KABARBURSA.COM - Direktur Teknik dan Lingkungan (Dirtekling) Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan menegaskan pentingnya penerapan regulasi yang ketat dalam sektor pertambangan untuk memastikan keberlanjutan dan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap ekonomi nasional.
Dalam diskusi di KabarBursa Economic Insight (KEI) 2025, Hendra mengungkapkan bahwa revisi regulasi pertambangan bertujuan untuk memperkuat pengelolaan yang lebih berkelanjutan dan mengoptimalkan potensi sumber daya alam.
“Kita menolak proses kelosai dalam pertambangan. Regulasi yang ada harus mengikuti standar teknis pertambangan yang baik, mulai dari konservasi mineral hingga pengelolaan lingkungan hidup. Ini adalah bagian dari transformasi ekonomi yang ingin kita capai,” ujar Hendra, di Le Meridien Jakarta, Kamis, 27 Febuari 2025.
Hendra menjelaskan bahwa berdasarkan Permen 26 Tahun 2018, sektor pertambangan harus mematuhi prinsip-prinsip dasar seperti konservasi mineral dan batu bara, keselamatan kerja, serta pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Proses ini termasuk reklamasi dan pasca- operasi pertambangan, serta pemanfaatan teknologi terbaru dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam.
“Semangat dari regulasi ini adalah untuk memastikan pertambangan tidak hanya memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan nilai ekspor,” tambah Hendra.
Transformasi Ekonomi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Dalam kaitannya dengan transformasi ekonomi, Hendra menegaskan bahwa salah satu tujuan utama dari revisi regulasi adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertambangan, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Seiring dengan itu, penguatan kapasitas tenaga kerja menjadi faktor penting, sehingga sektor ini tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas bagi masyarakat.
“Kami ingin meningkatkan paham baku dalam sektor pertambangan dan membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja yang kompeten. Ini akan meningkatkan daya serap tenaga kerja di sektor pertambangan yang semakin berkembang,” jelasnya.
Hendra juga menyoroti pentingnya sektor pertambangan dalam mendorong ekspor. Dalam pandangannya, regulasi yang jelas dan efektif akan membantu Indonesia memperkuat posisi sebagai pemasok utama berbagai komoditas mineral dan batubara ke pasar internasional.
Hal ini menjadi sangat penting mengingat komoditas pertambangan seperti batubara, nikel, dan tembaga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Sektor pertambangan harus dikelola dengan baik agar kita bisa meningkatkan kontribusinya terhadap ekspor. Ekspor komoditas ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Hendra.
Regulasi yang Mengutamakan Inovasi dan Teknologi
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi dalam pertambangan, Kementerian ESDM juga mendorong penerapan inovasi teknologi dalam sektor ini.
Hendra menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi pertambangan yang lebih modern dan ramah lingkungan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi industri dan masyarakat.
“Kami terus berupaya untuk mendorong teknologi pertambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Teknologi akan memainkan peran penting dalam memastikan bahwa sektor pertambangan dapat terus berkembang tanpa merusak lingkungan,” tutup Hendra.(*)