Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Produk Indonesia Diharapkan Dikenal Luas di Rusia

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 24 July 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Produk Indonesia Diharapkan Dikenal Luas di Rusia

KABARBURSA.COM - Pemerintah berharap produk Indonesia bisa dikenal luas di Rusia, salah satunya di kawasan bernama Saint Petersburg.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengatakan Saint Petersburg merupakan pintu gerbang masuknya barang yang ada di Rusia.

Jerry menyampaikan, bahwa produk Indonesia diharapkan bisa lebih banyak dikenal di Saint Petersburg. Untuk itu, ia menegaskan pihaknya siap untuk melakukan berbagai upaya termasuk fasilitasi para pelaku usaha kedua negara.

“Saint Petersburg merupakan pelabuhan utama untuk barang barang yang beredar di Rusia. Sehingga, menjadikan kota ini menjadi gerbang strategis bagi produk Indonesia untuk masuk dan semakin dikenal di wilayah Rusia,” jelas Wamendag dikutip, Rabu, 24 Juli 2024.

Adapun hal tersebut disampaikan Jerry saat melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Komite Hubungan Eksternal Saint Petersburg, Kalganov Vyacheslav Gennadievich di Saint Petersburg, Rusia.

Jerry menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memberi dukungan terhadap pelaku usaha ekspor. Salah satu bentuk supportnya yakni melalui Atdag Moskow.

“Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengekspor produknya ke berbagai negara, termasuk ke Rusia. Salah satu upaya dilakukan adalah melalui keberadaan Atdag Moskow yang selalu siap membantu dalam hal peningkatan kualitas produk, promosi, serta penyelesaian berbagai kendala yang dihadapi,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Tren ekspor Indonesia ke Rusia selama lima tahun terakhir (2019-2023 ) mengalami peningkatan. Hal ini pun diklaim bisa menjadi peluang bagi pebisnis dalam negeri di sektor perdagangan.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan kontribusinya terhadap sektor perdagangan dan investasi dengan Rusia.

Sementara itu, Rusia sebagai pemimpin dunia dalam ekspor energi, biji-bijian, pupuk, dan logam, menawarkan banyak peluang bagi para pebisnis Indonesia untuk terlibat.

“Perdagangan Indonesia-Rusia memiliki potensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Indonesia dapat meningkatkan kontribusinya terhadap sektor perdagangan dan investasi Rusia. Hal ini ditunjukkan tren ekspor Indonesia ke Rusia yang selama lima tahun terakhir, yakni dari tahun 2019-2023, meningkat sebesar 4,71 persen,” kata Jerry Sambuaga dalam Forum Eksportir Indonesia-Rusia yang digelar di Etnomir, Kaluga Oblast, Rusia, melalui siaran pernya yang diterima Kabar Bursa, Senin, 22 Juli 2024.

Jerry menegaskan, kemitraan ekonomi Indonesia-Rusia dibangun atas dasar saling menguntungkan dan tujuan bersama. Kemitraan strategis kedua negara ini diharapkan dapat mendorong terciptanya hubungan perdagangan yang lebih erat.

Kemitraan ini tidak hanya tentang perdagangan, tetapi juga tentang membina hubungan ekonomi yang lebih dalam yang dapat teruji waktu dan pergeseran ekonomi global. Forum eksportir Indonesia-Rusia adalah salah satu manifestasi kemitraan strategis tersebut.

Forum eksportir Indonesia-Rusia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi, menyediakan kemitraan yang saling menguntungkan, dan mendorong kolaborasi yang lebih kuat untuk bersama-sama menavigasi ekonomi global yang dinamis. Forum ini menunjukkan komitmen kedua pemerintah untuk memelihara dan memfasilitasi hubungan perdagangan, kemitraan ekonomi, dan investasi.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor Indonesia ke Rusia pada 2023 mencakup minyak sawit senilai USD632,6 juta, suku cadang mesin USD26,71 juta, karet USD21,43 juta, olahan makanan USD19,39 juta, dan lemak coklat USD10,8 juta.

Di sisi lain, impor Indonesia dari Rusia juga menunjukkan pertumbuhan 22,24 persen 2019-2023. Adapun impor utama Indonesia dari Rusia pada 2023 meliputi batubara bituminus senilai USD495,6 juta, besi baja USD389,6 juta, pupuk USD338,1 juta, serealia USD274,8 juta, dan asbestos USD45,03 juta.

Perkuat Hubungan Bilateral

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan mantan Presiden dan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev. Pertemuan itu menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.

“Rusia adalah salah satu mitra ekonomi terbesar Indonesia. Kami ingin melanjutkan kerja sama dan berharap bisa mengembangkannya ke depan untuk mencapai saling pengertian yang lebih besar,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024 Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Federasi Rusia, menyambut hangat pertemuan tersebut di kediaman resminya di pinggiran kota Moskow pada Selasa, 11 Juni.

Medvedev, yang juga pernah menjabat sebagai Presiden Rusia periode 2008-2012 dan Perdana Menteri Rusia periode 2012-2020, menyampaikan apresiasi atas kedatangan Menko Airlangga.

“Indonesia menyambut baik pertemuan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan hubungan yang lebih baik antara Indonesia dengan Rusia ke depan,” ujar Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga membahas berbagai pandangan terkait isu-isu global dan strategis, termasuk geopolitik dan dinamika positif di kedua negara.

Medvedev, dalam sambutannya, menekankan pentingnya posisi Indonesia di mata Rusia. “Indonesia merupakan mitra utama Rusia dan yang terbesar di kawasan Asia Pasifik,” tegas Medvedev.

Selain itu, Medvedev mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan ini dan berharap dapat membahas berbagai kerjasama dan isu-isu global yang menjamin keamanan dunia.

“Kami senang mengembangkan komponen ini dalam kontak kami. Mari kita bahas kerjasama untuk membahas isu-isu global dan menjamin keamanan di planet ini. Pertemuan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menjalin kontak demi pengembangan hubungan multifaset antara negara kita,” katanya.