KABARBURSA.COM – Ketua Komisi XII DPR RI Bambang Patijaya mengungkapkan hasil inspeksi mendadak atau sidak yang dilakukan pihaknya di sejumlah titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, belum menemukan keganjilan perihal kualitas bahan bakar. Namun, ia menegaskan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan semuanya sesuai dengan standar yang berlaku.
“Kiita belum menemukan keganjilan. Yang jelas, kita masih menunggu hasil uji labnya. Mudah-mudahan tidak ada masalah, sehingga persoalan ini bisa terklarifikasi dengan jelas,” ujar Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Febuari 2025.
Bambang menambahkan, tujuan utama dari sidak tersebut adalah untuk memastikan produk bahan bakar yang disalurkan kepada masyarakat sudah sesuai dengan persyaratan dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Kami ingin memastikan bahwa takaran dan kualitas BBM yang disalurkan sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk itu, uji lab ini sangat penting. Jika ada temuan yang tidak sesuai, kami pasti akan sampaikan ke publik,” jelas Bambang.
Mengenai kemungkinan adanya pengoplosan BBM, Bambang mengaku Komisi XII menyerahkan masalah tersebut pada proses hukum yang sedang berjalan di Kejaksaan Agung. Bambang pun enggan mengomentari bantahan Pertamina Patra Niaga soal tuduhan pengoplosan tersebut. “Bagi kami, kita hormati proses hukum yang ada. Kejaksaan Agung sedang melakukan pendalaman. Kita biarkan proses ini berjalan,” ungkap Bambang.
“Yang kami tekankan adalah memastikan ketersediaan pasokan BBM, penyaluran yang tepat, dan kualitasnya terjaga. Itu yang paling penting untuk masyarakat,” imbuhnya.
Soal sidak lanjutan ke lokasi-lokasi lain, Bambang mengatakan saat ini belum ada rencana lagi untuk itu. Namun, jika diperlukan, pihaknya siap turun ke lapangan untuk memastikan kualitas dan pasokan BBM tetap terjamin.
“Saat ini, belum ada kebutuhan untuk sidak lagi. Tapi kalau memang dirasakan perlu, kami siap melakukan sidak. Yang penting, kita ingin memberikan rasa tenang kepada masyarakat. Menjelang bulan Ramadan, tidak ada kegaduhan atau kerisauan soal kualitas barang yang dibeli, termasuk BBM,” katanya.
Bambang juga mengatakan dari laporan yang diterima, pasokan BBM hingga saat ini masih terjaga dengan baik. Ia berharap masyarakat dapat merasa tenang menjelang bulan puasa dan Idulfitri dengan adanya kepastian pasokan dan kualitas bahan bakar yang memenuhi standar.
Pertamina Bantah BBM Oplosan
Pertamina sebelumnya membantah soal oplosan bensin jenis Pertamax usai isu tersebut mencuat pasca kasus korupsi minyak mentah. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan Pertamax dengan RON 92 serta produk BBM lainnya memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM.
Ia menyatakan pengujian terhadap produk-produk ini dilakukan secara berkala dan berada di bawah pengawasan ketat Kementerian ESDM melalui LEMIGAS. Mengenai penyidikan yang sedang berlangsung di Kejaksaan Agung soal Tata Kelola Minyak Mentah dan Produk Kilang periode 2018-2023, Pertamina menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan. Meski demikian, perusahaan memastikan bahwa layanan BBM kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan.
“Kami pastikan operasional Pertamina saat ini berjalan lancar, dan terus mengoptimalkan layanan serta menjaga kualitas produk BBM kepada masyarakat,” kata Simon.
Sebagai perusahaan induk yang menaungi berbagai bisnis di sektor energi, Pertamina terus berkomitmen meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Upaya ini juga mencakup kerja sama yang lebih erat dengan Kejaksaan Agung guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam operasionalnya.
Simon juga menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak terhadap kualitas produk Pertamina selama ini. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk memantau pasokan BBM secara menyeluruh, Komisi XII juga telah berkoordinasi dengan beberapa penyalur BBM non-subsidi, seperti Shell, BP, PT Aneka Kimia Raya (AKR), dan Patra Niaga. Dalam pertemuan koordinasi tersebut, Komisi XII memastikan pasokan BBM dari seluruh pihak terkait dalam kondisi yang cukup dan aman untuk kebutuhan masyarakat.
“Apalagi menjelang bulan puasa dan Idulfitri, kebutuhan akan bahan bakar pasti meningkat,” kata Bambang.(*)