Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

PLN Kontrol Keamanan Kelistrikan di Tengah Banjir Bekasi

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 05 March 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Yunila Wati
PLN Kontrol Keamanan Kelistrikan di Tengah Banjir Bekasi Evakuasi warga oleh para petugas PLN. Foto: Sok PLN

KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) bergerak cepat mengutamakan keselamatan masyarakat yang terdampak banjir di berbagai wilayah di Tanah Air. Tidak hanya mengontrol keamanan jaringan kelistrikan, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo terjun langsung mengevakuasi korban terdampak banjir di Perumahan Nasional 1 Kayuringin Jaya, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa, 4 Maret 2025.

Salah seorang korban banjir bernama Lita Nindiasari (40) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan PLN karena telah mengevakuasi keluarganya.

"Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak yang sudah membantu kami. Kondisinya di rumah tadi bersama keluarga yang di sana. Tadi juga dievakuasi menggunakan perahu bersama keluarga," ujarnya.

Senada, Murni (54) menyebutkan, tim PLN juga membantu evakuasi para Lansia dan anak-anak ke tempat yang lebih aman. Sebelum evakuasi, Murni terjebak di dalam rumah tanpa persediaan makanan yang mencukupi. 

"Di rumah nggak ada air minum, nggak ada makanan. Karena saya gakbbisa berenang, tadi sempet dibopong sama Pak Darmawan naik perahu," ucapnya.

Sementara itu, Sulistianindya (78), korban terdampak banjir, menjelaskan bahwa banjir kali ini termasuk yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, dengan ketinggian air mencapai leher orang dewasa. Ia bersyukur atas langkah sigap PLN yang mengevakuasinya saat terjebak di dalam rumah sejak pagi hari.

"Mulai tingginya tadi pagi, tadi langsung dimasukkan ke dalam perahu, perahunya juga langsung masuk ke dalam rumah," tuturnya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan dalam membantu warga terdampak banjir dan memastikan keselamatan jaringan kelistrikan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama terkait penggunaan peralatan listrik dan menghindari bahaya korsleting listrik.

"Saat bencana banjir terjadi, kami siaga untuk membantu warga dan melakukan pengamanan jaringan kelistrikan untuk menjaga keselamatan warga. Kami juga bersinergi dengan pihak terkait untuk mengevakuasi dan menyalurkan bantuan kepada wilayah yang terdampak bencana," ucap Darmawan.

Tidak hanya itu, Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto menambahkan bahwa pihaknya juga selalu menghadirkan layanan pengaduan terkait kelistrikan selama 24 jam melalui berbagai saluran, seperti aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, atau kantor unit PLN terdekat.

"PLN selalu siaga  menerima laporan gangguan kelistrikan kapan saja. Prioritas utama kami adalah keselamatan pelanggan," jelas Adi. 

Sebanyak 286 Gardu Listrik Dipadamkan

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi, Jawa Barat, sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir yang semakin meluas. Akibatnya, PT PLN (Persero) terpaksa melakukan pemadaman sementara pada sejumlah gardu listrik guna menjaga keselamatan warga di daerah terdampak.

Pada Selasa, 4 Maret 2025 pukul 09.00 WIB, PLN awalnya menghentikan sementara operasional 147 gardu distribusi. Namun, seiring dengan bertambahnya titik-titik genangan, jumlah gardu yang terkena pemadaman meningkat menjadi 185 unit. Situasi semakin memburuk hingga sore hari, ketika jumlah gardu yang dipadamkan bertambah menjadi 286 unit. 

Meski demikian, PLN berhasil menyalakan kembali 101 gardu, sehingga hingga pukul 16.00 WIB, masih ada 185 gardu yang belum beroperasi.

Beberapa wilayah yang terdampak pemadaman listrik akibat banjir ini meliputi Bekasi Timur (Gang Mawar), Kelurahan Teluk Pucung, Perumahan Taman Narogong Indah, Perumahan Kemang Pratama, Kelurahan Rawalumbu, Kelurahan Kalibaru Medan Satria, Kampung Pisangan, Perumahan Taman Kebalen, hingga wilayah Babelan.

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Jawa Barat terus memantau kondisi di lapangan dengan mengerahkan 128 petugas yang bertugas memastikan keamanan infrastruktur kelistrikan. Setiap keputusan penyalaan kembali listrik dilakukan secara hati-hati setelah mempertimbangkan keselamatan warga dan memastikan bahwa kondisi telah aman.

Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Nurmalitasari, menegaskan bahwa pemulihan listrik dilakukan secara bertahap dengan koordinasi intensif bersama pihak berwenang dan masyarakat setempat. Ia juga menyampaikan bahwa PLN akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pemulihan, sembari berupaya melakukan restorasi listrik secepat mungkin.

Dalam situasi seperti ini, PLN mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengutamakan keselamatan. Jika menemukan instalasi listrik yang terdampak banjir atau berpotensi membahayakan, warga diminta segera melapor ke PLN agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat.

Banjir di Kabupaten Bekasi Meluas

Hingga Rabu pagi, 5 Maret 2025, banjir masih mengepung 24 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Air yang menggenangi wilayah ini mencapai ketinggian 40 cm hingga 2 meter, menciptakan 36 titik banjir yang menghambat aktivitas warga dan menimbulkan dampak serius bagi kehidupan sehari-hari.

Melihat kondisi yang semakin parah, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang langsung menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk bergerak cepat membantu masyarakat yang terdampak. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi dikerahkan untuk melakukan evakuasi di beberapa wilayah, menyelamatkan warga yang terjebak di rumah mereka akibat tingginya genangan air.

Selain evakuasi, berbagai instansi pemerintah turut serta dalam upaya tanggap darurat. Dinas Sosial bersama Dinas Kesehatan dan para camat di wilayah terdampak bekerja bahu-membahu untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi. Bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, serta perlengkapan darurat lainnya telah disalurkan sejak Selasa malam. Tenda pengungsian juga didirikan untuk menampung warga yang rumahnya sudah tidak bisa ditempati.

Bupati Ade Kuswara menegaskan bahwa upaya pemerintah tidak hanya berhenti pada penanganan darurat. Pemkab Bekasi tengah mengidentifikasi penyebab utama banjir ini, apakah berasal dari kiriman air dari daerah lain atau akibat sistem drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Kajian lebih mendalam akan dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang agar bencana ini tidak terus berulang setiap musim hujan.

Di tengah situasi darurat ini, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan kondisi yang membahayakan. Seluruh pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menghadapi bencana ini, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.(Infobks/*)