KABARBURSA.COM - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan bahwa biaya untuk program makan bergizi gratis di Kota Tangerang, Banten, ditetapkan sebesar Rp15 ribu per siswa.
"Untuk biaya Rp15 ribu. Tapi biaya di setiap daerah pasti berbeda. Intinya adalah kebutuhan nutrisi di setiap makanan terpenuhi," ujar Gibran dikutip Jakarta, Senin 5 Agustus 2024.
Menurut Gibran, menu makan yang disajikan dalam program makan bergizi gratis di Kota Tangerang sudah sesuai dengan harapan.
"Dari hasil pantauan uji coba di Sentul, Surabaya, Solo, dan sekarang di Kota Tangerang, menu makan telah memenuhi masukan dari para ahli gizi maupun pemerhati lingkungan," katanya.
Gibran menambahkan, berdasarkan masukan dari ahli gizi, pemberian makan dan susu agar diberikan jeda atau tidak bersamaan. "Susu diberikan pada istirahat jam pertama, sedangkan makan nasi saat istirahat kedua," jelasnya.
Masukan dari pemerhati lingkungan juga telah ditindaklanjuti, yakni terkait penggunaan kemasan makanan yang dibawa para siswa. "Para siswa membawa tempat makan yang bisa dicuci, sehingga menghindari penggunaan plastik," tambah Gibran.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengatakan pelaksanaan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan dari tanggal 5 hingga 9 Agustus 2024. Menurutnya, program tersebut sejalan dengan visi misi Pemkot Tangerang yakni mewujudkan masyarakat Kota Tangerang yang sehat dan cerdas.
"Tentunya juga merupakan upaya untuk menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing melalui kecukupan gizi yang seimbang," ujar Nurdin.
Masuk Anggaran APBN 2025
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dianggarkan dalam postur APBN 2025, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan hal ini usai rapat terbatas proses penyusunan RAPBN 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN 2025 menampung program-program prioritas yang sudah disampaikan oleh pemerintahan presiden terpilih, termasuk program makanan bergizi gratis.
“Kami mulai menghitung untuk program-program yang sering disebut seperti makanan bergizi gratis, kemudian juga beberapa program inisiatif baru yang sekarang ini sedang difinalkan dengan tim dari presiden terpilih. Ini sudah masuk di dalam postur APBN 2025,” katanya.
Dalam postur APBN 2025, anggaran untuk program tersebut telah diarahkan mencapai Rp71 triliun. Namun, Sri Mulyani belum menjelaskan secara rinci mengenai kebutuhan dari anggaran tersebut.
“Sampai saat ini yang kita sudah mendapatkan arahan dari Presiden saat ini dan Presiden terpilih adalah total anggaranya Rp71 triliun. Mengenai detailnya nanti adalah Bapak Presiden terpilih terus timnya untuk pelaksanaannya,” kata Sri.
Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menekankan pentingnya penanganan sejak dini bahan baku dan makan siap saji dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu dilakukan untuk menghindari tumpahnya food loss and waste atau limbah makanan yang lahir dari program Makan Bergizi Gratis. Khudori menilai juga perlu dibentuknya standar operasional prosedur (SOP) untuk meminimalisir potensi food loss and waste.
Diketahui, menurut kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), food loss and waste atau limbah makanan di Indonesia mencapai 23 hingga 48 juta meter ton terhitung sejak 2000 hingga 2019.
Adapun kerugian negara terkait food loss and waste mencapai Rp551 triliun atau setara dengan 4 persen hingga 5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Di sisi lain, kerugian negara ditaksir hingga Rp551 triliun dapat memberi makan sekitar 61 juta hingga 125 juta orang di Indonesia.
Khawatir Berhenti di Tengah Jalan
Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menilai, program Makan Bergizi Gratis presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tidak akan berlanjut jika melahirkan lebih banyak masalah ketimbang solusi.
Seandainya pun berlanjut di tahun-tahun berikutnya, kata Khudori, akan banyak perbaikan dari penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis. Hal itu menyusul utang pemerintah sebesar Rp800 triliun yang jatuh tempo di tahun pertama kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Diketahui, utang pemerintah menyentuh angka Rp8.353 triliun, atau naik Rp14,59 triliun jika dibandingkan jumlah di bulan sebelumnya sebesar Rp8.338 triliun. Adapun nilai utang yang jatuh tempo, mencapai Rp3.749 triliun untuk periode 2025-2029. Sementara pada tahun depan, utang pemerintah yang jatuh tempo berada di angka Rp800 triliun. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per tanggal 30 April 2024 mencatat utang jatuh tempo di tahun depan naik jika dibandingkan tahun 2024 sebesar Rp434,29 triliun.(*)