KABARBURSA.COM - PT Pertamina International Shipping (PIS) menjalin kerja sama dengan International Maritime Employers Council (IMEC) untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaut Indonesia.
"Saat ini, PIS tercatat sebagai anggota IMEC pertama dari Indonesia, langkah strategis untuk membangun relasi yang lebih kokoh dengan para pemangku kepentingan global," ungkap Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Minggu 3 Februari 2025.
Baron menambahkan, kemitraan dengan IMEC memberikan PIS kesempatan untuk terus unggul dalam menghadapi dinamika industri yang senantiasa berubah.
“Keberlanjutan keunggulan operasional, keselamatan, dan inovasi di sektor pelayaran menjadi komitmen kami,” ujarnya.
IMEC, sebagai organisasi global terkemuka, mewakili pengusaha maritim dari seluruh dunia, dengan anggota yang mencakup pemilik kapal, operator, dan perusahaan manajemen kapal terkemuka. Organisasi ini memiliki peran penting dalam menangani tantangan terkait tenaga kerja maritim, mempromosikan praktik terbaik, serta merumuskan kebijakan yang mempengaruhi sektor pelayaran global.
IMEC juga berkolaborasi dengan organisasi internasional, seperti International Labour Organization (ILO) dan International Maritime Organization (IMO), untuk mendorong praktik kerja yang berkelanjutan dan adil di sektor ini.
Lebih lanjut, Baron menjelaskan, keanggotaan PIS dalam IMEC ini menegaskan komitmen perusahaan untuk beroperasi sesuai dengan standar internasional dan turut aktif dalam diskusi global mengenai pengembangan tenaga kerja maritim, keberlanjutan, serta inovasi operasional.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, PIS dan IMEC telah menggelar diskusi pada Januari 2025, membahas berbagai isu penting, termasuk digitalisasi manajemen awak kapal, standar pelatihan, dan keberlanjutan lingkungan. Kedua belah pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam mengurangi jejak karbon industri pelayaran dan meningkatkan praktik global di sektor ini.
Selain itu, PIS juga berfokus pada peningkatan kapasitas pelaut Indonesia dengan ekspansi bisnis ke pasar internasional, memanfaatkan armada kapal modern dan ramah lingkungan. Langkah ini membuka peluang bagi pelaut Indonesia untuk mengasah keterampilan mereka di tingkat global.
Dengan terlibatnya PIS dalam operasional pelayaran internasional, pelaut Indonesia kini memiliki platform untuk menunjukkan kemampuan mereka sesuai dengan standar internasional.
Saat ini, armada PIS melayani 65 rute internasional. Pembukaan rute-rute ini tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pelaut Indonesia untuk menunjukkan keahlian mereka dalam menghadapi tantangan pelayaran global.
Menurut Baron, Indonesia kini berada di posisi lima besar negara penghasil pelaut dunia, bersama Filipina, China, dan India. Ini adalah potensi besar yang perlu dimaksimalkan.
“Melalui ekspansi bisnis internasional, pembukaan rute baru, dan peremajaan armada kapal, kami ingin memberikan kesempatan kepada pelaut Indonesia untuk menampilkan potensi terbaik mereka,” tambah Baron.
PIS terus menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan dan pelatihan maritim untuk memastikan pelaut Indonesia mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan standar global. Program pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi teknis, keselamatan, dan kepemimpinan pelaut agar mereka siap menghadapi tantangan di industri maritim internasional.
Dengan armada yang canggih dan pelaut yang terlatih, PIS telah memenuhi standar pelayaran internasional, termasuk standar US Coast Guard. “Kami berharap dapat terus mendukung pelaut Indonesia untuk bersaing di tingkat global,” kata Baron.
PT Pertamina International Shipping (PIS) ditargetkan akan melantai di lantai bursa secara perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada akhir tahun 2025 atau awal 2026.
Corporate Secretary PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) Muh Aryomekka Firdaus mengatakan, keputusan melakukan IPO dengan alasan sebagai salah satu cara memperbesar revenue (pemasukan) perusahaan.
“Salah satu cara memperbesar revenue, kami akan IPO antara akhir 2025 dan awal 2026,” kata Aryomekka di Jakarta, Kamis, 5 September 2025.
Agar dapat melakukan IPO, Aryomekka mengungkapkan, PT PIS kini sedang melakukan berbagai pembenahan di internal perusahaan.
Diakuinya, untuk merealisasikan IPO bukan suatu hal mudah. Katanya, banyak hal yang perlu dibenahi di internal PT pertamina International Shiping.
“Tapi kita sudah melihat IPO ini jadi salah satu dari upaya kita mencapai aspirasi revenue,” ujarnya.
Selain menargetkan IPO, PT PIS juga berencana melakukan akuisisi sejumlah perusahaan dan melakukan merger sejumlah anak perusahaan.
Aryomekka mengungkapkan, PT PIS menargetkan pemasukan bisa mencapai tiga kali lipat dalam 10 tahun yang akan datang atau tepatnya pada 2034.
Dia menyebutkan, target pemasukan yang ingin dicapai yakni sebesar USD9 miliar.
“Kita akan bergerak lebih cepat, menetapkan target lebih tinggi. Akan kita gerakan SDM-SDM kita untuk mencapai yang sudah kita ,” kata Aryomekka. “Mudah-mudahan bisa mendorong kita untuk bisa mencapai revenue tiga kali lipat di 2034 itu,” sambungnya.(*)