Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kuota Penuh! Program Mudik Gratis 2025 Laku Keras

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 24 March 2025 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
Kuota Penuh! Program Mudik Gratis 2025 Laku Keras Ilustrasi mudik gratis. (Foto: Ist)

KABARBURSA.COM – Antusiasme masyarakat terhadap program mudik gratis 2025 yang diselenggarakan pemerintah relatif tinggi. Program mudik gratis melalui jalur darat yang dibuka sejak 10-23 Maret 2025 telah ludes atau telah mencapai 100 persen dari kuota yang tersedia.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, dari total validasi selama berlangsungnya masa pendaftaran telah mencapai 21.337 penumpang atau 99,21 persen dari kuota tersedia. Adapun total kuota terdaftar untuk sepeda motor melalui darat mencapai 257 unit motor atau 85,66 persen dari total kuota tersedia, yakni sebanyak 300 unit.

“Proses validasi penumpang masih terus berjalan dan Alhamdulillah masyarakat menyambut dengan antusias program mudik gratis ini, baik melalui darat dengan bus, kereta api maupun kapal laut,” ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo di Jakarta, dikutip, Senin, 24 Maret 2025.

Seperti halnya perjalanan mudik melalui jalur darat, program mudik gratis sepeda motor menggunakan kereta api (motis) juga mendapat respons positif dari masyarakat.

Hingga 23 Maret 2025, tercatat sebanyak 7.239 unit sepeda motor telah terdaftar, atau setara dengan 98 persen dari total kuota yang tersedia, baik untuk arus mudik maupun balik. Sementara itu, jumlah penumpang yang telah mendaftar mencapai 11.831 orang, atau 69,76 persen dari total kuota. Pendaftaran program ini sendiri dibuka sejak 8 Maret hingga 6 April 2025.

Sementara itu, untuk tiket kapal laut gratis, dari total kuota sebanyak 48.867 tiket, sebanyak 37.100 tiket telah terjual, yang berarti telah mencapai 75,9 persen dari kuota yang disediakan. Program mudik gratis melalui jalur laut ini tetap dibuka selama tiket masih tersedia.

Kementerian Perhubungan menyelenggarakan program mudik gratis dengan berbagai moda transportasi yang melayani perjalanan dari sejumlah kota asal. Untuk jalur darat, tersedia 520 unit bus yang akan membawa peserta menuju 31 kota tujuan mudik serta 9 kota arus balik yang tersebar di wilayah Sumatera dan Jawa.

Sementara itu, untuk program mudik gratis sepeda motor melalui kereta api, terdapat dua jalur utama yang disediakan, yaitu Lintas Utara dan Lintas Tengah. Jalur Lintas Utara mencakup rute Jakarta Gudang - Pasarsenen - Bekasi - Cirebon Prujakan - Tegal - Pekalongan - Semarang Tawang. Sedangkan, jalur Lintas Tengah melayani perjalanan dari Jakarta Gudang - Pasarsenen - Cirebon Prujakan - Kroya - Gombong - Kebumen - Kutoarjo - Lempuyangan.

Efisiensi Anggara Vs Mudik Gratis

Seperti diberitakan sebelumnya, keputusan meniadakan mudik gratis sebagai akibat dari efisiensi anggaran menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat yang mengandalkan fasilitas ini untuk mudik.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah berdampak pada ditiadakannya alokasi dana untuk program mudik gratis yang sebelumnya dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Sebagai alternatif, penyelenggaraan program tersebut kini dialihkan ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pada 2024, Kementerian BUMN telah menyelenggarakan program mudik gratis dengan kuota 80.125 pemudik, sementara Kementerian Perhubungan menyediakan 85.694 kuota. Jika pada 2025 tanggung jawab sepenuhnya diambil alih oleh BUMN, maka setidaknya diperlukan penambahan kuota hingga 165.000 pemudik agar dapat mengakomodasi jumlah yang sama," ujar Djoko dalam pernyataan tertulisnya kepada Kabarbursa.com, dikutip Minggu, 2 Maret 2025.

Namun, pertanyaannya, mampukah BUMN menyediakan anggaran sebesar itu di tengah berbagai prioritas bisnis yang sedang dijalankan?

Djoko, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (WTI) Pusat, menegaskan bahwa program mudik gratis bukan sekadar fasilitas bagi masyarakat kurang mampu, tetapi juga bagian dari strategi keselamatan transportasi nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap transportasi umum terus meningkat.

Survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mencatat bahwa pada 2023, sebanyak 39,32 juta orang memilih kereta api, 37,51 juta orang menggunakan bus, dan 31,12 juta orang mengandalkan sepeda motor. Pada 2024, jumlah pengguna kereta api tetap di angka 39,32 juta (20,3 persen), bus 37,51 juta (19,37 persen), sementara pengguna sepeda motor mencapai 31,12 juta (16,07 persen).

Tren peningkatan penggunaan transportasi umum ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan dalam perjalanan. Namun, dengan ditiadakannya program mudik gratis pada 2025, diperkirakan akan terjadi lonjakan penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor, yang memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi.

Pemerintah memang menawarkan diskon tarif tol dan potongan harga tiket pesawat, tetapi bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, hal tersebut tetap menjadi beban finansial yang cukup berat.

Salah satu dampak langsung dari dihapuskannya program mudik gratis adalah meningkatnya penggunaan travel gelap. Pada arus mudik Lebaran 2024, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Tol Cikampek Km 58 yang melibatkan minibus ilegal yang melaju di jalur contraflow dan mengakibatkan 12 korban jiwa.

Terbatasnya transportasi dengan tarif terjangkau mendorong masyarakat mencari alternatif yang lebih murah, meskipun harus mengorbankan faktor keselamatan.

Keberadaan travel gelap juga diperparah oleh minimnya angkutan pedesaan yang menghubungkan wilayah terpencil dengan pusat transportasi utama. Salah satu contoh keberhasilan dalam mengatasi masalah ini dapat dilihat di Kabupaten Wonogiri.

Di daerah tersebut, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) diizinkan untuk melanjutkan perjalanan hingga ke kecamatan-kecamatan, sehingga kebutuhan transportasi masyarakat di pedesaan dapat terpenuhi tanpa harus bergantung pada travel ilegal. Kebijakan serupa dapat diterapkan di daerah lain guna mengurangi penggunaan travel gelap dan meningkatkan keselamatan pemudik.(*)