Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Produksi Migas PHE Triwulan I 2025 Capai 1,04 Juta Barel

Angka produksi migas Triwulan I 2025 meningkat dibandingkan dengan Triwulan I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 02 May 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Pramirvan Datu
Produksi Migas PHE Triwulan I 2025 Capai 1,04 Juta Barel PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja positifnya pada awal tahun ini.

KABARBURSA.COM - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja positifnya pada awal tahun ini. Pada Triwulan (TW) I tahun 2025, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Angka produksi migas Triwulan I 2025 meningkat dibandingkan dengan Triwulan I 2024 sebesar 1,042 MBOEPD.   

Hingga Maret 2025, PHE juga mampu menyelesaikan kerja pengeboran 5 sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service. Pencapaian Triwulan I 2025 ini meningkat dibandingkan periode sama tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian kerja pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 sumur workover, dan 8.323 well service.     

PHE akan terus berupaya menggali potensi dari berbagai aspek untuk pencapaian target yang telah ditentukan, diantaranya melalui akselerasi Put on Production (POP) sumur eksplorasi Akasia Prima, discovery sumur appraisal East Pondok Aren-2, Gas on Stream Sumur Sumber-1A, dan Put on Injection EOR Steamflood Lapangan North Duri Development Area-14.    

Pada Triwulan I 2025, PHE mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 373 km2. PHE juga berhasil mendapat tambahan sumberdaya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE) terdiri dari minyak sebesar 28,19 juta barel minyak (MMBO) dan gas 84,33 miliar standar kaki kubik (BSCF). 

Selain itu, PHE telah menemukan cadangan migas terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE). Penemuan cadangan terbukti (P1) terdiri dari minyak sebesar 3,50 juta barel minyak (MMBO) dan gas 51,62 miliar standar kaki kubik (BSCF).

Capaian ini tidak terlepas dari strategi PHE dalam melakukan akselerasi peningkatan produksi dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengelolaan baseline produksi, pelaksanaan rencana kerja yang masif dan efektif, serta mendorong peningkatan cadangan migas dengan selalu mengedepankan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengatakan seluruh capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh Perwira di lingkup Subholding Upstream Pertamina serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan. 

"Capaian ini diraih melalui implementasi nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dan semangat akselerasi melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja serta dukungan terus menerus dari stakeholder PHE dalam upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang selaras dengan program Asta Cita," ujarnya.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa dengan kinerja positif PHE pada triwulan pertama tahun ini diharapkan dapat mendukung upaya menjaga ketahanan energi nasional dari sisi hulu.

“Kinerja positif dari sisi hulu akan menjadi bukti nyata Pertamina Grup dalam menjalankan tugas keamanan dan ketahanan energi nasional,” ujar Fadjar.
 
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.

Hasil Eksplorasi Intensif

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan cadangan minyak baru di Padang Pancuran, Sumatra Selatan. Temuan ini merupakan hasil eksplorasi intensif selama beberapa bulan terakhir.

Penemuan ini diidentifikasi melalui pengeboran sumur PPC-1 sedalam 3.750 kaki atau sekitar 1.143 meter. Hasil awal menunjukkan potensi produksi yang menjanjikan, dengan laju alir minyak mencapai 2.040 barel per hari (BOPD) pada uji alir menggunakan jepitan 64/64 inchi, sementara gas ikutan terukur di bawah 0,1 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Cadangan minyak baru ini menambah sumber daya migas recoverable resources (RR) yang siap diproduksi Subholding Upstream Pertamina sepanjang tahun 2024 mencapai 143 juta barel minyak (MMBO) dan 1,7 triliun kaki kubik gas (TCF).

“Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi tim eksplorasi serta sinergi dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM. Kami berharap struktur Padang Pancuran dapat segera dikembangkan untuk mendukung target lifting minyak nasional dan mewujudkan swasembada energi,” ujar Direktur Utama PHE Chalid Said Salim dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 27 Desember 2024.

Chalid menyebut, penemuan cadangan minyak ini merupakan upaya strategis mendukung peningkatan cadangan energi nasional dan swasembada energi melalui program Asta Cita. Hingga kini PHE masih mengevaluasi potensi volumetrik cadangan tersebut.

Menurtnya, penemuan ini tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional tetapi juga memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat sekitar. Manfaat tersebut diharapkan terwujud melalui penciptaan lapangan kerja baru dan pengembangan infrastruktur di wilayah sekitar lokasi penemuan.

PHE menegaskan komitmennya terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengelolaan bisnis dan operasional. Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) bersertifikasi ISO 37001:2016 untuk memastikan pengelolaan yang bersih dan bebas dari praktik penyuapan.

Investasi terus dilakukan guna mendukung operasional hulu migas yang profesional, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan berstandar global.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyatakan bahwa Pertamina terus meningkatkan produksi sektor hulu dan mencari cadangan baru untuk menjaga ketahanan energi nasional.

“Sebagai bagian dari transisi energi, Pertamina berkomitmen mengembangkan energi baru terbarukan yang berkelanjutan serta mendukung target Net Zero Emission pada 2060. Upaya ini selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan ESG di seluruh lini bisnis Pertamina,” ungkap Fadjar. (info-bks/*)