Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pemerintah Janji Siapkan 2 Juta Sapi: Swasembada Daging dan Susu!

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 29 January 2025 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Pemerintah Janji Siapkan 2 Juta Sapi: Swasembada Daging dan Susu!

KABARBUSA.COM - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah akan mendatangkan sapi hidup dalam lima tahun ke depan guna mengurangi ketergantungan impor dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Untuk diketahui, Pemerintah telah mencanangkan rencana untuk mendatangkan total 2 juta ekor sapi hidup dalam lima tahun ke depan, dengan rincian 1,2 juta ekor sapi perah dan 800 ribu ekor sapi pedaging. Kebijakan ini disebut sebagai langkah untuk memastikan kebutuhan protein masyarakat tercukupi tanpa bergantung pada produk luar negeri.

"Beras kita sudah beres, ikan ada, ayam sudah swasembada, telur juga. Tapi yang belum swasembada adalah daging sapi dan susu," ujar Sudaryono dalam acara bertajuk 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran Memimpin Indonesia di Jakarta, dikutip Rabu 29 Januari 2025.

Ia mengakui bahwa hingga kini Indonesia masih mengimpor 80 persen kebutuhan susu. Pemerintah, kata dia, ingin meminimalkan penggunaan bahan pangan impor dalam program MBG. “Presiden mengatakan, makan bergizi yang impor sebisa mungkin tidak dipakai. Kita substitusi dengan sumber protein yang kita swasembada," tambahnya.

Untuk itu, pemerintah berencana membuka investasi besar bagi sektor peternakan dalam negeri. Sudaryono menegaskan bahwa kedatangan sapi hidup ini bukan bagian dari impor menggunakan APBN, melainkan investasi dari sektor swasta, koperasi, dan perorangan. Saat ini, lebih dari 160 perusahaan telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di sektor ini.

Kendati demikian, tantangan masih membayangi kebijakan ini. Sudaryono mengakui bahwa pertumbuhan jumlah penduduk lebih cepat dibanding peningkatan jumlah ternak. Jika tidak dikelola dengan baik, lonjakan konsumsi daging dan susu akibat MBG justru bisa memperburuk ketergantungan impor yang coba ditekan.

"Mendatangkan sapi ini bisa menjadi pemicu ekonomi, karena ada konsumsi dalam jumlah besar. Tapi kita juga harus memastikan produksi dalam negeri cukup dan tidak malah membuka celah impor baru," jelasnya.

Impor Ratusan Daging Sapi

Pemerintah Indonesia berencana mengimpor 180 ribu ton daging sapi pada 2025 untuk memenuhi kebutuhan nasional, yang merupakan hasil rapat terbatas (ratas) 2024 untuk pengadaan tahun 2025.

“Keputusan sudah diambil untuk mengimpor 180 ribu ton. Daging yang diimpor bisa dalam bentuk beku atau bakalan,” kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Graha Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Januari 2025.

Berdasarkan bentuknya, Arief mengungkapkan bahwa daging tersebut dapat berupa beku maupun sapi bakalan. Daging beku adalah daging yang diproses dengan pendinginan di mesin es sedangkan bakalan adalah sapi yang dipelihara untuk produksi daging namun bukan bibit melainkan memiliki sifat unggul yang dipelihara selama periode tertentu. 

“Itu bisa berupa bakalan, dan nanti akan dihitung berapa yang akan menjadi karkas, berapa yang menjadi daging. Semua itu sudah diperhitungkan,” terangnya.

Arief juga menyebutkan bahwa sumber daging sapi impor tersebut umumnya berasal dari dua negara, yakni Australia dan Selandia Baru. Namun, keputusan akhir terkait impor tersebut masih akan dibahas lebih lanjut dengan kementerian dan lembaga terkait.

“Impor 180 ribu ton sudah diputuskan dalam rapat terbatas tahun lalu. Namun, untuk langkah berikutnya, kami masih menunggu risalah rapat (berikutnya),” tambah Arief.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya mempercepat pengadaan daging sapi menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025. Ia mengungkapkan bahwa ketersediaan daging sapi harus dipastikan agar tidak terjadi kelangkaan pada saat kedua momen besar tersebut.

“Beberapa hal memang harus segera diputuskan, termasuk pengadaan daging untuk puasa dan lebaran,” kata Zulkifli saat konferensi pers di kantornya, Rabu, 22 Januari 2025.

Lonjakan Permintaan Ramadan Dan Idul Fitri

Zulhas, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengadaan daging sapi guna memenuhi lonjakan permintaan selama Ramadan dan Idulfitri.

“Kita harus segera memonitor pengadaan ini agar tidak terjadi kekurangan stok pada saat puasa dan lebaran,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat persetujuan impor (PI) untuk sapi jenis bakalan. Beberapa sapi tersebut bahkan telah tiba di Indonesia untuk memastikan ketersediaan stok menjelang Ramadan dan lebaran.

“Sebagian sapi impor telah mulai masuk sejak awal Januari setelah izin impor (PI) dikeluarkan,” jelasnya.

Di sisi lain, Badan Karantina Indonesia (Barantin) pun mengonfirmasi bahwa sebanyak 2.797 ekor sapi asal Australia yang tiba di Indonesia pada awal Januari 2025 telah dipastikan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), untuk memenuhi kebutuhan daging pada periode Ramadan dan Idulfitri.

“Kami fokus pada dua penyakit utama, yaitu PMK dan LSD. Seluruh hewan diperiksa secara menyeluruh,” ujarnya.(*)