Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pupuk Indonesia Tinjau Pengantongan Pupuk Bersubsidi untuk Petani

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 08 February 2025 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Pupuk Indonesia Tinjau Pengantongan Pupuk Bersubsidi untuk Petani

KABARBURSA.COM - PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan inspeksi di gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah guna memastikan distribusi dan produksi pupuk berkualitas terbaik yang diterima oleh para petani di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, meninjau fasilitas pengantongan pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Rahmad menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari rangkaian proses yang mencerminkan ekosistem logistik yang dimiliki Pupuk Indonesia.

“Pupuk urea subsidi ini diangkut dari Pusri menggunakan kapal milik PILog (Pupuk Indonesia Logistik), kapal bernama Pusri 1, yang menempuh perjalanan selama 4 hari dari Palembang menuju Semarang. Setibanya di Semarang, pupuk ini dibongkar secara curah dan disalurkan ke gudang yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia,” kata Rahmad dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu 8 Februari 2025.

UPP Semarang berdiri di atas lahan seluas 13.945 meter persegi dengan kapasitas gudang mencapai 10.500 ton. Pupuk urea bersubsidi yang dikelola di gudang ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan 23 gudang penyangga lini III di tingkat kabupaten di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rahmad menegaskan bahwa produk pupuk bersubsidi yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia dipastikan memiliki kualitas yang terjaga tinggi. Proses pengantongan yang menggunakan sistem automatic bagging berperan penting dalam memastikan kecepatan dan akurasi timbangan produk.

"Dengan otomatisasi ini, proses pengantongan menjadi lebih efisien dan akurat. Saya berharap seluruh tim logistik Pupuk Indonesia terus menjaga dan meningkatkan kinerja mereka untuk memastikan kualitas pupuk yang diterima petani tetap yang terbaik," ungkap Rahmad. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas, terutama di musim hujan dengan kelembaban tinggi, agar produk tetap terjaga dengan baik.

"Untuk petani Indonesia, kualitas pupuk harus selalu prima. Tidak boleh ada kompromi. Ini adalah komitmen kita semua," tegasnya.

Saat ini, Pupuk Indonesia mengelola 33 gudang lini III untuk pupuk urea dan 40 gudang lini III untuk pupuk NPK, yang didukung oleh 210 distributor dan 5.055 kios pengecer pupuk lengkap (KPL). Proses penyaluran pupuk dipantau oleh 4 manajer penjualan dan 89 tenaga pemasar, yang terdiri dari 16 account executive (AE) dan 73 asisten AE.

Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton untuk petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Alokasi tersebut terdiri dari 4,6 juta ton urea, 4,2 juta ton NPK, 147.798 ton NPK Formula Khusus, dan 500.000 ton pupuk organik.

Hingga 5 Februari 2025, Pupuk Indonesia telah berhasil menyalurkan 694.639 ton pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar, dengan rincian 342.393 ton urea, 325.165 ton NPK, 4.249 ton NPK Formula Khusus, dan 22.832 ton pupuk organik.

Dalam hal stok, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan pupuk dengan total 1.665.418 ton yang siap digunakan oleh petani terdaftar. Stok tersebut terdiri dari 611.783 ton urea dan 436.434 ton NPK, sementara sisanya adalah pupuk nonsubsidi, yakni 86.925 ton urea dan 31.675 ton NPK. Jumlah stok pupuk urea dan NPK ini masing-masing mencapai 362 persen dan 251 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Kebutuhan Petani Terpenuhi

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian berhasil mencetak sejarah dalam penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu pada 1 Januari 2025. Hal ini dinilai menjadi kabar baik bagi para petani di Tanah Air.

Sebab penyaluran pupuk bersubsidi untuk para petani biasanya mengalami keterlambatan serta berbagai kendala di lapangan.

Capaian positif Kementerian Pertanian ini dianggap sejalan dengan komitmen dan perhatian besar Presiden RI Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian, sehingga kebutuhan para petani dapat terpenuhi, termasuk dalam penyederhanaan skema penebusan pupuk subsidi, dan alokasi yang lebih terencana.

Apalagi Indonesia juga memiliki target swasembada pangan yang diharap tercapai pada tahun 2027.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasinya kepada Presiden RI atas dukungannya dalam sektor pertanian.

“Atas nama petani Indonesia, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas komitmen dan perhatian luar biasa terhadap sektor pertanian. Penyaluran pupuk bersubsidi yang tepat waktu ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional,” ujar Mentan Andi dalam keterangan resminya yang dikutip, Jakarta, Minggu 5 Januari 2025.(*)