KABARBURSA.COM – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali menyusun ulang prioritas anggaran negara. Salah satu dampak paling signifikan dari keputusan ini adalah pemangkasan besar-besaran terhadap anggaran Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), yang digunakan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Sarana dan Prasarana OIKN, Danis H. Sumadilaga, mengonfirmasi bahwa anggaran OIKN dikurangi sebesar Rp4,8 triliun. Jumlah ini mencakup sekitar 75 persen dari total pagu awal yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp6,39 triliun.
“Ya betul (ada efisiensi anggaran OIKN Rp4,8 triliun),” ujar Danis di Jakarta, dikutip Senin, 3 Februari 2025.
Setelah pemangkasan ini, anggaran yang tersisa untuk OIKN hanya tinggal Rp1,59 triliun. Padahal, sebelumnya Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa IKN harus dilengkapi dengan kawasan legislatif dan yudikatif. Ia bahkan menetapkan target agar pembangunan kawasan tersebut dapat rampung pada 2028.
Dengan adanya pemangkasan ini, usulan tambahan anggaran yang diajukan oleh OIKN untuk mendukung pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif masih belum mendapatkan kepastian.
“Usulan tambahan anggaran belum (ada jawaban),” kata Danis.
Pemangkasan ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya Presiden Prabowo sempat menyampaikan komitmennya untuk mendukung kelanjutan pembangunan IKN dengan alokasi dana sebesar Rp48,8 triliun pada periode 2025-2029.
“Rp48,8 triliun tadi Bapak Presiden sudah setuju untuk dialokasikan di OIKN untuk menyelesaikan [pembangunan IKN],” ujar Kepala Badan Otorita IKN Basuki Hadimuljono dalam pernyataannya pada Rabu, 22 Januari 2025.
Pada tahap kedua pembangunan IKN yang ditargetkan rampung pada 2028, Prabowo menginginkan IKN menjadi ibu kota politik yang siap beroperasi penuh. Pemerintah berencana menyelesaikan pembangunan kompleks legislatif dan yudikatif, termasuk kantor serta hunian bagi pejabat terkait.
Basuki menegaskan bahwa untuk merealisasikan target tersebut, dibutuhkan dana APBN sebesar Rp48,8 triliun. “Pertama menyelesaikan kompleks legislatif, yudikatif, dan ekosistem pendukungnya serta membuka akses menuju IKN wilayah perencanaan (WP) 2,” ujarnya.
IKN Sedot Rp43,4 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa sepanjang 2024, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah menyedot dana APBN sebesar Rp43,4 triliun.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, realisasi ini setara dengan 97,3 persen dari total anggaran IKN yang ditetapkan untuk tahun 2024, yaitu sebesar Rp44,5 triliun.
“Anggaran IKN yang juga biasanya kami sampaikan dalam beberapa bulan di 2024 ini Rp43,4 triliun. Telah dibelanjakan untuk IKN ini 97,3 persen dari total pagu Rp44,5 triliun,” ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN 2024, pada Senin, 6 Januari 2024.
Dalam penjelasannya, Suahasil memaparkan bahwa anggaran besar tersebut difokuskan untuk pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara, Kawasan Kemenko, serta berbagai kementerian lainnya. Selain itu, dana juga dipakai untuk membangun gedung Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Sebagian anggaran tersebut dialokasikan untuk membangun tower rumah susun ASN dan Hankam, rumah tapak jabatan menteri (RTJM), serta rumah sakit di IKN. Dari sisi infrastruktur, dana itu turut digunakan untuk pembangunan jalan tol menuju IKN, jalan-jalan dalam kawasan, jembatan, dan Bandara IKN.
Anggaran tersebut juga dipakai untuk penataan dan pengembangan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, pembangunan embung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta pengendalian banjir di IKN.
“Telah kita lihat dampaknya bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan. Karena alokasi yang cukup besar untuk belanja di daerah,” ujarnya.
Pembangunan Rampung 2028
Presiden Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bakal rampung empat tahun mendatang.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa pernyataan ini disampaikan Prabowo saat acara pembekalan (retreat) Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
“Bapak Presiden (Prabowo Subianto) telah menetapkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan IKN dalam empat tahun. Bagi beliau, IKN akan menjadi pusat politik negara,” tulis Raja Juli dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @rajaantoni, beberapa waktu lalu.
Menurut Raja Juli, dalam empat tahun ke depan, Prabowo menargetkan pembangunan gedung-gedung utama lembaga legislatif dan yudikatif di IKN, seperti Gedung DPR/MPR, DPD RI, hingga Mahkamah Konstitusi (MK), sudah rampung.
Sementara itu, gedung-gedung eksekutif, seperti Istana Negara, Kantor Kepresidenan, dan kantor kementerian, saat ini sedang dikebut pembangunannya.
“Selain menyelesaikan gedung-gedung eksekutif yang hampir selesai, dalam empat tahun mendatang, Otorita IKN ditargetkan menyelesaikan dua pilar Trias Politika lainnya, yaitu gedung-gedung legislatif dan yudikatif,” jelas Raja Juli.
Presiden Prabowo juga menetapkan target besar, yaitu pada 2028 dan 2029, agenda kenegaraan penting dapat dilaksanakan di IKN. Misalnya, Sidang Paripurna DPR/MPR serta Pidato Tahunan Presiden direncanakan berlangsung di sana pada Agustus 2028. (*)