Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Resmi Melantai di BEI, Bagaimana Prospek GOLF?

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 09 July 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Resmi Melantai di BEI, Bagaimana Prospek GOLF?

KABARBURSA.COM - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) diprediksi memiliki prospek yang bagus setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024.

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi memandang dari prospektus dan industri  masih memiliki peluang pertumbuhan.

“Jika berkaca pada bisnis golf memang berkorelasi positif pada pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita suatu negara, karena semakin tinggi dapat terdorong dari infrastruktur dan minat masyarakat terhadap golf,” ujar Audi kepada Kabar Bursa, Senin, 8 Juli 2024.

Audi menjelaskan, Jepang memiliki PDB per kapita sebesar USD37,100 dan mempunyai registerd golfers sebanyak 750.000. Disusul Korea Selatan (Korsel) dengan PDB per kapita sebesar USD34,1.00 memiliki registered golfers sebanyak 214.000.

Tiongkok dengan PDB per kapita sebesar USD12,700 serta memiliki registered golfers sebanyak 500.000. Sementara Indonesia sendiri per 2023 memiliki pertumbuhan PDB per kapita sebesar USD4,200.

“Indonesia tercatat terus alami pertumbuhan PDB per kapita, meski per 2023 nilainya baru sebesar USD4,200 maka masih membuka peluang yang besar untuk industri golf,” jelas dia.

Meski demikian, lanjut Audi, secara valuasi berkaca dari PER yang mencapai 87,4 kali tergolong mahal dibandingkan sektornya yang hanya sebesar 12,11 kali. Pihaknya pun belum memberikan rating rekomendasi dan proyeksi GOLF saat ini.

Seperti diketahui, emiten milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto ini resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada Senin, 8 Juli 2024.

Perseroan telah menerbitkan saham baru melalui IPO sebanyak 1.950.000.000 unit atau setara dengan 10,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO di harga Rp200 per saham.

Dengan demikian, total dana segar yang diperoleh mencapai Rp390 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, perseroan akan menggunakan mayoritas dana IPO untuk ekspansi.

Perinciannya, 87,53 persen untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang akan membangun hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’ di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. NKG juga akan mengakuisisi 11.332 m2lahan yang berada tepat di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.

Selanjutnya, sekitar 5,34 persen akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13 persen sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).

Patut diketahui, luas lahan yang dimiliki NKG saat ini mencapai 85 hektare (Ha) dan 95 Ha milik SGU. Selain itu, melalui kepemilikan 48,07 persen saham di PT Belitung Golf and Resorts (BGR), GOLF turut mengelola Black Rocks Hotel & Golf Club di Belitung yang memiliki luas lahan 73 Ha.

“Setelah IPO, kami akan ekspansi secara agresif untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem di sektor golf tourism. Harapannya, GOLF bisa menjadi pionir dan destinasi wisata golf utama pilihan para wisatawan, baik lokal maupun asing,” ujar Komisaris Utama Intra Golflink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo, Senin, 8 Juli 2024.

GOLF sudah mulai melakukan pembangunan awal untuk proyek hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’ dan ‘New Kuta Golf Villa’ di Bali. Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti memproyeksikan, kinerja GOLF akan terus meningkat seiring dengan minat yang tinggi dari para wisatawan untuk bermain golf dan rampungnya kedua proyek yang tengah dikembangkan tersebut.

“Kami berharap, pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf bisa mendongkrak pendapatan berulang (recurring income) GOLF, sehingga laba perseroan juga bisa terus tumbuh positif,” jelasnya.

Lebih lanjut, sepanjang tahun 2023, pendapatan GOLF naik signifikan, yakni mencapai 59 persen dari Rp111,63 miliar menjadi Rp177,58 miliar. Hal ini membuat laba bersih perseroan melonjak hingga 136 persen year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp60,18 miliar.

Sementara itu, PT Intra Golflink Resorts Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri hospitality dalam bentuk pemilikan dan pengelolaan lapangan golf di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2005.

Mulai tahun 2022, perseroan melakukan ekspansi dan bertransformasi menjadi perusahaan properti terpadu dengan aset properti berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara nasional. Perseroan memiliki dua anak usaha, yakni PT Sentul Golf Utama yang mengelola Palm Hills Golf Club Bogor, PT New Kuta Golf And Ocean View yang mengelola New Kuta Golf Bali serta satu entitas asosiasi, yaitu PT Belitung Golf And Resorts yang mengelola Black Rocks Hotel & Golf Club Belitung.

Setelah IPO, kepemilikan PT Bali Pecatu Graha di saham GOLF sebesar 88,49 persen, PT Mandalapratama Permai 1,50 persen, dan masyarakat 10,01 persen. (yog/*)