Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kementan Dorong Jateng Perluas Areal Tanam

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 03 August 2024 | Penulis: KabarBursa.com | Editor: Redaksi
Kementan Dorong Jateng Perluas Areal Tanam

KABARBURSA.COM - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono ingin Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target program perluasan areal tanam (PAT).

Kementerian Pertanian (Kementan) memang tengah menggencarkan program PAT untuk mengantisipasi ancaman darurat pangan.

“Saya berharap Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi terbaik dalam mencapai target dan realisasi perluasan area tanam, dan ke depan mampu melampaui Provinsi Jawa Barat yang terbaik dalam persentase. Capaian tersebut ke depannya harus lebih ditingkatkan,” kata Sudaryono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Sudaryono menyampaikan hal itu saat menghadiri Rapat Koordinasi Penambahan Areal Tanam ( PAT) Provinsi Jawa Tengah di Balai Diponegoro, Markas Komando Daerah Militer (Makodam) IV Diponegoro, Semarang, Jumat, 2 Agustus 2024.

Terkait hal ini, pihaknya telah membentuk Satgas Pompa yang melibatkan 1.500 staf dari berbagai sektor di lingkup Kementan. Satgas ini diharapkan dapat menjadi pusat koordinasi dan corong komunikasi untuk melaksanakan perluasan area tanam di Jawa Tengah.

“Satgas pangan ini akan bertanggung jawab untuk mengelola tiga kecamatan, sambil tetap menjalankan tugas utama mereka di setiap bagian. Mereka akan mencatat dan melaporkan penambahan perluasan area tanam setiap harinya,” ujarnya.

Sudaryono menganggap sektor pertanian sebagai yang paling krusial karena berhubungan dengan kehidupan dasar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dia berharap usaha dan kerja keras ini dapat mengatasi masa-masa sulit darurat pangan dengan meningkatkan produksi di semua wilayah.

“Kita hadir di sini untuk sesuatu yang kita nilai sangat krusial. Krisis pangan bukan hanya milik Indonesia dan yang susah pangan bukan hanya indonesia tapi seluruh negara di dunia mengalami krisis pangan. Maka itu, bagaimanapun juga kita harus meningkatkan produksi pangan kita mengikuti kebutuhan konsumsi masyarakat,” katanya.

Dia menambahkan bahwa kebijakan program pompanisasi dan perluasan areal tanam adalah upaya pemerintah untuk memastikan kecukupan pangan bagi masyarakat Indonesia. Dia berharap para petani dapat melampaui target yang telah ditetapkan, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang mampu mengekspor hasil produksinya di masa depan.

“Program pompanisasi dalam rangka perluasan areal tanam akan memberikan dampak signifikan bagi peningkatan produksi sehingga mampu menyediakan pangan yang cukup untuk rakyat dan kesejahteraan petani," katanya.

Diketahui, capaian perluasan area tanam di Jawa Tengah telah mencapai 171.000 hektare atau realisasinya mencapai 68 persen. Kementan sendiri menargetkan realisasi perluasan areal tanam padi sebesar 1.782.612 hektare. Sedangkan realisasinya mencapai 778.422 hektare atau 44,35 persen.

Rapat tersebut dihadiri oleh Dandim/Danrem se-Kodam IV Diponegoro, Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Jawa Tengah, serta 500 Penyuluh dan petani dari seluruh Jawa Tengah. Mereka membahas perkembangan perluasan area tanam guna memenuhi kebutuhan pangan negara.

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono berharap agar Perum Bulog memperkuat jaringan kantor wilayah di seluruh Indonesia dalam penyerapan gabah petani, demi tersedianya stok pangan pemerintah.

“Mohon kepada Bulog yang jaringannya ada di mana-mana, kami mohon betul-betul, (penyerapan dalam negeri) jangan nambah 1000 ton. (Kalau bisa) 1 juta ton, minimal 600 ribu ton,” kata Sudaryono dalam keterangan di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.

Sudaryono menyampaikan hal itu saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dan Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso, sebagai upaya meningkatkan pasokan pangan di dalam negeri.

Menurut Sudaryono, dengan adanya sinergi tersebut, peran Bulog sebagai BUMN di bidang pangan bisa dimaksimalkan dalam penyerapan beras lokal melalui kantor wilayah di seluruh Indonesia. Dengan demikian, Bulog bisa menghasilkan hingga 1 juta ton beras atau minimal 600 ribu ton hingga akhir tahun 2024.

Sudaryono juga menekankan bahwa Perpadi adalah mitra pemerintah. Ia berharap asosiasi tersebut bisa membantu pemerintah dalam mengatasi masa sulit akibat fenomena El Nino.

“Perpadi ini adalah mitra pemerintah, tidak boleh main-main. Maksudnya di kala mereka sulit kita bantu, tapi di saat pemerintah butuh bantuan, ya harus (ada). Pertanian ini hulu sampai hilir, harus kompak,” ujarnya.

Sinergi semua pihak sangat penting dalam mengatasi masalah pangan, terutama dengan adanya kekeringan panjang akibat El Nino. Sudaryono menyatakan bahwa ancaman El Nino dalam beberapa bulan ke depan diprediksi akan mengurangi produksi pangan jika tidak segera diatasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menambal kekurangan tersebut agar kebutuhan tetap terpenuhi.

“Maka bagaimana kita menambal supaya kekurangannya tidak banyak-banyak dan syukur-syukur bisa cukup,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa semua pihak dalam sektor pertanian, mulai dari hulu hingga hilir, harus bekerja sama. Ini termasuk penyediaan pupuk dan bibit. Rencana tanam dan persiapan bibit harus dilakukan setahun sebelum masa tanam agar tidak ada kekurangan bibit untuk tahun depan.

“Teori yang kami percaya juga sekarang ini adalah caranya supaya panen banyak, maka lahan untuk panennya harus lebih banyak,” ungkapnya.

Sudaryono optimistis bahwa jika skema tersebut berjalan dengan baik, panen yang melimpah serta serapan yang banyak oleh Bulog dan swasta akan terjadi, dengan harapan bahwa sektor hilir juga akan berjalan lancar.

“Jika itu beres skemanya nantinya, bakal panen banyak dan serapan banyak oleh Bulog dan swasta juga dan kita berharap hilir juga begitu,” kata Sudaryono.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan bahwa nota kesepahaman yang telah ditandatangani dengan Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso adalah upaya untuk meningkatkan pasokan pangan di dalam negeri.

“Ini dalam rangka kerja sama untuk mewujudkan keterpaduan yang sinergi dalam bidang perberasan dan pangan lain,” kata Bayu.

Bayu menjelaskan bahwa Perum Bulog bersinergi dengan Perpadi sebagai landasan untuk melaksanakan kerja sama di bidang perberasan dan pangan lain mulai dari kegiatan di hulu.

“Baik melalui kemitraan on farm, pengolahan, pergudangan, penyaluran atau penjualan beras dan pangan lain, serta penguatan komunikasi publik terkait beras dan pangan,” tambahnya. (*)