Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pasar Ekuitas Eropa Cetak Rekor Tertinggi, Sektor Teknologi Juara

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 30 January 2025 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Pasar Ekuitas Eropa Cetak Rekor Tertinggi, Sektor Teknologi Juara

KABARBURSA.COM - Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, 29 Januari 2025, pasar ekuitas Eropa mencetak rekor tertinggi setelah lonjakan signifikan di sektor teknologi, dipimpin oleh perusahaan ASML yang bergerak di bidang pembuatan peralatan chip.

Indeks STOXX 600 yang mencakup saham-saham Eropa, ditutup naik 0,5 perseb atau 2,66 poin ke level 534,26, mencatatkan lonjakan terbesar dalam lebih dari seminggu. Sektor teknologi menjadi pendorong utama dengan kenaikan 2,5 persen, yang merupakan kenaikan harian tertinggi dalam tiga minggu.

ASML, yang berbasis di Belanda, mencatatkan kinerja impresif setelah melaporkan pemesanan kuartal keempat yang melampaui ekspektasi dengan angka 7,09 miliar euro (sekitar USD 7,39 miliar), lonjakan sebesar 5,6 persen.

Laba yang dilaporkan perusahaan ini turut meyakinkan investor bahwa prospek chip AI (kecerdasan buatan) masih sangat kuat, meskipun terjadi aksi jual pada awal minggu ini akibat peluncuran model DeepSeek dari China yang lebih efisien dalam penggunaan daya komputasi. ASML menjadi sorotan di tengah reli saham semikonduktor lainnya seperti STMicroelectronics, BE Semiconductor, dan ASM International, yang juga naik antara 0,8 persen hingga 3,1 persen.

Di luar sektor semikonduktor, saham lain yang terhubung dengan AI, seperti Schneider Electric dan Siemens Energy, kembali menguat setelah mengalami penurunan pada awal minggu, naik masing-masing 4,7 persen dan 4,9 persen.

Fokus pasar pun bergeser kepada keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada hari Rabu, dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga untuk sementara waktu.

Investor akan memperhatikan secara seksama komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell mengenai prospek suku bunga di tahun 2025. Sementara itu, perhatian juga tertuju pada Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, menambahkan dinamika pergerakan pasar dengan adanya peran politik yang semakin kompleks.

Analis J.P. Morgan, Neil Hutchison, juga mencatat pentingnya konferensi pers Presiden ECB Christine Lagarde yang akan menjadi ajang penting di tengah ketidakpastian politik global.

Di bursa saham Jerman, DAX mencatat rekor baru dengan kenaikan 0,97 persen atau 206,95 poin, menjadi 21.637,53, didorong oleh lonjakan saham Deutsche Telekom yang naik 4,5 persen. Selain itu, perusahaan truk Swedia Volvo mengalami lonjakan 7,7 persen setelah melaporkan pesanan solid untuk kuartal keempat, turut memberikan dorongan positif pada pasar.

Namun, tidak semua saham mencatatkan kinerja positif. LVMH, raksasa barang mewah Prancis, turun 4,9 persen setelah laporan penjualannya untuk kuartal ini gagal memenuhi ekspektasi investor, terutama di tengah kinerja positif dari pesaingnya. Saham Kering dan Christian Dior juga merosot sekitar 5 persen. Sementara itu, bursa saham Prancis, CAC 40, menjadi satu-satunya yang tertekan, turun 0,32 persen atau 24,89 poin menjadi 7.872,48.

Di pasar Inggris, indeks FTSE 100 mencatatkan kenaikan tipis 0,28 persen atau 23,94 poin menjadi 8.557,81, dengan kenaikan moderat di berbagai sektor.

Tantangan bagi perusahaan Swedia SEB juga terasa, karena sahamnya anjlok 4,2 persen setelah hasil kuartalannya yang hampir gagal memenuhi ekspektasi pasar, bersamaan dengan pengumuman dividen yang lebih rendah dari perkiraan.

Secara keseluruhan, meski sejumlah saham unggulan mencatatkan kinerja gemilang, pasar ekuitas Eropa menunjukkan adanya ketegangan dalam menghadapi keputusan-keputusan besar terkait kebijakan moneter dan dinamika ekonomi yang terus berkembang.

Wall Street Rontok

Pasar saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, 29 Januari 2025, atau Kamis dinihari WIB, 30 Januari 2025, meskipun sempat bangkit dari posisi terendahnya setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan suku bunga.

Sesuai ekspektasi pasar, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil setelah sebelumnya memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2024, dengan total pemangkasan satu persen penuh.

Saham-saham teknologi menjadi sektor yang paling membebani pergerakan indeks, dengan saham Nvidia turun 4,1 persen dan Microsoft melemah 1,1 persen. Pelemahan ini masih berkaitan dengan aksi jual saham teknologi yang terjadi sebelumnya, setelah startup asal China, DeepSeek, meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) yang diklaim lebih hemat biaya dan tidak bergantung pada chip canggih seperti yang digunakan OpenAI dari AS.

Setelah pernyataan The Fed dirilis, indeks Nasdaq sempat merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan siang hari. Dalam pernyataannya, bank sentral AS menghapus frasa bahwa inflasi “telah menunjukkan kemajuan” menuju target 2 persen, dan hanya menyebut bahwa laju inflasi masih “tetap tinggi.”(*)