Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Perlebar Gerbang Digital RI, Kabel Bawah Laut Bifrost Mendarat di Manado

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 13 February 2025 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Perlebar Gerbang Digital RI, Kabel Bawah Laut Bifrost Mendarat di Manado

KABARBURSA.COM - PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM, pada Minggu, 9 Desember 2024 mengumumkan bahwa sistem kabel Bifrost telah berhasil mendarat di Manado.

Bifrost, yang menghubungkan Singapura ke Pantai Barat Amerika Utara, memiliki titik pendaratan di Jakarta, Manado, Davao, dan Guam. Sistem kabel bawah laut ini dapat digambarkan sebagai "jalan tol digital" yang membentang lebih dari 20.000 km di Samudra Pasifik.

Proyek ini, hasil kolaborasi antara Telin, Meta, dan Keppel, menjadikannya kabel bawah laut pertama di dunia yang secara langsung menghubungkan kedua benua melalui Laut Jawa dan Laut Sulawesi di Indonesia.

Telin terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur digital Indonesia. Lokasi strategis Manado, yang terletak di Indonesia timur, dipilih sebagai titik terminasi Bifrost, setelah sebelumnya juga menjadi titik pendaratan kabel internasional SEA-US dan IGG.

Pemilihan Manado ini memiliki tujuan yang lebih luas, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik serta merangsang bisnis digital di Indonesia Timur.

CTO Telin, Abdul Rahman Ansyori, menyatakan, "Golden Buoy dari Kabel Bifrost mewakili momen bersejarah yang memposisikan Manado sebagai gerbang internasional kedua Indonesia. Sistem Kabel Bifrost akan menjadi komponen penting dalam evolusi ekonomi dan teknologi bangsa, meningkatkan konektivitas global, dan membuka jalan bagi penerapan berbagai sistem kabel masa depan Telin."

Sistem Kabel Bifrost akan memenuhi permintaan konektivitas yang terus berkembang di Asia Tenggara, dilengkapi dengan teknologi transmisi optik bawah laut tercanggih. Hal ini diharapkan akan menguntungkan berbagai industri, termasuk operator telekomunikasi, hyperscaler, penyedia layanan cloud, dan pemain Data Center.

Ke depannya, Telin juga secara aktif berpartisipasi dalam berbagai proyek infrastruktur strategis tambahan untuk meningkatkan konektivitas dan berkontribusi pada masyarakat digital global.

TLKM Janji Jaga Profitabilitas Industri Telekomunikasi

Telkom Indonesia baru saja menggelar pertemuan investor pada Rabu, 12 Februari 2025. Dalam pertemuan tersebut, jajaran direksi memberikan kesempatan kepada para pemegang saham dan analis untuk mengajukan pertanyaan terkait berbagai isu yang berkembang di pasar.

Dalam kesempatan ini, Telkom menegaskan komitmennya dalam menjaga profitabilitas industri telekomunikasi di tengah persaingan yang semakin ketat.

Salah satu topik yang dibahas adalah strategi harga yang diterapkan oleh Telkom. Manajemen mengonfirmasi keberadaan paket perdana seharga Rp10 ribu, namun menegaskan bahwa program ini hanya berlaku untuk segmen tertentu melalui salah satu fighting brand milik perusahaan.

Paket tersebut ditawarkan secara terbatas di wilayah tertentu dan dalam waktu yang sudah ditentukan, sehingga tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan.

Fighting brand yang digunakan oleh Telkom saat ini masih memiliki pangsa pasar di bawah 5 persen dan menyasar segmen yang cukup spesifik, sehingga tidak menimbulkan risiko besar terhadap bisnis utama perusahaan. Ke depan, Telkom akan terus mengevaluasi strategi ini guna memastikan tidak terjadi kanibalisasi antara brand yang dimilikinya.

Sebagai pemimpin pasar, Telkom menerapkan pendekatan yang berbeda untuk setiap segmen pelanggan. Di segmen menengah ke atas, perusahaan fokus meningkatkan pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) dengan menawarkan berbagai manfaat tambahan di luar paket data, seperti konten video premium dan integrasi layanan fixed mobile convergence (FMC).

Selain itu, upaya migrasi pelanggan dari layanan prabayar ke pascabayar juga terus didorong untuk menciptakan pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Sementara, untuk segmen menengah ke bawah, strategi utama yang diterapkan adalah menyediakan paket dengan harga yang lebih fleksibel sesuai daya beli masyarakat.

Mengenai kinerja operasional dan keuangan tahun 2024, Telkom masih belum memberikan banyak informasi karena laporan keuangannya masih dalam tahap audit. Namun, manajemen menilai capaian kinerja sejauh ini cukup baik dan menunjukkan tren positif dari waktu ke waktu.

Dari sisi efisiensi, perusahaan tetap berada di jalur yang tepat dalam menekan rasio belanja modal (capex) terhadap pendapatan. Jika sebelumnya rasio tersebut berada di kisaran 20–24 persen, Telkom menargetkan penurunan menjadi 17–19 persen pada tahun 2028. Laporan keuangan tahun 2024 dijadwalkan akan dirilis pada pertengahan Maret 2025.

Secara keseluruhan, meskipun persaingan antaroperator seluler masih cukup ketat, kondisi industri saat ini mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan sebelumnya. Kenaikan ARPU yang diupayakan oleh Telkom berpotensi menjadi katalis penting bagi pertumbuhan sektor telekomunikasi, terutama jika dilakukan dengan strategi yang tetap mempertahankan profitabilitas perusahaan.

Namun, para investor tampaknya masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai perkembangan industri sebelum mengambil keputusan investasi yang lebih agresif. (*)