Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

UMKM Mitra MBG Didorong Dapat Modal Rp500 Juta

Rubrik: Makro | Diterbitkan: 27 January 2025 | Penulis: Dian Finka | Editor: Redaksi
UMKM Mitra MBG Didorong Dapat Modal Rp500 Juta

KABARBURSA.COM - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, mendukung penuh rencana pemerintah memberikan akses modal usaha hingga Rp500 juta kepada UMKM yang menjadi mitra program MBG (Makanan Bergizi). Kebijakan ini dinilai sebagai langkah konkret afirmasi pemerintah dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Anggaran untuk pelaksanaan MBG ini sangat besar. Karena itu, manfaatnya harus dirasakan semua pihak. Termasuk dalam memberdayakan ekonomi kecil dan menengah," ujar Saleh dalam keterangan yang dikutip Kabarbursa.com, Senin, 27 Januari 2025.

Menurutnya, pemberdayaan UMKM memiliki dampak luas, terutama dalam membuka lapangan kerja baru dan mendorong pemerataan ekonomi.

“Kalau UMKM berdaya, peredaran uang bisa terdistribusi lebih merata. Semua orang memiliki akses yang sama dalam berusaha dan bekerja,” kata Saleh.

Namun, dirinya mengingatkan bahwa UMKM yang ingin terlibat dalam program ini harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria tersebut terfokus pada pentingnya kualitas makanan yang diproduksi, kemampuan produksi sesuai kebutuhan, distribusi yang tepat waktu, dan kelayakan usaha. Semua aspek ini harus dipenuhi untuk memastikan program berjalan lancar dan memberikan dampak positif.

Tak hanya itu, ia juga mengajak masyarakat, khususnya orang tua dan wali murid, untuk aktif mengawasi kualitas makanan yang diproduksi oleh UMKM mitra MBG.

“Karena, makanan ini dibagi ke anak-anak sekolah, maka pengawasan dari masyarakat sangat penting. Jika ada yang kurang, sampaikan ke pemerintah atau langsung kepada UMKM terkait,” imbuh Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dapil Sumut II itu.

Saleh menekankan bahwa pengawasan hendaknya dilakukan dengan niat baik untuk meningkatkan kualitas. Saran dan masukan konstruktif dari masyarakat sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan optimal dan bermanfaat bagi semua pihak.

UMKM Go Global

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memperkuat sinergi untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Kemendag melalui program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) membuka peluang kerja sama dengan berbagai program di bawah Kementerian BUMN. Untuk memperkuat sinergi tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso bertemu Menteri BUMN Erick Thohir pada Jumat, 24 Januari 2025, guna membahas dukungan konkret terhadap program UMKM BISA Ekspor.

Dukungan Strategis untuk UMKM

Mendag Budi mengapresiasi peran aktif Kementerian BUMN dalam mendukung pelaku UMKM, mulai dari pelatihan hingga akses pembiayaan. Ia menyatakan, kolaborasi ini diperlukan untuk memperkuat daya saing UMKM agar mampu menembus pasar global.

“Kami bertemu Menteri BUMN untuk mendapatkan dukungan bagi program UMKM BISA Ekspor. Selama ini, Kementerian BUMN telah berperan besar dalam mendukung UMKM. Dengan sinergi ini, kami ingin memperkuat kemampuan UMKM untuk menembus pasar internasional,” kata Budi dalam keterangan resmi, Sabtu, 25 Januari 2025.

Ia berharap kolaborasi kedua kementerian dapat mencetak lebih banyak UMKM yang berkembang dan berorientasi ekspor, termasuk melibatkan UMKM binaan BUMN serta perusahaan-perusahaan di bawah naungannya.

Senada dengan itu, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya sinergi untuk memaksimalkan potensi UMKM agar bisa "go international".

“Kami melihat peluang besar dalam sinergi dengan Kemendag, khususnya untuk membawa UMKM ke panggung global. Kementerian BUMN dapat berpartisipasi dalam ekosistem ekspor yang dibangun Kemendag,” ujar Erick.

Program UMKM BISA Ekspor

Program UMKM BISA Ekspor merupakan salah satu dari tiga program prioritas Kemendag yang bertujuan mempromosikan produk-produk UMKM Indonesia ke pasar global. Program ini melibatkan UMKM binaan perusahaan dan anak perusahaan BUMN, serta Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Melalui program ini, pelaku UMKM dapat mengikuti promosi dan business matching dengan perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri, seperti Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

UMKM juga memiliki kesempatan untuk mengikuti program pitching perwadag, yakni presentasi produk kepada perwakilan perdagangan guna mengidentifikasi keunggulan produk dan peluang pasar. Setelah itu, perwakilan perdagangan akan membantu mencarikan pembeli potensial di luar negeri dan memfasilitasi proses penjajakan bisnis lebih lanjut.

Dengan program ini, Kementerian Perdagangan atau Kemendagri dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN berharap semakin banyak UMKM yang berhasil meningkatkan daya saing dan mampu membawa produk-produk unggulan Indonesia ke kancah global.(*)