Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Airlangga Targetkan Transaksi BINA Capai Rp36,3 Triliun

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 14 March 2025 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Pramirvan Datu
Airlangga Targetkan Transaksi BINA Capai Rp36,3 Triliun Opening Ceremony BINA Diskon Lebaran 2025, di Jakarta, Jumat 14 Maret 2025. Foto: Ayyubi/KabarBursa.com

KABARBUSA.COM - Pemerintah menargetkan program BINA Diskon Lebaran 2025 mampu mencatatkan transaksi hingga Rp36,3 triliun. Program ini diikuti oleh 402 pusat perbelanjaan, termasuk stasiun, bandara, dan 80 ribu gerai ritel di seluruh Indonesia.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program ini dapat mendorong konsumsi masyarakat, terutama menjelang Lebaran.

“Jadi ini kita berharap program ini yang diikuti oleh 402 pusat perbelanjaan. Juga stasiun dan bandara. Dan 80 ribu retail. Dan targetnya tentu diharapkan bisa mencapai Rp36,3 triliun,” ujar Airlangga dalam pembukaan program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran, Jumat 14 Maret 2025.

Diskon yang ditawarkan dalam program ini mencapai 70 persen, yang diharapkan dapat menarik minat belanja masyarakat. “Tadi kalau Ibu Menteri Pariwisata saya lihat pertanyaannya cuma satu. Diskonnya berapa persen? Tadi disampaikan diskonnya sampai 70 persen,” tambahnya.

Selain meningkatkan daya beli masyarakat, program ini juga diarahkan agar sektor ritel domestik tetap kuat di tengah ketidakpastian ekonomi global. Airlangga menegaskan bahwa Indonesia memiliki resiliensi ekonomi yang cukup kuat berkat konsumsi domestik yang besar.

“Nah ini diharapkan ini bisa mendorong masyarakat untuk terus belanja. Dan tentu ini saya berharap bahwa Indonesia punya resiliensi, daya tahan. Karena kita punya kemampuan di dalam negeri,” terang dia.

Lebih lanjut, ia juga menyebut bahwa program belanja seperti BINA Diskon Lebaran dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata belanja bagi wisatawan asing, khususnya dari negara-negara di Asia.

“Dan tentu event-event belanja di dalam negeri kalau bisa juga menjadi tujuan pariwisata. Internasional minimal Asia. Kita misalnya punya tadi disampaikan mini outlet ataupun outlet modern outlet,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, Program BINA Diskon 2024 sebelumnya telah selesai digelar pada 20 hingga 29 Desember 2024. Total transaksi BINA Diskon 2024 tercatat mencapai Rp25,4 triliun. Capaian nilai transaksi ini meningkat 15 persen dibandingkan nilai transaksi tahun 2023 yang tercatat Rp22 triliun, melebihi target 10 persen.

Upaya Pemerintah Jaga Daya Beli

Untuk diketahui, pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat melalui berbagai kebijakan dan program yang digulirkan sepanjang tahun ini. 

Dalam kesemapatan yang sama Airlangga menyebut sejumlah langkah yang telah diambil, termasuk pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi PNS, TNI, dan Polri.

“Nah memang pemerintah menjaga daya beli masyarakat, dimana salah satunya adalah memberikan berbagai program. Nah khusus untuk tahun ini tentu kita menjaga dengan berbagai kegiatan, antara lain THR gaji ke-13, kemudian THR dari PNS, TNI, Polri,” ujar Airlangga dalam pembukaan program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran,Jakarta Selatan, Jumat 14 Maret 2025.

Selain itu, kebijakan yang menyasar pekerja informal juga dilakukan, salah satunya melalui kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan platform ojek daring untuk pemberian bonus hari raya kepada mitra pengemudi yang aktif. 

Pemerintah juga memberikan insentif bagi sektor transportasi dengan menawarkan diskon tarif pesawat hingga 13-14 persen, kebijakan yang melibatkan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata.

Pemerintah juga menerapkan kebijakan PPN ditanggung pemerintah (DTP) dalam periode 24 Maret hingga 7 April untuk meringankan beban masyarakat. Selain itu, diskon tarif tol sebesar 20 persen diberikan pada hari-hari tertentu selama periode mudik Lebaran. 

Stabilisasi Harga Pangan

Upaya lain yang dilakukan adalah program pariwisata mudik yang melibatkan perusahaan BUMN, serta stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar guna mengendalikan inflasi di sektor kebutuhan pokok. “Nah ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti pentingnya menjaga konsumsi masyarakat di luar momentum Lebaran dan Natal. Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan program di kuartal kedua dan awal kuartal ketiga guna mengisi periode yang dinilai cenderung sepi aktivitas ekonomi.

“Nah tentu kita ketahui semakin panjang tadi periode antara Lebaran dan Natal. Sehingga di tengah agak kosong. Oleh karena itu program di Q2 atau awal Q3 itu penting. Tadi saya bicara antara lain mungkin back to school. Di Q3 mungkin 17 Agustus,” katanya.

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah akan mendorong program diskon yang lebih besar saat momen Hari Kemerdekaan dan musim kembali ke sekolah, yang diharapkan dapat menjaga tren konsumsi masyarakat.

"Jadi ada dua event yang bisa didorong di Q2 akhir atau Q3 awal. Terutama dalam perayaan hari kemerdekaan dan kembali ke sekolah,” tandasnya.

Kelas Menengah Bawah Lemah

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja tak menampik bahwa daya beli masyarakat kelas menengah bawah masih lesu sejak 2024. Kondisi ini, menurutnya, belum juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan hingga tahun ini.

"Memang daya beli masyarakat kelas menengah bawah sampai dengan saat ini masih belum pulih. Kembali begitu, karena sebetulnya sudah terjadi sejak 2024," ujar Alphonzus dalam acara Opening Ceremony BINA Diskon Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025

Pernyataannya itu disampaikan di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.

Meski begitu, Alphonzus tetap berharap momentum Ramadan dan Idulfitri 2025 bisa menjadi puncak penjualan sektor ritel, meskipun butuh upaya lebih untuk mendorong daya beli masyarakat.

“Kami ketahui sebetulnya Ramadan dan Idulfitri adalah puncak penjualan ritel di Indonesia. Tetapi khusus tahun ini kami dorong lagi, jangan sampai turun lagi (daya beli masyarakat) begitu," ucapnya.

Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menggenjot program Belanja di Indonesia Saja (BINA) 2025, yang diharapkan bisa mendongkrak transaksi, terutama di bulan Ramadan.

"Makanya kenapa kami mendorong Program BINA ini. Kemudian juga diharapkan puncak penjualan akan terjadi minggu ini," kata dia.(*)