Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Kemendag Dorong Perluasan Ekspor Produk UMKM ke Pasar Meksiko

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 02 February 2025 | Penulis: Harun Rasyid | Editor: Redaksi
Kemendag Dorong Perluasan Ekspor Produk UMKM ke Pasar Meksiko

KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya memperluas pasar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ke berbagai negara, salah satunya Meksiko.

Kali ini Kemendag melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City di Meksiko mengadakan penjajakan bisnis (business matching) dengan pengenalan produk UMKM pada 14 Januari lalu.

Pengenalan produk atau pitching yang digelar ITPC, diikuti para pelaku UMKM Indonesia di bidang makanan dan minuman (mamin) dalam kemasan melalui konferensi video.

Dalam kesempatan tersebut, ITPC mengkurasi produk-produk UMKM Indonesia untuk mengikuti pameran ritel terbesar di Meksiko yakni Expo Asociación Nacional de Tiendas de Autoservicio y Departamentales (Expo ANTAD) 2025 yang dijadwalkan digelar pada 25-27 Maret 2025.

Kepala ITPC Mexico City Sunny Adrian mengatakan, program ini merupakan sinergi dari Kemendag dalam mengembangkan pasar ekspor UMKM di wilayah Amerika.

“Sesi pitching ini menjadi proses kurasi calon peserta Expo ANTAD 2025 dari sektor UMKM. Kurasi ini sekaligus menjadi bagian dari upaya Kementerian Perdagangan dalam mendorong penetrasi produk mamin Indonesia ke kawasan Amerika Utara, khususnya Meksiko,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu, 2 Februari 2025.

Sunny menyebut, pitching produk UMKM menjadi bagian dalam program UMKM BISA Ekspor yang sedang digiatkan Kemendag.

“Upaya penetrasi tersebut merupakan bagian dari program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor),” ucapnya.

Lebih lanjut, sesi pengenalan produk dari ITPC diikuti 25 pelaku UMKM yang ingin merambah pasar ekspor untuk kemudian menyaring para pelaku usaha menjadi sejumlah kandidat yang potensial.

Para kandidat kemudian akan dipilih berdasarkan pengalaman ekspor, kapabilitas, keseriusan ekspansi pasar ke Meksiko, dan kesesuaian produk dengan kebutuhan di kawasan ekspor.

Adapun lroduk-produk mamin yang dipresentasikan dalam pitching tersebut antara lain; minyak kelapa, biskuit, camilan, produk olahan jahe, suplemen herbal, hingga produk olahan berbahan kelapa.

Sunny menyebutkan, terdapat sejumlah importir dan distributor yang menyatakan ketertarikan dengan produk-produk dari Indonesia. Para importir dan distributor tersebut akan hadir di ANTAD 2025 yang diharap dapat memberikan manfaat positif bagi para peserta pameran dari Indonesia.

“Para pelaku UMKM Indonesia yang nantinya berpartisipasi pada Expo ANTAD 2025 bisa mendapatkan wawasan mengenai pasar Amerika Utara dan Amerika Tengah dari para importir dan distributor tersebut. Kehadiran para importir dan distributor itu juga membuka peluang ekspor bagi para pelaku UMKM Indonesia,” ujarnya.

Total Perdagangan Indonesia dan Meksiko

Menurut catatan Kemendag, selama periode Januari hingga November 2024, total perdagangan Indonesia dengan Meksiko mencapai USD2,33 miliar atau meningkat sebesar 1,45 persen dibanding periode yang sama di tahun 2023.

Sementara ekspor Indonesia ke Meksiko mampu membukukan nilai sebesar USD2,01 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Meksiko berhasil meraup USD314,20 juta. Sehingga Indonesia mampu meraih surplus neraca perdagangan terhadap Meksiko sebesar USD1,70 miliar.

Sementara pada 2023, total perdagangan Indonesia dengan Meksiko mencapai USD2,53 miliar. Untuk ekspor dari Indonesia ke Meksiko, meraih nilai perdagangan USD2,16 miliar. Sedangkan pasar impor Indonesia dari Meksiko mampu meraih nilai sebesar USD370,10 juta. Hal tersebut juga membuat Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap Meksiko sebesar USD 1,79 miliar.

Dorong UMKM ke Pasar Global

Kemendag dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi demi mendukung kemampuan ekspor para pelaku UMKM.

Sinergi tersebut diterapkan Kemendag dalam program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Sebab program tersebut dinilai berpeluang untuk dikolaborasikan dengan program-program dari Kementerian BUMN serta berbagai BUMN.

Pada Jumat 24 Januari 2025, Mendag Budi Santoso telah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperkuat langkah dan dukungannya dalam program UMKM BISA Ekspor.

Menurut Mendag Budi, Kementerian BUMN sejauh ini banyak memberi dukungan kepada para pelaku UMKM yang membutuhkan dukungan pemerintah dalam mengembangkan usahanya.

“Kami bertemu Menteri BUMN untuk mendapatkan dukungan bagi Program UMKM BISA Ekspor. Kami lihat, Kementerian BUMN telah banyak mendukung UMKM mulai dari pelatihan hingga pendanaan. Hal ini lah yang kami perlukan untuk memperkuat daya saing

UMKM sehingga dapat mendunia dengan ekspor ke berbagai negara,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu 25 Januari 2025.

Budi juga menyatakan, sinergi antara Kemendag dan Kementerian BUMN diharap bisa semakin erat demi mencetak lebih banyak UMKM yang berkembang ke pasar global.

Sinergi tersebut juga berperan untuk mendorong lebih banyak UMKM binaan Kementerian BUMN dan binaan BUMN untuk bergabung dalam UMKM BISA Ekspor.

Senada dengan Mendag, Menteri BUMN juga menyebut bahwa program kedua kementerian dalam pengembangan UMKM ini memiliki potensi untuk disinergikan.

Erick mengatakan, potensi-potensi yang ada selama ini harus dimaksimalkan untuk mendukung UMKM agar bisa mendunia.

“Kami melihat potensi sinergi Kementerian BUMN dengan Kemendag, terutama terkait UMKM untuk bisa go international. Kami coba maksimalkan hal tersebut. Kementerian BUMN bisa berpartisipasi dalam ekosistem ekspor yang dibangun Kemendag. Ada banyak BUMN yang juga selama ini membantu perkembangan UMKM,” terangnya.

Perlu diketahui, program UMKM BISA Ekspor merupakan satu dari tiga program prioritas yang dicanangkan Kemendag. Program ini turut melibatkan UMKM binaan perusahaan dan anak perusahaan BUMN, serta Himpunan Bank Negara (Himbara) yang telah berorientasi ekspor.

Lewat UMKM BISA Ekspor, para pelaku UMKM dapat mengikuti berbagai program promosi dan business matching dengan perwakilan perdagangan (perwadag) Republik Indonesia di luar negeri yakni Atase Perdagangan dan ITPC.

Sehingga dengan program ini, para pelaku UMKM dapat terus dilibatkan dalam berbagai kegiatan promosi dan pencarian konsumen.

Para pelaku UMKM dapat ikut serta dalam program pitching perwadag, yaitu presentasi produk untuk mengidentifikasi kekuatan produk dan peluang pasar di suatu negara. Setelah proses presentasi, para perwadag akan bergerak mencari calon pembeli yang potensial di luar negeri.

Setelah mendapatkan calon konsumen, perwadag juga akan memfasilitasi penjajakan bisnis bagi para pelaku UMKM. (*)