KABARBURSA.COM - Kripto baru Donald Trump langsung meroket pada Senin, 20 Januari 2025 dan mencatat nilai pasar lebih dari USD9 miliar atau sekitar Rp147 triliun (dengan kurs Rp16.000) hanya beberapa jam sebelum Trump resmi kembali ke Gedung Putih.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Senin, Token meme yang diberi nama $TRUMP itu melonjak 73 persen ke angka USD46,06 (sekitar Rp736.960) pada perdagangan Senin pagi di kawasan Asia. Berdasarkan data CoinMarketCap, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai USD9,2 miliar (sekitar Rp147,2 triliun), dengan volume perdagangan 24 jam mencapai USD42,2 miliar (sekitar Rp675,2 triliun).
Trump meluncurkan token digital ini pada Jumat lalu. Visual kriptonya menampilkan logo yang diambil dari momen percobaan pembunuhan terhadap dirinya pada bulan Juli. Langkah ini memperluas jejak kripto Trump yang sebelumnya sudah mencakup World Liberty Financial. Peluncuran kripto resmi Trump bahkan mengejutkan komunitas kripto sendiri.
“Walau mudah untuk menganggap ini sekadar aksi Trump yang lain, peluncuran token resmi Trump membuka kotak Pandora soal isu etika dan regulasi,” ujar analis kripto independen yang berbasis di Hong Kong, Justin D’Anethan.
Menurut D’Anethan, token ini membawa dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) ke ranah politik, tetapi juga “mengaburkan batas antara tata kelola, keuntungan, dan pengaruh.” “Apakah figur publik, terutama yang memiliki pengaruh politik besar, boleh memainkan peran seperti ini di pasar spekulatif? Itu pertanyaan yang pasti akan menarik perhatian regulator,” katanya.
Kepala ekonom sekaligus global strategist di Euro Pacific Asset Management, Peter Schiff, bahkan menyebut lonjakan nilai $TRUMP sebagai emas digital baru dalam sebuah unggahan di platform X.
Trump telah berjanji akan menjadi presiden kripto dan diperkirakan akan segera mengeluarkan perintah eksekutif untuk mengurangi hambatan regulasi kripto serta mendorong adopsi aset digital secara luas. Ia dijadwalkan dilantik sebagai presiden AS pada pukul 12.00 waktu setempat, Senin (17.00 GMT).
Prospek pelonggaran regulasi terhadap kebijakan kripto ini disambut antusias oleh industri, yang turut memacu reli bitcoin sejak kemenangan Trump pada pemilu November lalu. Bitcoin, sebagai kripto terbesar di dunia, tercatat turun 2,6 persen ke angka USD101.826,51 (sekitar Rp1,63 miliar) pada Senin, tetapi telah naik lebih dari 10 persen sepanjang bulan ini.
[caption id="attachment_109599" align="alignnone" width="1200"] Ilustrasi Donald Trump dan Bitcoin. Foto: Shutterstock AI via La Libre.[/caption]
Kenaikan nilai token $TRUMP memperkuat narasi bahwa kepemimpinan Trump membawa harapan baru bagi komunitas kripto. Dukungan terbuka dan janji kebijakan ramah kripto yang digaungkannya semakin memompa optimisme pasar, terutama jelang pelantikannya sebagai Presiden AS hari ini.
Harga bitcoin pun sebelumnya sempat tersulut efek Trump ini hingga kembali melonjak melampaui USD100.000 pada Jumat, 17 Januari 2025. Sosok skeptis yang dulu pernah menyebut bitcoin sebagai seperti penipuan itu kini berubah total menjadi pendukung kripto dengan semangat tinggi. Dalam kampanyenya, ia bahkan berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto dunia.
Janji-janji tersebut mencakup pembentukan cadangan kripto nasional, regulasi yang ramah industri, hingga menunjuk “czar kripto” dalam pemerintahannya. “Kalian akan sangat senang dengan saya,” ujar Trump kepada para penggemar kripto di sebuah konferensi bitcoin musim panas lalu, dikutip dari AP.
Bitcoin diciptakan pada 2009 sebagai bentuk uang elektronik yang tidak dikendalikan oleh bank atau pemerintah. Selama perjalanannya, bitcoin dan aset kripto lainnya telah berubah dari sekadar alat transaksi pinggiran menjadi bagian dari arus utama keuangan—walaupun kerap diwarnai volatilitas ekstrem.
Namun, di tengah kritik terhadap volatilitas dan penggunaannya oleh penipu atau rezim nakal, kripto tetap bertahan dan melawan para pesimis. Industri kripto yang merasa dipinggirkan selama pemerintahan Biden, telah menggelontorkan dana besar untuk mendukung kemenangan Trump pada pemilu November lalu. Hasilnya, harga bitcoin melonjak sejak kemenangan Trump, menembus USD100.000 untuk pertama kalinya bulan lalu sebelum sempat turun ke USD90.000. Sebagai perbandingan, dua tahun lalu, bitcoin hanya diperdagangkan di sekitar USD20.000 (Rp320 juta dengan kurs Rp16.000).
Berdasarkan data CoinDesk, Jumat lalu, harga bitcoin naik sekitar 5 persen ke level USD104.000 (Rp1,66 miliar). Kenaikan ini juga diperkuat oleh susunan kabinet Trump yang penuh dengan pendukung kripto, termasuk pilihan untuk memimpin Departemen Keuangan, Departemen Perdagangan, hingga Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Sebagai bentuk perayaan, para pemain utama industri kripto mengadakan acara bertajuk Crypto Ball pada Jumat, 17 Januari 2025, malam, yang diiklankan dengan janji hiburan kelas atas untuk merayakan “presiden kripto pertama.” Tiket acara ini ludes terjual dengan harga mencapai ribuan dolar.(*)