada sekitar empat perusahaan yang akan masuk ke IKN," ujar Bahlil usai menghadiri sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pada Senin.
Bahlil menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari Jepang dan Korea Selatan, dengan fokus utama pada pembangunan properti di IKN.
Saat ini, menurut Bahlil, perhatian utama dalam pembangunan IKN terpusat pada sektor properti dan fasilitas umum.
Ketika ditanya mengenai investasi dari Dubai, Uni Emirat Arab, Bahlil mengatakan bahwa ia perlu memeriksa data lebih lanjut untuk memastikan keterlibatan mereka.
"Nanti saya cek lebih detail, tapi yang sudah pasti itu Jepang dan Korea yang akan masuk," tegas Bahlil.
Ia menambahkan bahwa investasi asing tersebut akan mulai mengalir ke IKN pada tahap kedua klaster investasi.
Terkait sidang kabinet, Bahlil menyebut bahwa Presiden Joko Widodo membahas perkembangan investasi di IKN.
Pada klaster pertama, lanjut Bahlil, investasi yang sudah masuk untuk pembangunan IKN mencapai Rp56,2 triliun, di luar anggaran dari APBN.
"Mengenai kepastian sertifikat tanah HGU (hak guna usaha), hanya butuh 11 hari untuk mendapatkannya," kata Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dengan tegas membantah kabar bahwa investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) mandek, meski ada pengunduran diri dari Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai pimpinan Otorita IKN. Menurutnya, mundurnya dua pimpinan tersebut tidak mempengaruhi laju investasi di IKN Nusantara.
“Jalan terus kok (investasi Aguan Cs). Tak benar kalau dikatakan tak ada investasi yang jalan. Itu terus apa namanya? Hotel sebagian sudah jadi, RS Mayapada sudah 60 persen-70 persen, jalan tak ada masalah,” klaim Bahlil di kantornya, Jumat 7 Juni 2024.
Bahlil mengakui bahwa perkembangan pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya selesai, namun minat investor untuk berinvestasi di IKN tetap tinggi. “Proses pembangunan infrastruktur memang belum 100 persen, tetapi minat investor tidak berkurang sama sekali,” tambahnya.
Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya baru saja mendampingi Presiden Joko Widodo dalam upacara peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah proyek di IKN, termasuk proyek-proyek di bidang pendidikan dan penelitian serta pengembangan (RnD).
Bahlil juga memastikan bahwa Konsorsium Nusantara, yang dipimpin oleh Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, tetap berkomitmen penuh untuk membangun di IKN. Mundurnya dua pimpinan OIKN tidak berdampak pada konsorsium tersebut.
Dia pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono dan Plt Wakil Kepala Otorita Raja Juli Antoni. Ia mengatakan bakal membantu kedua pelaksana tugas tersebut.
“Saya akan membantu dalam aspek bagaimana mendatangkan investasi dan menyelesaikan investasi yang sudah masuk. Kami gotong royong sebenarnya, cuma dipimpin sekarang oleh Pak Bas (Basuki Hadimuljono). Saya ikut membantu kok,” ungkapnya.
Bahlil mengatakan kini yang harus menjadi fokus Basuki adalah membereskan masalah infrastruktur, terutama urusan tanah. Terlebih, plt wakil kepala OIKN adalah Raja Juli yang merupakan wakil menteri ATR/BPN.
“Masalah lahan sebenarnya bukan kendala besar, hanya butuh kecepatan eksekusi. Semuanya sudah ada solusinya, seperti yang dibahas dalam rapat dengan Pak Bas,” tutup Bahlil.
Diketahui, buntut dari mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahadjoe dikhawatirkan bakal berdampak pada iklim investasi di IKN, terutama mengingat realisasi investasi di pusat pemerintahan baru Indonesia ini masih minim menjelang paruh pertama 2024.
Catatan terakhir menunjukkan bahwa komitmen investasi yang berhasil parkir di IKN sebesar Rp51,35. Padahal, Otorita IKN menargetkan bahwa hingga akhir 2024 investasi di IKN dapat mencapai Rp100 triliun.
“Makannya, saya ingin mempercepat itu,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono di gedung DPR RI, dikutip Jumat 7 Juni 2024.
Menurutnya, masalah utama yang menghambat investasi adalah persoalan tanah, dan ia berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini demi mempercepat realisasi investasi sepanjang 2024.
“Jadi, saya kira kita kerjakan saja secepatnya terutama basicnya tadi itu status tanah itu,” tuturnya
Sedangkan, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira menilai bahwa kondisi finansial pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang mengalami masalah serius. Indikasi ini semakin jelas dengan mundurnya Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dan Wakilnya, Dhonny Rahajoe.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.