KABARBURSA.COM - Wall Street New York menunjukkan kinerja gemilang pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB, 9 Mei 2025. Kenaikan tajam indeks-indeks utama bursa saham ini menjadi sorotan utama di kalangan pelaku pasar global.
Katalis kuat datang dari perjanjian dagang baru antara Amerika Serikat dan Inggris yang disambut positif oleh para investor. Di tengah ketidakpastian global, kabar baik ini menjadi nafas segar yang dinanti para pelaku pasar Wall Street forex, karena memberikan sinyal bahwa tensi perdagangan mulai mereda, dan dialog konstruktif antar negara besar masih mungkin terjadi.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 254,48 poin atau sekitar 0,62 persen ke level 41.368,45, sementara S&P 500 turut naik 0,58 persen dan Nasdaq melonjak lebih dari 1 persen.
Di tengah keriuhan tersebut, indeks Russell 2000 yang mencerminkan pergerakan saham-saham berkapitalisasi kecil juga melonjak 1,85 persen. Lonjakan ini mencatatkan level penutupan tertinggi dalam lebih dari satu bulan terakhir.
Kinerja bursa Wall Street hari ini bukan hanya cerminan optimisme pasar terhadap kesepakatan AS-Inggris, tetapi juga karena pernyataan Presiden Donald Trump yang menyatakan bahwa pertemuan mendatang dengan China di Jenewa kemungkinan akan lebih substantif daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Harapan baru ini seolah menjadi bahan bakar tambahan bagi pergerakan saham Wall Street today, khususnya di sektor-sektor yang selama ini terdampak oleh kebijakan tarif.
Kesepakatan perdagangan yang baru membuat Inggris bersedia menurunkan tarif dari 5,1 persen menjadi 1,8 persen untuk barang-barang asal AS, serta memberikan akses pasar yang lebih luas bagi produk Amerika. Sebaliknya, Amerika Serikat masih mempertahankan tarif dasar 10 persen untuk barang impor dari Inggris.
Namun, pembebasan suku cadang pesawat buatan Rolls-Royce dari tarif menjadi kabar gembira tersendiri bagi maskapai penerbangan. Indeks penerbangan S&P 500 pun melonjak 5,4 persen, dipimpin oleh Delta Air Lines yang naik signifikan 7,2 persen.
Saham Boeing pun tak ketinggalan, melesat 3,3 persen setelah diumumkan bahwa Inggris akan membeli pesawat senilai USD10 miliar dari raksasa kedirgantaraan asal AS tersebut. Momentum ini jelas menjadi angin segar di lantai perdagangan Wall Street stocks.
Namun euforia tersebut tidak sepenuhnya menghapus kekhawatiran terhadap prospek ekonomi AS. The Federal Reserve tetap mempertahankan suku bunga, namun memberi sinyal adanya risiko peningkatan inflasi dan pengangguran.
Walau pasar masih berharap adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Juli mendatang, probabilitasnya menurun dari 92 persen menjadi hanya 60 persen dalam sepekan terakhir.
Ini mencerminkan bahwa ketidakpastian kebijakan moneter masih membayangi sentimen positif yang tengah berkembang di pasar Wall Street forex.
Di sisi ekonomi riil, klaim pengangguran mingguan AS turun lebih baik dari perkiraan, menunjukkan pasar tenaga kerja yang relatif stabil. Namun data produktivitas pekerja menunjukkan penurunan tajam pada kuartal pertama, yang merupakan kontraksi pertama dalam hampir tiga tahun terakhir.
Hal ini menambah kompleksitas dalam membaca arah ekonomi AS ke depan, dan bagaimana dampaknya terhadap volatilitas Wall Street today.
Tidak semua saham menikmati lonjakan. Arm Holdings, produsen chip ternama, anjlok 6,2 persen setelah memproyeksikan pendapatan dan laba kuartalan di bawah ekspektasi. Sementara itu, Krispy Kreme merosot drastis hampir 25 persen setelah menarik proyeksi setahun penuhnya.
Di sisi lain, Tapestry berhasil mencuri perhatian dengan kenaikan 3,7 persen usai menaikkan proyeksi tahunannya. Pola pergerakan yang kontras ini menegaskan bahwa meski Wall Street New York tengah menikmati sentimen positif, seleksi terhadap saham yang layak tetap menjadi kunci utama dalam strategi investasi.
Akhirnya, volume perdagangan di Wall Street tercatat relatif stabil di angka 16,85 miliar saham, mendekati rata-rata 20 hari terakhir. Ini mengindikasikan bahwa antusiasme pasar terhadap kabar baik dari Inggris dan ekspektasi terhadap perundingan China belum sepenuhnya mereda.
Dengan lebih banyak titik tertinggi baru yang dicetak oleh indeks Nasdaq dan S&P 500, terlihat jelas bahwa Wall Street stocks tengah berada dalam momentum akumulasi.
Maka dari itu, dalam lanskap pasar global yang masih penuh kejutan, perkembangan dari Wall Street New York akan tetap menjadi sorotan utama bagi para investor, baik mereka yang fokus pada perdagangan jangka pendek maupun investor institusional yang memburu tren jangka panjang di pasar Wall Street forex.
Wall Street Today: Saham-Saham Pemenang dan Pecundang
Wall Street New York kembali menjadi panggung utama dinamika pasar global, dengan pergerakan saham-saham unggulan dan terpuruk yang memikat perhatian investor.
Di tengah optimisme terhadap kesepakatan dagang AS-Inggris dan potensi terobosan pembicaraan AS-Tiongkok, pelaku pasar memantau saham-saham dengan kinerja paling ekstrem yang tercatat di Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq.
Momentum yang diciptakan di lantai perdagangan Wall Street today bukan hanya mencerminkan sentimen jangka pendek, tetapi juga menggarisbawahi sektor-sektor yang tengah menjadi sorotan utama pelaku Wall Street stocks dan Wall Street forex.
Dalam indeks blue-chip Dow Jones, Boeing mencatatkan kinerja terbaik dengan kenaikan signifikan sebesar 3,31 persen, terutama setelah kabar pembelian pesawat senilai USD10 miliar oleh Inggris.
Saham Walt Disney juga menguat 3,04 persen di tengah ekspektasi pasar terhadap kebangkitan sektor hiburan dan pariwisata. Sementara American Express naik 2,69 persen seiring meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap aktivitas belanja dan perjalanan.
Namun tak semua saham dalam indeks ini bernasib baik. Merck & Co tergelincir 1,86 persen, disusul Coca-Cola yang melemah 1,70 persen, dan Amgen turun 1,41 persen.
Saham-saham ini mencerminkan pelemahan pada sektor kesehatan dan konsumsi defensif yang menjadi sasaran aksi ambil untung pasca reli sebelumnya. Fenomena seperti ini biasa terjadi di Wall Street today, saat rotasi sektor terjadi dan para investor memburu saham-saham berprospek jangka pendek.
Di sisi S&P 500, performa luar biasa datang dari Axon Enterprise yang meroket 14,08 persen, EPAM Systems yang melesat 12,95 persen, dan Enphase Energy dengan lonjakan 12,12 persen. Ketiganya menjadi simbol bagaimana sektor teknologi dan energi bersih tetap menjadi magnet bagi investor, terlebih dalam iklim geopolitik yang menuntut efisiensi dan inovasi.
Namun di balik itu, ada juga cerita pahit dari Match Group yang ambles 9,64 persen, Fortinet yang terjun 8,44 persen, dan Cencora Inc yang terkoreksi 6,83 persen. Pelemahan ini menandai ketidakpastian di sektor teknologi konsumen dan keamanan siber yang meski menjanjikan dalam jangka panjang, tetap tak kebal terhadap fluktuasi pasar Wall Street forex dan tekanan jangka pendek.
Sementara itu, Wall Street New York diwarnai gejolak luar biasa di bursa Nasdaq. Twin Vee Powercats Co mencetak reli spektakuler dengan lonjakan 192,16 persen, diikuti ZK International yang naik 129,09 persen, dan Asset Entities yang melonjak 126,84 persen. Kenaikan tajam ini sebagian besar didorong oleh faktor spekulatif dan katalis individual seperti rilis produk, kerja sama strategis, atau aksi korporasi mengejutkan.
Namun seperti biasa di Wall Street stocks, di mana ada reli besar, di situ pula terdapat penurunan drastis. Accelerate Diagnostics menjadi contoh paling nyata dengan penurunan menyakitkan hingga 70,39 persen, disusul Vor Biopharma dan NuCana yang masing-masing anjlok lebih dari 65 persen.
Penurunan tajam ini bisa dipicu oleh laporan keuangan yang mengecewakan, kegagalan uji klinis, atau sentimen negatif dari investor institusi.
Fenomena naik turunnya saham-saham ini memperlihatkan bahwa Wall Street today tidak hanya digerakkan oleh makroekonomi global, tetapi juga oleh faktor spesifik perusahaan dan dinamika sektoral.
Wall Street forex dan Wall Street stocks saling berkaitan, terutama saat volatilitas meningkat dan investor mencari pengaman maupun peluang.
Maka tak heran, di tengah ketidakpastian global, sorotan terhadap Wall Street New York semakin tajam, tidak hanya dari investor lokal tetapi juga dari seluruh dunia yang terus mencari arah dalam pusaran pasar modal yang dinamis.(*)